Tjokro Group Akuisisi GPSO, Pemilik Mulai Lepas Saham Strategis

Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:06:18 WIB
Tjokro Group Akuisisi GPSO, Pemilik Mulai Lepas Saham Strategis

JAKARTA - Perubahan pengendalian perusahaan menjadi sorotan pasar modal setelah PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) mengumumkan transaksi penjualan saham pendiri seiring dengan rencana akuisisi oleh Tjokro Group.

Direktur Utama GPSO, Karnadi Margaka, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi divestasi saham secara bertahap, sekaligus menandai transformasi kepemilikan di tubuh perseroan.

GPSO dikenal sebagai perusahaan berbasis teknologi di sektor geospasial, menyediakan layanan pemetaan, analisis data berbasis sistem informasi geografis (GIS), dan mendukung proyek infrastruktur, pertambangan, hingga perkebunan. Pergeseran kepemilikan ini dinilai akan memicu akselerasi pengembangan bisnis dan memperluas portofolio Tjokro Group di industri teknologi dan jasa geospasial.

Penjualan Saham Pendiri Menandai Pergeseran Kepemilikan

1. Transaksi Penjualan Saham Oleh Pendiri

Karnadi Margaka mengungkapkan telah menjual 170 juta saham GPSO pada 14 Oktober 2025 dengan harga Rp59 per saham, sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 4 Tahun 2024 tentang laporan kepemilikan atau perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka. Sebelum transaksi, Karnadi memiliki 350 juta saham, setara 52,49% hak suara, yang setelah penjualan berkurang menjadi 180 juta saham atau 27% hak suara.

“Transaksi ini merupakan bagian dari rencana divestasi saham pendiri yang disiapkan secara bertahap. Penjualan dilakukan atas kepemilikan langsung, bukan melalui pihak lain, dan bukan transaksi repurchase agreement (repo),” ujar Karnadi dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025). Meskipun tidak lagi menjadi pengendali, Karnadi memastikan tetap mendukung keberlanjutan dan pengembangan bisnis GPSO.

Strategi Akuisisi dan Peran Tjokro Group

2. Rencana Akuisisi Oleh PT PIMSF

Sebelumnya, PT PIMSF, anak usaha Tjokro Group, mengumumkan rencana mengambil alih saham pengendali GPSO. Pengumuman disampaikan kepada OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Dewan Direksi GPSO pada 10 Oktober 2025. Rencana ini menargetkan sekitar 45,45% kepemilikan saham GPSO yang dimiliki Karnadi Margaka.

Setelah proses jual-beli saham rampung, PT PIMSF diproyeksikan menjadi pengendali baru GPSO. Direktur PT PIMSF, Adi Sulaiman, menyatakan bahwa langkah akuisisi ini merupakan strategi memperkuat portofolio investasi sekaligus mendukung ekspansi bisnis grup di sektor teknologi dan jasa geospasial.

Dampak Transaksi Terhadap Struktur Perusahaan

3. Pergeseran Struktur Kepemilikan

Saham yang dijual oleh Karnadi adalah saham biasa, sehingga transaksi ini secara langsung memengaruhi hak suara dan pengendalian di GPSO. Pergeseran ini menjadi bagian dari transformasi kepemilikan seiring langkah ekspansi dan inovasi bisnis perseroan.

Sebagai perusahaan geospasial, GPSO memanfaatkan teknologi survei udara, pemetaan, dan analisis data presisi untuk mendukung proyek-proyek besar di berbagai sektor. Dengan pengendali baru dari Tjokro Group, analis pasar memprediksi strategi korporasi dan investasi baru akan memperkuat posisi GPSO di industri.

Mekanisme dan Kepatuhan Regulasi

4. Penawaran Tender Wajib dan Kepatuhan OJK

Sesuai regulasi, PT PIMSF akan melaksanakan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer) kepada seluruh pemegang saham publik GPSO, berdasarkan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Hal ini memastikan proses akuisisi berjalan transparan dan sesuai ketentuan pasar modal.

Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi pemegang saham publik untuk menawarkan saham mereka sebelum Tjokro Group menjadi pengendali penuh. Dengan kepatuhan regulasi yang ketat, pengambilalihan ini dinilai aman dan terstruktur, sekaligus menjadi momentum penting bagi pengembangan GPSO ke tahap berikutnya.

Penjualan saham oleh Karnadi Margaka dan akuisisi oleh Tjokro Group menjadi tonggak penting dalam perjalanan GPSO. Pergeseran pengendalian ini bukan hanya soal kepemilikan, tetapi juga peluang untuk memperluas strategi bisnis, mengoptimalkan layanan geospasial, dan memperkuat portofolio investasi Tjokro Group. 

Masyarakat pasar modal dan industri geospasial pun akan memantau langkah-langkah strategis yang akan dijalankan oleh pengendali baru, serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan ke depan.

Terkini