JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur menunjukkan dinamika yang cukup beragam pada hari ini, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara lainnya justru mengalami penurunan harga. Kondisi ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang ingin mengatur belanja rumah tangga dan memastikan kebutuhan pokok tetap terpenuhi.
Pantauan dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) menunjukkan bahwa gas elpiji 3 kilogram, bawang putih, cabai rawit, cabai keriting, dan telur ayam kampung mengalami kenaikan. Sementara itu, harga daging sapi dan daging ayam kampung turun. Bahan pokok lain relatif stabil tanpa perubahan signifikan.
Memantau harga sembako setiap hari membantu masyarakat menyesuaikan pengeluaran serta mengantisipasi fluktuasi harga yang bisa terjadi akibat berbagai faktor. Informasi harga ini juga menjadi referensi bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga kestabilan pasokan dan distribusi di pasar.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Pasar Jatim
Berikut daftar harga sembako di Jawa Timur pada Sabtu, 18 Oktober 2025 pukul 09.06 WIB:
Beras Premium: Rp 15.218/kg
Beras Medium: Rp 12.894/kg
Gula Kristal Putih: Rp 16.328/kg
Minyak Goreng Curah: Rp 18.712/kg
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.227/liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.320/liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.452/liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.011/kg
Daging Ayam Ras: Rp 35.715/kg
Daging Ayam Kampung: Rp 66.848/kg
Telur Ayam Ras: Rp 29.228/kg
Telur Ayam Kampung: Rp 47.464/kg
Susu Kental Manis Bendera 370 gr: Rp 12.623
Susu Kental Manis Indomilk 370 gr: Rp 12.522
Susu Bubuk Bendera 400 gr/dos: Rp 41.096
Susu Bubuk Indomilk 400 gr/dos: Rp 41.046
Garam Bata: Rp 1.765
Garam Halus: Rp 9.455/kg
Cabai Merah Keriting: Rp 46.570/kg
Cabai Merah Besar: Rp 47.739/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 27.384/kg
Bawang Merah: Rp 34.906/kg
Bawang Putih: Rp 30.541/kg
Gas Elpiji 3 kg: Rp 20.080
Perubahan harga terbaru menunjukkan: gas elpiji naik Rp 365 (+1,85%), bawang putih naik Rp 377 (+1,25%), cabai rawit naik Rp 944 (+3,57%), cabai keriting naik Rp 348 (+0,75%), dan telur ayam kampung naik Rp 709 (+1,52%). Sementara daging sapi turun Rp 265 (-0,22%) dan daging ayam kampung turun Rp 1.789 (-2,61%).
Faktor yang Memengaruhi Perubahan Harga
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh beragam faktor yang saling terkait. Di antaranya adalah kondisi permintaan dan penawaran, cuaca ekstrem, biaya produksi, kebijakan pemerintah, serta fluktuasi nilai tukar mata uang.
Jika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau berkurang, harga akan cenderung naik. Sebaliknya, ketika pasokan lebih tinggi dari permintaan, harga bisa turun. Cuaca ekstrem, seperti banjir atau kekeringan, juga memengaruhi produksi pertanian dan distribusi komoditas, sehingga berdampak pada harga.
Kebijakan pemerintah, seperti regulasi impor, subsidi, dan pajak, juga menjadi faktor penentu. Kenaikan biaya bahan baku, pupuk, bahan bakar, dan upah pekerja akan menambah biaya produksi, yang secara otomatis memengaruhi harga di pasar. Fluktuasi nilai tukar, terutama untuk bahan pokok impor, dapat membuat harga barang menjadi lebih mahal jika mata uang lokal melemah.
Selain itu, masalah logistik dan rantai distribusi, seperti kemacetan, pemogokan, atau kendala transportasi, juga bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman dan menimbulkan kenaikan harga sementara. Semua faktor ini menunjukkan bahwa pengawasan dan kebijakan yang tepat sangat penting untuk menjaga stabilitas harga sembako.