Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertujuan untuk mempercepat pencapaian target penerima manfaat yang mencapai 82,9 juta orang. Target ini awalnya dijadwalkan tercapai pada akhir 2025, namun Presiden Prabowo Subianto meminta agar pencapaiannya dipercepat menjadi pada September 2025.
"Demi percepatan yang diinginkan Pak Presiden, kami diberitahu bahwa tambahan biaya diperlukan. Presiden bertanya kepada kami berapa anggaran yang diperlukan jika target 82,9 juta penerima dapat tercapai pada September. Kami menyarankan tambahan anggaran Rp100 triliun," jelas Dadan saat ditemui di acara Rampinas PIRA di Jakarta, Sabtu.
Dadan menegaskan bahwa penambahan anggaran bukanlah permintaan dari BGN, melainkan keputusan dari Presiden Prabowo. Penambahan anggaran tersebut merupakan konsekuensi dari percepatan yang diinginkan.
Selain itu, Dadan mengungkapkan bahwa dalam rapat terbatas pada 17 Januari 2025, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga lintas sektor untuk mendukung kelancaran program MBG.
Sejak pelaksanaan program MBG dimulai, sebanyak 31 provinsi di Indonesia telah melaksanakan program ini dengan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi untuk menyediakan makanan bagi penerima manfaat. Pada periode pertama (Januari–April 2025), ditargetkan ada 3 juta penerima manfaat, dan pada periode selanjutnya (April–Agustus 2025), jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 6 juta orang.