KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:40:53 WIB
KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor utama perekonomian nasional. 

Pada tahun 2025, perhatian besar kembali diberikan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menjadi andalan pelaku usaha kecil untuk memperoleh modal dengan bunga ringan. 

Salah satu lembaga penyalur terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), kini telah mempublikasikan simulasi serta tabel angsuran terbarunya sebagai panduan bagi calon debitur.

Langkah BRI ini dianggap penting karena membantu para pelaku UMKM menilai kemampuan finansial mereka sebelum mengambil pinjaman. Melalui pemahaman yang baik terhadap tabel angsuran, pelaku usaha dapat menyesuaikan kapasitas bayar dengan besaran pinjaman yang diajukan sehingga risiko gagal bayar dapat diminimalkan.

Kredit Usaha Rakyat, Motor Penggerak UMKM Nasional

Program KUR telah lama menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha kecil. Dengan skema pembiayaan bersubsidi dan suku bunga rendah, KUR mendorong para pengusaha mikro agar tetap produktif dan mandiri. 

Pada 2025, KUR BRI kembali hadir dengan bunga enam persen efektif per tahun atau sekitar 0,5 persen per bulan untuk pinjaman pertama. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan bunga kredit komersial, menjadikannya opsi yang sangat diminati masyarakat.

Tujuan utama program ini bukan hanya memberi pinjaman modal, tetapi juga memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan formal. Melalui KUR, pemerintah berharap UMKM mampu bertahan menghadapi tantangan ekonomi sekaligus memperluas skala bisnis mereka.

Komitmen Pemerintah dan Target Penyaluran Dana

Pemerintah menunjukkan komitmen besar dalam menjaga keberlanjutan UMKM. Untuk tahun 2025, BRI menargetkan penyaluran dana KUR mencapai Rp300 triliun, angka yang mencerminkan optimisme terhadap potensi pertumbuhan sektor usaha kecil di Indonesia. 

Program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing produk lokal, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

Dari sisi fleksibilitas, BRI memberikan plafon pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta, tergantung pada skala dan kebutuhan usaha. Rentang plafon yang luas ini memungkinkan pelaku usaha mikro hingga menengah memperoleh akses pembiayaan yang sesuai kemampuan dan prospek bisnis masing-masing.

Tiga Jenis KUR BRI 2025 dan Persyaratannya

Untuk memberikan kemudahan kepada berbagai lapisan pelaku usaha, Bank BRI membagi program KUR menjadi tiga jenis utama. Setiap jenis memiliki karakteristik, batas pinjaman, dan ketentuan administrasi yang berbeda.

1. KUR Mikro

KUR Mikro ditujukan bagi individu atau kelompok yang menjalankan usaha produktif dan telah beroperasi minimal enam bulan. Plafon pinjaman maksimal Rp50 juta per debitur, dengan jangka waktu tiga tahun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan lima tahun untuk Kredit Investasi (KI).

Menariknya, jenis pinjaman ini tidak dikenakan biaya administrasi maupun provisi, sehingga seluruh dana dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk keperluan usaha. Skema ini ideal bagi pelaku usaha kecil seperti pedagang, petani, atau pengrajin yang membutuhkan tambahan modal dengan bunga terjangkau.

2. KUR Kecil

Kategori ini menyasar usaha produktif yang telah berkembang dan membutuhkan pembiayaan lebih besar. Plafon pinjaman berkisar antara Rp50 juta hingga Rp500 juta, dengan tenor KMK maksimal empat tahun dan KI maksimal lima tahun.

Berbeda dari KUR Mikro, calon debitur KUR Kecil diwajibkan memiliki legalitas usaha, seperti Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau dokumen setara. Selain itu, nasabah perlu menyediakan agunan tambahan sesuai ketentuan perbankan. 

Fasilitas ini biasanya digunakan oleh usaha kecil yang ingin memperluas produksi, memperbarui peralatan, atau membuka cabang baru.

3. KUR TKI

KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan fasilitas khusus yang diberikan bagi calon pekerja migran yang akan berangkat ke negara penempatan seperti Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Korea Selatan. 

Plafon maksimal pinjaman Rp25 juta, dengan tenor tiga tahun atau mengikuti masa kontrak kerja.
Fasilitas ini membantu calon TKI menutupi biaya administrasi keberangkatan dan kebutuhan awal di negara tujuan. Sama seperti KUR Mikro, program ini bebas biaya administrasi dan provisi, sehingga lebih ringan bagi para calon pekerja.

Langkah Strategis BRI dalam Menyalurkan KUR

Sebagai bank penyalur terbesar, BRI terus memperkuat sistem digitalisasi pembiayaan agar proses pengajuan KUR menjadi lebih cepat dan transparan. Melalui platform digital, calon debitur dapat memeriksa kelayakan, mengajukan pinjaman, serta memantau status permohonan secara daring.

Selain itu, BRI juga bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah dan swasta dalam melakukan pendampingan usaha. Tujuannya agar debitur tidak hanya memperoleh modal, tetapi juga bimbingan dalam pengelolaan keuangan, pemasaran, dan manajemen usaha.

Dengan pendekatan digital dan pendampingan langsung, BRI berupaya menciptakan ekosistem pembiayaan inklusif yang mampu mempercepat transformasi UMKM menuju usaha yang lebih profesional dan berdaya saing.

Pentingnya Memahami Tabel Angsuran Sebelum Mengajukan Pinjaman

Sebelum memutuskan mengambil KUR, calon debitur sebaiknya memahami tabel angsuran yang telah disediakan oleh BRI. Melalui simulasi ini, pelaku usaha dapat menghitung besaran cicilan bulanan, bunga yang harus dibayar, serta total kewajiban selama masa kredit.

Pemahaman ini sangat penting untuk menghindari keterlambatan pembayaran yang bisa berdampak pada reputasi kredit di masa depan.

Selain itu, calon debitur juga disarankan menyesuaikan pinjaman dengan kebutuhan riil usaha. Jangan sampai dana pinjaman digunakan di luar rencana produktif karena dapat mengganggu arus kas bisnis dan menimbulkan kesulitan dalam pembayaran angsuran.

KUR Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan

KUR BRI 2025 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat. Dengan bunga rendah, tenor panjang, serta proses yang semakin mudah, program ini memberikan harapan baru bagi jutaan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, KUR diharapkan terus menjadi fondasi kuat dalam membangun kemandirian ekonomi nasional. Tidak hanya membantu pelaku usaha bertahan, tetapi juga memacu mereka untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

Terkini