JAKARTA-Belum surut isu mengenai kendaraan bermerk Daihatsu dan Toyota yang mengalami kerusakan setelah mengisi BBM jenis Pertamax, kini kabar serupa kembali menimpa pengguna mobil Suzuki APV. Masalah ini mengemuka melalui sebuah video viral yang diunggah di media sosial TikTok oleh pengguna @aanbengkeljm, yang menunjukkan aktivitas menguras tangki BBM mobil Suzuki APV di sebuah bengkel di Kalimantan Timur.
Aan, pemilik bengkel Jinamis Motor yang berlokasi di Desa Janju, mengungkapkan bahwa sudah ada lima unit Suzuki APV yang masuk ke bengkelnya dengan gejala serupa. "Betul sekali. Kuras, ganti minyak (bensin) baru, filter (bensin) baru," ucapnya saat dihubungi Kompas.com. Aan menjelaskan bahwa kendaraan-kendaraan tersebut mengalami gejala seperti gas yang brebet dan tenaga yang hilang.
Tidak hanya Suzuki APV, masalah yang sama juga dialami oleh Toyota Kijang Innova dan Daihatsu Luxio. Kendaraan-kendaraan tersebut menunjukkan masalah yang sama setelah mengisi BBM dari SPBU yang berbeda. Dalam penanganannya, Aan menyebut bahwa cukup mengganti filter bensin tanpa perlu mengganti fuel pump kendaraan.
Menanggapi isu ini, Aan menyarankan konsumen untuk memilih Pertalite sebagai alternatif jika memungkinkan. "Pasalnya, pada salah satu mobil konsumen yang sudah dibersihkan dan diisi Pertamax lagi, mobil kembali bermasalah," tambahnya.
Sampai berita ini dibuat, pihak Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyarankan agar setiap pengguna mobil Suzuki memeriksakan kendaraan mereka ke bengkel resmi jika merasakan adanya gejala yang tidak normal pada mobil mereka. Hariadi, Asst. to Aftersales Department Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales, berkomentar, "Untuk konsumen Suzuki, bila ditemukan gejala yang kurang baik, sebaiknya memeriksakan ke bengkel resmi, dan selalu lakukan perawatan berkala sesuai dengan jadwalnya."
Sementara itu, di Depok, situasi serupa juga terjadi. Eko Santoso, pemilik bengkel Eko Motor Care, mengkonfirmasi adanya masalah pada beberapa unit Suzuki APV yang datang kepadanya setelah diisi BBM jenis Pertamax. Eko menyebut, masih melakukan identifikasi lebih lanjut terkait gejala kerusakan yang dialami kendaraan tersebut.
Di tengah kekhawatiran konsumen, PT Pertamina dan pihak terkait lainnya masih menjalankan investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti dari kerusakan kendaraan setelah mengisi Pertamax. Investigasi ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan penggunaan produk bahan bakar yang didistribusikan ke masyarakat. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pertamina mengenai temuan awal dari investigasi tersebut.
Pengamat otomotif menilai bahwa konsumsi BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan, atau kemungkinan pencampuran bahan bakar dengan kotoran, dapat mengakibatkan kerusakan semacam ini. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar pemilik kendaraan selalu memperhatikan rekomendasi pabrik terkait jenis dan kualitas BBM yang digunakan.
Keberadaan media sosial dan keterbukaan informasi semakin mempermudah penyebaran keluhan dari masyarakat, baik melalui video maupun tulisan. Namun demikian, penting bagi pengguna untuk mencari solusi yang tepat dan melakukan pengecekan lebih lanjut ke pihak yang berkompeten, dalam hal ini bengkel resmi yang didukung oleh produsen mobil.
Pengguna kendaraan disarankan untuk waspada terhadap kualitas BBM yang digunakan dan segera melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan kejadian serupa. Hal ini demi memastikan kendaraan tetap berfungsi dengan baik dan mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.