JAKARTA - Di tengah panasnya musim kemarau, es pisang ijo khas Makassar hadir sebagai pilihan tepat untuk melepas dahaga dan mengisi tenaga.
Hidangan ini memadukan kelembutan pisang raja yang dibalut dengan adonan tepung hijau bercitarasa pandan, menciptakan perpaduan rasa manis, kenyal, dan dingin yang menyegarkan.
Sebagaimana dikutip dari laman Indonesia Kaya, es pisang ijo bukan sekadar kudapan dingin biasa, melainkan juga hidangan yang kaya makna budaya dan sarat cerita lokal.
Setiap suapan es pisang ijo menawarkan kombinasi rasa yang harmonis antara manisnya sirup merah, gurihnya santan, serta lembutnya pisang matang.
Keistimewaan ini membuatnya bukan hanya sebagai penutup yang lezat, tapi juga simbol kehangatan dan keramahan masyarakat Makassar.
Simbol Budaya dan Filosofi Pisang Ijo
Dalam tradisi Makassar, pisang tidak hanya dianggap sebagai buah biasa, melainkan memiliki makna filosofis yang mendalam.
Pisang diibaratkan sebagai lambang kehidupan yang terus memberi, sesuai dengan konsep ilmu ta’bang untia atau ilmu panjang umur yang tercantum dalam lontarak Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu, es pisang ijo juga menjadi bagian dari identitas kuliner sekaligus kearifan lokal masyarakat Sulawesi Selatan.
Makanan ini mencerminkan semangat pantang menyerah dan ketulusan berbagi, nilai-nilai yang telah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Keberadaan pisang ijo dalam budaya ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tradisi sekaligus merayakan kekayaan warisan leluhur.
Popularitas dan Penyebaran Es Pisang Ijo
Kini, es pisang ijo telah dikenal luas di seluruh Indonesia, bahkan disajikan di berbagai restoran dan hotel berbintang. Meski demikian, bagi para penggemar kuliner tradisional, cita rasa asli pisang ijo rumahan tetap tak tergantikan.
Tekstur kulit yang kenyal tapi tidak mudah robek, serta rasa manis yang pas, menjadi kunci keberhasilannya.
Rahasia keberhasilan resep ini terletak pada pemilihan pisang yang tepat, takaran bahan yang akurat, dan teknik mengukus yang benar. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, siapa pun dapat membuat pisang ijo anti gagal di rumah.
Bahan dan Langkah Membuat Pisang Ijo Asli Makassar
Berikut bahan-bahan utama untuk membuat pisang ijo:
6 buah pisang raja matang (bisa diganti pisang ambon atau kepok)
Sirup merah khas Makassar
Es serut kasar
Untuk kulit pisang ijo diperlukan:
150 gram tepung beras
50 gram tepung sagu
5 gram tepung terigu
200 ml santan kental
80 gram gula pasir
10 lembar daun pandan
10 lembar daun suji
½ sendok teh garam
Sedangkan untuk saus (kuah putih):
2 lembar daun pandan, diiris tipis
100 ml air
200 ml santan
½ sendok makan tepung beras
75 gram gula pasir
Proses Membuat Pisang Ijo yang Sempurna
Langkah pertama adalah mengukus pisang raja hingga matang dan mendinginkan terlebih dahulu. Selanjutnya, daun pandan dan suji dihaluskan dengan 50 ml air, kemudian disaring untuk mendapatkan air hijau pekat.
Kemudian campur tepung beras, tepung sagu, tepung terigu, santan, gula, garam, dan air pandan. Uleni adonan hingga kalis dan tidak lengket. Ambil selembar adonan, pipihkan, dan bungkus pisang kukus hingga tertutup rapat.
Kukus kembali pisang yang sudah dibungkus hingga kulit matang dan berwarna hijau tua mengilap. Setelah matang, dinginkan sebelum dipotong.
Untuk saus, blender daun pandan dengan air, lalu saring. Campur air pandan, santan, gula, dan tepung beras, masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental.
Pisang ijo disajikan dengan tata potongan pisang di mangkuk, siram saus santan, tambahkan es serut, dan terakhir tuangkan sirup merah di atasnya.
Tips Agar Pisang Ijo Anti Gagal
Keberhasilan membuat pisang ijo sangat bergantung pada keseimbangan tekstur kulit. Adonan jangan terlalu encer saat diuleni agar kulit tidak mudah robek. Kukus dengan suhu stabil agar hasil kulit tetap mulus dan kenyal.
Pemilihan pisang raja matang sangat penting agar rasa manis alami keluar tanpa perlu tambahan gula berlebihan. Dengan mengikuti tips ini, siapapun dapat menghasilkan pisang ijo lezat khas Makassar yang anti gagal.
Sejarah dan Filosofi Es Pisang Ijo
Menurut laman Indonesia Kaya, asal usul es pisang ijo sulit dilacak secara pasti karena tidak tercatat dalam lontarak kuno.
Namun, sejarawan kuliner meyakini hidangan ini muncul dari inovasi masyarakat Makassar yang menggabungkan bahan lokal seperti pisang dan daun pandan dengan es yang dibawa oleh pedagang dari Jawa saat masa kolonial.
Es pada masa itu merupakan simbol kemewahan, seperti dicatat Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia. Es yang diimpor dari Boston hanya dinikmati kalangan bangsawan di Batavia.
Ketika es mulai diproduksi di Indonesia dan menyebar ke Makassar, masyarakat pun mengadaptasi penggunaannya dalam kudapan lokal, termasuk pisang ijo.
Makna Warna dan Sajian Es Pisang Ijo
Setiap elemen dalam es pisang ijo memiliki makna khusus. Warna hijau dari daun suji dan pandan melambangkan kesejukan dan kesegaran alam tropis, sedangkan sirup merah melambangkan semangat dan keceriaan masyarakat Makassar yang hangat dan ramah.
Es pisang ijo juga menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat beradaptasi dan memadukan pengaruh luar, menciptakan sajian yang kini menjadi ikon kuliner nasional dan bahkan internasional.
Dengan resep ini, Anda tidak hanya membuat hidangan lezat, tetapi juga merasakan langsung kehangatan dan kekayaan budaya Makassar lewat setiap sendok es pisang ijo. Selamat mencoba!