Di tengah dinamika perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, bulan Desember menunjukkan stabilitas untuk BBM dengan Research Octane Number (RON) 92 di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Namun, terpantau ada satu SPBU yang melakukan penyesuaian harga, yaitu SPBU Vivo. Penyesuaian harga ini menjadi sorotan utama karena mayoritas SPBU lainnya memilih untuk mempertahankan tarif mereka di masa inflasi ini.
Pergerakan Harga BBM di SPBU Besar
Di SPBU Pertamina, yang menawarkan produk BBM RON 92 dengan merek dagang Pertamax, harga tetap stabil di angka Rp 12.100 per liter. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi pengguna setia Pertamax yang mengandalkan bahan bakar ini untuk kinerja mesin yang optimal dan ekonomi bahan bakar yang efisien.
Sementara itu, di SPBU Shell, yang dikenal dengan produknya Shell Super, harga juga tidak berubah dari bulan sebelumnya, bertahan di Rp 12.290 per liter. Shell memang dikenal dengan kualitas bahan bakarnya yang baik dan sering dipilih oleh konsumen yang mengutamakan performa kendaraan.
Di sisi lain, SPBU BP dengan produk BP 92 juga tidak menunjukkan perubahan harga, tetap di Rp 12.290 per liter. Konsistensi ini memberikan kenyamanan bagi para pengemudi yang menginginkan stabilitas harga dan kualitas bahan bakar yang konsisten.
Vivo Naikkan Harga
Namun, SPBU Vivo, yang menjual produk RON 92 dengan merek Revvo 92, melakukan penyesuaian harga. Tercatat, harga Revvo 92 mengalami kenaikan tipis dari Rp 12.200 per liter menjadi Rp 12.223 per liter. Kenaikan harga ini terbilang kecil, namun tetap menjadi perhatian bagi konsumen setia Vivo.
"Keputusan untuk menaikkan harga didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk fluktuasi harga minyak mentah dunia dan kebijakan perusahaan dalam menjaga kualitas produk," jelas perwakilan SPBU Vivo.
Mengapa RON 92?
RON 92 dikenal sebagai pilihan standar bagi banyak pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Angka oktan 92 menunjukkan kemampuan bahan bakar dalam menahan tekanan kompresi, sehingga menghindari knocking atau ketukan yang dapat merusak mesin. Oleh karena itu, BBM dengan oktan tinggi biasanya disukai karena penggunaannya yang lebih aman dan efisien dalam jangka panjang.
"Dengan stabilnya harga RON 92 di banyak SPBU, diharapkan masyarakat tetap mendapatkan produk dengan kualitas terbaik tanpa penambahan beban ekonomi yang signifikan," ujar seorang pakar energi di Jakarta.
Efek Sosial dan Ekonomi
Keputusan untuk mempertahankan atau menyesuaikan harga BBM tentunya tidak hanya berdampak pada konsumen tetapi juga pada ekonomi makro. Harga BBM yang stabil dapat membantu mengendalikan inflasi, mengingat transportasi adalah salah satu sektor yang sangat terpengaruh oleh perubahan harga bahan bakar. Konsumen cenderung merasa lebih nyaman dan dapat merencanakan pengeluaran sehari-hari dengan lebih baik saat tidak ada kenaikan harga yang tiba-tiba.
Bagi para pemilik kendaraan, informasi terbaru mengenai harga BBM ini dapat menjadi referensi dalam memilih stasiun pengisian yang menawarkan harga dan kualitas terbaik. Karena setiap SPBU memiliki keunggulan masing-masing, baik dari segi harga maupun pelayanan, konsumen disarankan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Di bulan Desember ini, meski ada sedikit penyesuaian harga di satu SPBU, konsumen BBM RON 92 bisa sedikit bernafas lega karena sebagian besar SPBU masih mempertahankan harga stabil. Langkah ini juga menunjukkan komitmen penyedia bahan bakar untuk menjaga layanan yang baik di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Memilih jenis BBM yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan tetap menjadi prioritas agar mesin kendaraan tetap awet dan memberikan performa yang optimal. Dengan informasi yang akurat, konsumen diharapkan dapat membuat keputusan terbaik untuk kebutuhan mereka. Selalu pantau perkembangan harga BBM dan pilihlah dengan bijak sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.