JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, baru-baru ini melakukan peninjauan langsung ke fasilitas olahraga Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga (P3SON) Hambalang di Jawa Barat.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi aset milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang selama ini terbengkalai dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Erick menyampaikan bahwa kunjungan tersebut penting untuk memastikan bahwa aset-aset yang ada di Kemenpora bisa digunakan secara efektif ke depannya.
“Kami mengunjungi P3SON Hambalang untuk mengevaluasi aset-aset yang ada di Kemenpora. Sehingga, bisa digunakan secara efektif ke depannya,” ujar Erick.
Kondisi Fisik dan Lingkungan yang Perlu Perhatian
Dalam peninjauannya, Erick menemukan kondisi bangunan yang sudah lama terbengkalai dan dikelilingi oleh semak belukar yang tumbuh liar.
Tidak hanya itu, lapangan sepak bola di lokasi tersebut juga dalam kondisi yang kurang terawat dan terlihat tidak digunakan dalam waktu lama.
Kawasan Hambalang, yang memiliki luas cukup besar, sempat menjadi harapan besar untuk menjadi pusat pelatihan olahraga yang berkualitas.
Namun, kondisi saat ini jauh dari harapan karena fasilitas yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal sehingga perlu penanganan segera.
Kolaborasi dengan Kementerian Terkait untuk Pemanfaatan Aset
Setelah melakukan peninjauan, Erick Thohir bersama Sekretaris Kemenpora, Gunawan Suswantoro, menggelar rapat kecil bersama perwakilan dari Kementerian Koordinasi Bidang Infrastruktur dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Rapat ini bertujuan untuk membahas langkah konkret agar aset Kemenpora di Hambalang dapat difungsikan dan dimanfaatkan dengan baik.
Erick menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian agar aset-aset tersebut bisa segera digunakan untuk mendukung pengembangan olahraga nasional.
Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan pemanfaatan fasilitas agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi para atlet dan masyarakat.
Komitmen Erick Thohir dalam Optimalisasi Aset Kemenpora
Sejak dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Dito Ariotedjo, Erick Thohir sudah menegaskan komitmennya untuk melakukan optimalisasi semua aset yang dimiliki oleh kementerian. Langkah ini dianggap penting untuk mendukung kemajuan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan di Indonesia.
Erick percaya bahwa aset yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik akan sangat membantu dalam pembinaan atlet serta peningkatan prestasi olahraga nasional. Optimalisasi aset juga diharapkan mampu mendorong peningkatan fasilitas latihan yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sejarah dan Progres Pembangunan P3SON Hambalang
Proyek P3SON Hambalang sendiri sudah dicanangkan sejak tahun 2003 ketika Kemenpora masih berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktorat Jenderal Olahraga.
Proyek ini dibangun di lahan seluas 32 hektare sebagai jawaban atas kebutuhan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang berkualitas.
Pada tahun 2004, berbagai fasilitas mulai dibangun seperti masjid, asrama, lapangan sepak bola, pagar, serta sebuah gedung olahraga serbaguna yang kondisinya baru mencapai 50 persen.
Kompleks olahraga yang awalnya dinamakan Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar Tingkat Nasional ini berfungsi sebagai tempat pembibitan atlet usia dini dan remaja.
Sebagian besar dari 25 bangunan yang direncanakan di kompleks Hambalang ini sudah mencapai sekitar 75 persen tahap pembangunan.
Namun, meskipun pembangunan fisik sudah cukup maju, penggunaan fasilitas tersebut masih sangat terbatas dan banyak aset yang terbengkalai.
Erick berharap dengan evaluasi ini, pengelolaan dan pemanfaatan aset di Hambalang bisa lebih optimal ke depannya. Hal ini tentunya akan berkontribusi positif terhadap kemajuan olahraga nasional dan pembinaan generasi muda atlet.
Dengan langkah evaluasi dan kolaborasi lintas kementerian, diharapkan fasilitas Hambalang akan kembali hidup dan menjadi pusat olahraga yang berkelas.
Menteri Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan mendorong pemanfaatan aset agar bisa memberikan hasil nyata bagi perkembangan olahraga Indonesia.