PALANGKARAYA – Kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Banama Tingang Makmur (Perseroda) yang digelar hari ini di Ruang Rapat Bajakah Utama, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, membahas berbagai rencana strategis korporat untuk tahun-tahun mendatang. Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, turut menghadiri rapat yang menjadi momen penting untuk memetakan arah perkembangan perusahaan milik daerah ini.
Dipimpin oleh Direktur PT Banama Tingang Makmur (Perseroda), H Hasanuddin Noor, rapat mengurai bisnis-bisnis yang sedang dijalankan perusahaan, seperti Hotel Dandang Tingang, Pujasera, dan Pengelolaan Kapal Bantu. “Untuk rencana bisnis tahun 2025-2029, kami fokus pada Pengelolaan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) dan Mitra Potensial Pendukung Bisnis,” ujar Hasanuddin.
WIUPK menjadi rencana utama perusahaan yang ditawarkan secara prioritas oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kalteng. "Letak WIUPK berada di Kabupaten Murung Raya dengan luas 21.450 ha, Ini adalah wilayah bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara yang kontraknya telah diterminasi pemerintah," tambahnya.
Dua blok potensial, yaitu Blok Kohong dan Blok Telakon, telah ditetapkan sebagai area pengelolaan WIUPK. Analisis menunjukkan bahwa kedua blok ini mengandung batubara dengan kualitas medium volatile hard coking coal dan kandungan vitrinit tinggi. “Hasil analisis mengidentifikasi bahwa di kedua blok tersebut merupakan batubara medium volatile hard coking coal dengan rank (RoMax) 1,2% – 1,3% serta kandungan vitrinit yang sangat tinggi (>90%),” jelas Hasanuddin.
Mendukung penuh rencana ini, Wagub Kalteng, H Edy Pratowo, menyatakan optimismenya terhadap prospek ke depan. Ia menekankan bahwa langkah ini harus memberikan nilai tambah bagi perusahaan sekaligus berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ini sangat baik sekali dan semoga langkah yang akan dilaksanakan bisa memberikan nilai manfaat bagi perusahaan, termasuk juga kontribusi untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah,” ungkapnya.
Selain membahas WIUPK, Wagub juga menyoroti pentingnya revitalisasi Hotel Dandang Tingang untuk bersaing di industri perhotelan yang semakin kompetitif. “Bagaimanapun juga Hotel Dandang Tingang adalah hotel terlama dan punya sejarah,” tuturnya. Lokasi strategis dan halaman yang luas menjadi faktor daya tarik bagi hotel ini di Palangka Raya. Oleh karena itu, tantangan bagi pemerintah provinsi sebagai pemegang saham pengendali adalah meningkatkan kualitas dan kenyamanan hotel agar tetap unggul di tengah persaingan.
“Menurut saya, Hotel Dandang Tingang merupakan salah satu daya tarik, karena mempunyai lokasi yang sangat strategis dan halamannya juga luas,” tukas Edy. Usulan revitalisasi ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menjaga dan meningkatkan nilai aset daerah yang memiliki nilai sejarah.
RUPS ini juga dihadiri Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng sekaligus Komisaris PT Banama Tingang Makmur (Perseroda), M Katma F Dirun, serta Kepala Perangkat Daerah Lingkup Provinsi Kalteng, dan Notaris. Keseluruhan agenda rapat ini mencerminkan komitmen PT Banama Tingang Makmur untuk mengedepankan langkah strategis dan inovatif guna mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di wilayah Kalimantan Tengah.
Potensi besar WIUPK dan Pembaruan Aset Daerah
Rencana pengelolaan WIUPK seluangan 21.450 hektar di Kabupaten Murung Raya diharapkan mendongkrak sektor pertambangan daerah, sekaligus mengundang minat dari mitra potensial. “Ini bisa menjadi langkah penting dalam pengembangan ekonomi daerah, sekaligus meningkatkan peluang kemitraan bisnis yang saling menguntungkan,” katanya.
Sementara itu, langkah pembaharuan Hotel Dandang Tingang akan menambah daya saing dan menjaga keberlanjutan bisnis perhotelan BUMD di Kalteng. Dalam persaingan bisnis yang kian kompetitif, strategi inovatif dan berorientasi ke depan sangat diperlukan untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
Dengan strategi bisnis terfokus dan dukungan dari pemerintah daerah, PT Banama Tingang Makmur optimis dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.