JAKARTA - Semarang dikenal sebagai kota yang kaya akan kuliner pagi. Bagi para pencinta makanan, menjelajahi tempat sarapan di Semarang bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga pengalaman menikmati ragam cita rasa tradisional hingga modern yang menggugah selera. Hidangan pagi yang hangat dapat menyiapkan energi dan suasana hati yang positif untuk memulai aktivitas.
Mengutip kajian Dipo Ipteks, I, (2013), ciri khas masakan Semarang mencakup rasa pedas, penggunaan bumbu minimalis, dan penyajian dalam keadaan panas, membuat sarapan kota ini unik dan memikat lidah.
1. Mie Kopyok dan Soto Legendaris
Mie kopyok dan soto menjadi menu pagi favorit warga lokal maupun wisatawan. Mengutip Rafika et al., (2018), sarapan yang mengandung karbohidrat membantu menjaga kadar gula darah stabil, sehingga meningkatkan gairah dan konsentrasi.
Mie Kopyok Pak Dhuwur: Ikon kuliner Semarang dengan mie tanpa daging, daun seledri, tahu pong, tauge, dan kuah kacang gurih. Berlokasi di Jalan Tanjung No.18A, Pandansari.
Soto Selan: Soto ayam legendaris dengan tambahan tahu, tempe, bergedel, sate kerang, dan nasi putih.
Soto Bangkong: Berdiri sejak 1950, kuah bening segar dengan suwiran ayam, bihun, tauge, dan tomat, disajikan dengan bawang goreng. Terletak di dekat perempatan Bangkong.
Sarapan dengan menu ini memberikan kombinasi protein, sayuran, dan karbohidrat yang seimbang, sempurna untuk memulai hari.
2. Nasi Ayam dan Pecel Khas Semarang
Bagi yang menyukai sarapan lebih mengenyangkan, nasi ayam dan pecel menawarkan cita rasa khas Jawa Tengah yang autentik.
Nasi Ayam Kemuning Mbak Jum: Dilengkapi opor, telur pindang, krecek, dan sambal goreng, dengan pilihan lauk tambahan seperti sate usus dan tahu kulit.
Nasi Ayam Bu Nyoto: Nasi gurih, labu, telur bacem, ayam suwir, krecek, dan kuah opor yang otentik.
Nasi Ayam Bu Pini: Populer karena rasa gurih konsisten, buka sejak pukul 05.30 WIB.
Warung Pecel Bu Sumo: Aneka sayuran segar dengan bumbu kacang gurih, dilengkapi lauk seperti tempe goreng, bakwan, dan peyek.
Menu ini menawarkan sarapan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat dari santan maupun lauk pendamping, mendukung kenyang lebih lama dan energi stabil.
3. Pilihan Sarapan Berkuah dan Rempah
Bagi penyuka hidangan berkuah dan rempah, Semarang menyajikan berbagai menu yang hangat dan menenangkan:
Warung Asem-Asem Koh Liem: Asem-asem daging sapi berkuah segar, berdiri sejak 1978, di Jl. Karanganyar No.28.
Nasi Pindang Kudus & Soto Sapi Gajah Mada: Kuah santan gurih manis dengan potongan daging dan jeroan, di Jl. MH Thamrin No.40.
Lontong Opor Bu Endang: Opor ayam kuah santan kuning dengan lontong lembut, cocok untuk sarapan pagi di kawasan Simpang Lima.
Nasi Kebuli Ibu Aminah: Nasi kebuli berbumbu rempah, pilihan lauk sapi, kambing, atau telur, berlokasi di Jalan Petek, Dadapsari.
Sarapan berkuah membantu menjaga tubuh tetap hangat, memperlancar pencernaan, serta memberi energi cepat bagi aktivitas pagi.
4. Bubur, Nasi Unik, dan Sarapan Tradisional Lain
Selain menu berkuah, Semarang juga memiliki sarapan bubur dan nasi khas yang legendaris:
Bubur Ayam Aie & Bubur Ayam Semarang (Pak Lik): Tekstur kental dengan suwiran ayam, cakwe, telur rebus, dan kerupuk.
Nasi Gandul Pak Memet: Nasi putih dengan kuah santan gurih dan daging sapi empuk, disajikan di atas daun pisang.
Warung Nasi Sarapan Pagi Bu Eko: Menyediakan lontong pecel, lontong opor, nasi rames, dan nasi soon telur bacem, buka pukul 06.00–12.00 WIB.
Nasi Kuning Pasundan 1: Menyajikan nasi kuning, nasi uduk, dan berbagai lauk penyetan, di Jl. Gondang Raya No.12, Bulusan, Tembalang.
Sowak (Sop Iwak) Tembalang: Menawarkan sop iwak, gongso, serta olahan mie dan ayam, di Jl. Banjarsari Selatan No.18, Pedalangan.
Menurut buku 20 Peluang Bisnis Makanan (2007) oleh Redaksi AgroMedia, bubur ayam merupakan produk olahan beras yang telah familiar di masyarakat, mudah dikombinasikan dengan berbagai topping untuk meningkatkan rasa dan tekstur.
Semarang menawarkan pengalaman sarapan yang beragam, kaya cita rasa, dan legendaris. Mulai dari mie kopyok, soto, nasi ayam, pecel, hingga bubur, setiap menu menghadirkan keunikan rasa dan aroma khas Jawa Tengah. Menjelajahi kuliner pagi di kota ini bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menambah pengalaman budaya yang menarik.