JAKARTA - Perayaan ulang tahun ke-10 PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjadi momen penting bagi KAI Group.
Pada kesempatan ini, KAI Group menegaskan komitmennya untuk menyediakan layanan transportasi publik yang efisien, efektif, dan berkelanjutan.
Dengan tema “Sustainability For A World Class Operator,” KAI Group berfokus pada pengembangan mobilitas yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat luas, khususnya di koridor strategis Jakarta-Bandung.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa integrasi antarmoda merupakan kunci utama untuk mewujudkan mobilitas berkelanjutan yang lebih mudah dan efisien.
“Jakarta dan Bandung kini memiliki pilihan transportasi yang beragam, mulai dari layanan KA lokal aglomerasi, KA Jarak Jauh Parahyangan, hingga kereta cepat Whoosh. Seluruh moda tersebut terintegrasi dengan layanan lanjutan seperti LRT dan transportasi perkotaan lainnya, sehingga mobilitas masyarakat semakin mudah dan efisien,” kata Anne.
Integrasi Moda Transportasi: Menjawab Kebutuhan Masyarakat Modern
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, kebutuhan akan moda transportasi yang cepat, nyaman, dan terjangkau menjadi hal utama.
KAI Group merespons tantangan ini dengan membangun sistem transportasi terintegrasi yang memadukan kereta cepat, kereta jarak jauh, kereta lokal, dan layanan lanjutan seperti feeder dan LRT.
Dengan integrasi ini, masyarakat mendapatkan kemudahan dalam memilih moda transportasi sesuai dengan waktu, anggaran, dan tujuan perjalanan mereka.
Hal ini juga mendukung pengurangan kemacetan jalan raya yang selama ini menjadi masalah klasik di koridor Jakarta-Bandung.
Whoosh: Mempercepat Perjalanan, Memperkuat Konektivitas
Sejak resmi beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, kereta cepat Whoosh telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
Hingga 30 September 2025, layanan ini telah melayani 11,72 juta pelanggan. Khusus pada Januari hingga September 2025, Whoosh melayani 4.524.365 pelanggan dengan rata-rata 16.559 penumpang per hari sepanjang tahun 2024 mencapai 6,06 juta.
Perjalanan dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang kini hanya memakan waktu sekitar 30 menit.
Pelanggan juga dapat melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan layanan feeder gratis selama 15 menit, sehingga total waktu perjalanan Jakarta-Bandung dipangkas menjadi sekitar 45 menit.
Kecepatan dan kemudahan ini tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga memperkuat konektivitas ekonomi, pariwisata, dan investasi di Jawa Barat.
KA Jarak Jauh Parahyangan: Pilihan Tradisional yang Tetap Diminati
Selain layanan kereta cepat, KA Jarak Jauh Parahyangan tetap menjadi andalan bagi banyak pelanggan. Pada Januari hingga September 2025, KA Parahyangan melayani 655.345 pelanggan, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode sama tahun 2024 yang hanya 472.535 pelanggan.
Peningkatan ini membuktikan konsistensi KAI Group dalam menjaga kualitas layanan melalui pembenahan fasilitas, digitalisasi tiket, dan peningkatan pengalaman pelanggan.
KA Parahyangan tetap menjadi tulang punggung konektivitas legendaris Jakarta-Bandung yang tidak hanya menawarkan kecepatan, tetapi juga kenyamanan dan pemandangan indah sepanjang perjalanan.
Angkutan Terusan Hemat: Inklusivitas dalam Transportasi
KAI Group juga memperhatikan segmen masyarakat yang membutuhkan alternatif perjalanan hemat. Melalui angkutan terusan hemat, KAI menyediakan perjalanan Jakarta-Bandung dengan biaya kurang dari Rp20.000.
Paket perjalanan ini menggabungkan KRL, KA Lokal Walahar, dan KA Cibatuan, menciptakan integrasi yang efisien dan terjangkau.
Rute perjalanan dimulai dari KRL menuju Stasiun Cikarang dengan tarif Rp3.000–Rp6.000, dilanjutkan dengan KA Walahar Ekspres ke Stasiun Purwakarta sebesar Rp4.000, dan diteruskan dengan KA Cibatuan ke Stasiun Bandung dengan tarif Rp8.000.
Total waktu tempuh sekitar empat jam, dengan seluruh tiket bisa dipesan melalui aplikasi KAI Access hingga tujuh hari sebelum keberangkatan.
Data Pertumbuhan Pelanggan yang Mengesankan
Data menunjukkan pertumbuhan jumlah pengguna layanan kereta yang terintegrasi di koridor Jakarta-Bandung. KA Lokal Walahar mencatat 3.025.464 pelanggan selama Januari–September 2025, naik dari 2.826.012 pelanggan pada periode sama tahun sebelumnya.
Layanan KRL Cikarang Line bahkan mencatat 62.672.487 pelanggan, sedangkan Commuter Line Garut melayani 2.034.167 pelanggan dalam periode yang sama.
Secara total, KAI Group melayani 72.911.828 pelanggan di berbagai moda layanan yang terintegrasi antara Jakarta dan Bandung.
Dampak Positif terhadap Ekonomi dan Pariwisata
Integrasi moda transportasi yang dilaksanakan KAI Group tidak hanya sekadar memberikan kemudahan mobilitas, tetapi juga berperan strategis dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Perjalanan yang cepat dan nyaman memperlancar arus orang dan barang, membuka peluang investasi baru, serta meningkatkan daya tarik destinasi wisata di Jawa Barat.
Konektivitas yang kuat antara Jakarta dan Bandung membuka ruang bagi pengembangan kawasan industri, perhotelan, dan sektor jasa lainnya yang menyerap tenaga kerja serta menggerakkan ekonomi lokal.
Komitmen KAI Group untuk Masa Depan Transportasi Berkelanjutan
Anne Purba menegaskan bahwa perayaan 10 tahun KCIC merupakan refleksi dari kemajuan pesat integrasi transportasi di Indonesia.
KAI Group terus berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, memperluas akses transportasi, serta memastikan layanan yang disediakan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional.
“Momentum 10 tahun KCIC juga menjadi refleksi bahwa integrasi transportasi antarmoda di Indonesia telah berkembang pesat dan berdampak semakin terasa. KAI Group akan terus memperkuat kolaborasi, memperluas akses, serta memastikan seluruh layanan mendukung keberlanjutan ekonomi nasional,” tutup Anne.
KAI Group menunjukkan bagaimana integrasi moda transportasi yang modern, efisien, dan inklusif mampu mengubah wajah mobilitas di koridor penting Jakarta-Bandung.
Layanan kereta cepat Whoosh, KA Parahyangan, dan angkutan terusan hemat membentuk ekosistem transportasi yang saling melengkapi, memberikan pilihan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pengembangan ini tidak hanya mengurangi waktu perjalanan dan meningkatkan kenyamanan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata di Jawa Barat.
KAI Group terus berupaya mengoptimalkan layanan agar dapat menjawab tantangan mobilitas di masa depan dan mendorong kemajuan Indonesia secara berkelanjutan.