BYD Recall 115 Ribu Mobil Listrik, Indonesia Tidak Terdampak

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:06:46 WIB
BYD Recall 115 Ribu Mobil Listrik, Indonesia Tidak Terdampak

JAKARTA - Isu keselamatan kembali menghantam industri kendaraan listrik dunia. Kali ini, giliran BYD Co. Ltd., raksasa otomotif asal China, yang harus menarik kembali atau recall lebih dari 115 ribu unit mobil listrik karena adanya cacat desain yang berhubungan dengan sistem baterai. 

Meski berita ini sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan konsumen Indonesia, pihak BYD Motor Indonesia memastikan bahwa pasar domestik tidak terdampak oleh penarikan besar-besaran tersebut.

Detail Recall di China

Menurut dokumen resmi yang diserahkan kepada State Administration for Market Regulation (SAMR), regulator pasar di China, recall mencakup 44.535 unit BYD Tang produksi Maret 2015–Juli 2017 dan 71.248 unit BYD Yuan Pro produksi Februari 2021–Agustus 2022.

Regulator menilai adanya masalah desain yang dapat memicu potensi bahaya, termasuk overheating hingga korsleting listrik pada baterai. Risiko ini dinilai cukup serius sehingga BYD diminta mengambil langkah korektif demi menjamin keselamatan konsumen.

Sebagai tindak lanjut, BYD akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mengganti komponen yang bermasalah secara gratis. Langkah ini menjadi bagian dari tanggung jawab produsen sekaligus standar umum yang berlaku di industri otomotif global.

Fenomena recall sendiri bukan hal baru di China. Dalam beberapa bulan terakhir, semakin banyak produsen kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang harus memperketat pengawasan menyusul kebijakan pemerintah terkait kualitas dan standar keselamatan baterai.

Posisi BYD di Industri Mobil Listrik

Kasus ini terjadi di tengah dominasi BYD sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia berdasarkan volume penjualan. Perusahaan yang didirikan pada 1995 ini kini menjadi salah satu pionir global dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.

Namun, keberhasilan tersebut juga membawa tantangan besar. Dengan skala produksi masif, setiap temuan cacat desain bisa berdampak signifikan terhadap reputasi dan kepercayaan konsumen. Recall lebih dari 100 ribu unit tentu menambah daftar panjang tantangan yang harus dihadapi BYD dalam menjaga konsistensi kualitas.

Kendati demikian, hingga kini BYD belum memberikan komentar resmi terkait detail teknis perbaikan yang akan dilakukan. Publik masih menunggu penjelasan lebih lanjut tentang penyebab pasti masalah baterai pada seri Tang dan Yuan Pro tersebut.

Tanggapan BYD Indonesia

Di Indonesia, kabar recall ini sempat memicu pertanyaan apakah penarikan juga berlaku bagi konsumen Tanah Air. Menanggapi hal itu, Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations BYD Motor Indonesia, menegaskan bahwa tidak ada model yang dijual di Indonesia masuk daftar recall.

“Model yang terdampak adalah BYD Tang produksi tahun 2015–2017 dan Yuan Pro produksi tahun 2021–2022. Kami memastikan bahwa model dan tipe tersebut bukan merupakan unit yang dipasarkan di Indonesia,” ujar Luther, dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Luther menjelaskan bahwa recall yang dilakukan di China adalah bentuk tanggung jawab produsen dalam menjaga keselamatan konsumen. Ia menekankan bahwa langkah tersebut adalah praktik umum di industri otomotif global.

“Perbaikan ini bertujuan menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan, terutama dalam kondisi ekstrem. Hal tersebut mencerminkan komitmen BYD terhadap keselamatan, kualitas, dan kepercayaan pelanggan,” tambahnya.

Penjualan BYD di Pasar Nasional

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa BYD kini menjadi pemimpin pasar mobil listrik nasional dengan total penjualan mencapai 20.077 unit sepanjang Januari–September 2025.

Di Indonesia, BYD telah meluncurkan berbagai model yang diminati konsumen, mulai dari BYD Atto 1, BYD Dolphin, BYD Atto 3, BYD M6, BYD Sealion 7, hingga BYD Seal. Tak ketinggalan, BYD juga menghadirkan Denza D9, MPV premium yang menyasar segmen kelas atas.

Keberhasilan BYD merajai pasar domestik menunjukkan kepercayaan konsumen Indonesia terhadap produk-produk mereka. Karena itu, kepastian bahwa recall tidak menyentuh unit yang beredar di dalam negeri menjadi kabar baik sekaligus memperkuat citra merek di pasar lokal.

Recall besar-besaran yang dilakukan BYD di China menegaskan pentingnya standar keamanan dalam industri kendaraan listrik yang terus berkembang. Meski lebih dari 115 ribu unit mobil terdampak di negara asalnya, konsumen Indonesia bisa bernapas lega karena model yang dipasarkan di Tanah Air tidak termasuk dalam program penarikan tersebut.

Langkah proaktif BYD dalam menangani masalah ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan, kualitas, dan transparansi. Dengan dominasi penjualan di pasar global maupun nasional, BYD tetap harus menjaga konsistensi agar kepercayaan konsumen tidak terganggu.

Bagi Indonesia, kabar ini sekaligus menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi kendaraan listrik berkembang pesat, pengawasan terhadap aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Terkini