JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) akan melakukan pekerjaan erection girder pada proyek Tol Lingkar Pekanbaru STA 179+225, yang memerlukan penyambungan jembatan baja di jalur tol tersebut.
Demi keselamatan pengguna jalan, sistem buka-tutup akan diterapkan di Jalan Nasional Pekanbaru–Padang KM 17+900, Rimbopanjang, Kabupaten Kampar.
Sistem buka-tutup ini akan dilaksanakan dalam dua periode, yaitu 14–17 Oktober 2025 dan 21–24 Oktober 2025, dengan durasi tiap sesi pada pukul 00.00–01.00 dan 03.00–04.00.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa pengaturan lalu lintas ini adalah langkah mitigasi untuk menjaga keamanan dan kelancaran arus kendaraan di sekitar lokasi proyek.
“Agar lalu lintas tetap aman dan lancar selama proses pekerjaan berlangsung tanpa menimbulkan gangguan, kami berkoordinasi dengan BPTD Riau Kemenhub, Ditlantas Polda Riau, Satlantas Polres Kampar, BPJN Riau Kemen PU, serta Dinas Perhubungan Provinsi Riau,” ujar Adjib.
Jalur Alternatif dan Kantong Parkir untuk Kendaraan
Untuk mengantisipasi kepadatan selama pekerjaan, Hutama Karya bersama instansi terkait menyiapkan sejumlah dukungan pengaturan lalu lintas, termasuk membuka dua kantong parkir sementara di Jalan Airhitam dan Jalan Kubangraya. Area ini difungsikan sebagai holding area bagi kendaraan pribadi maupun angkutan barang yang harus menunggu giliran melintas saat penutupan diberlakukan.
Petugas gabungan akan mengarahkan kendaraan menuju kantong parkir ini, mencegah penumpukan kendaraan di titik pekerjaan, dan memastikan arus tetap terkendali. Selain itu, disiapkan jalur detour bagi kendaraan prioritas seperti ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan kendaraan dinas pengamanan agar dapat melintas dengan cepat jika terjadi kondisi darurat. Jalur ini akan dikawal langsung oleh petugas lapangan untuk menjaga keselamatan di sekitar area proyek.
Sebagai alternatif bagi pengguna jalan umum, perjalanan dapat melalui Jalan Lintas Garuda Sakti–Petapahan–Bangkinang. Rambu pengarah serta petugas lalu lintas akan ditempatkan di beberapa titik strategis untuk memandu pengguna jalan ke rute alternatif tersebut. Adjib menambahkan, Hutama Karya akan melakukan sosialisasi masif melalui berbagai kanal komunikasi dan pemasangan rambu agar masyarakat memperoleh informasi yang jelas.
Manfaat Tol Lingkar Pekanbaru bagi Mobilitas dan Logistik
Tol Lingkar Pekanbaru memiliki panjang sekitar ±30,5 km dan menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada koridor Pekanbaru–Rengat. Tol ini akan terhubung langsung dengan Tol Pekanbaru–Bangkinang dan Tol Pekanbaru–Dumai, sehingga berperan penting dalam mengurai kemacetan di perkotaan Pekanbaru dan memperlancar arus logistik ke kawasan industri di Riau.
Setelah beroperasi penuh, Tol Lingkar Pekanbaru diperkirakan memangkas waktu tempuh dari kawasan Panam menuju Kubangraya atau Bangkinang dari sekitar 60 menit menjadi hanya 20–25 menit. Hal ini akan mendukung efisiensi pergerakan barang serta mobilitas masyarakat di wilayah tersebut.
Adjib menegaskan, meski pengaturan buka-tutup mungkin menimbulkan sedikit ketidaknyamanan, langkah ini penting untuk memastikan proyek penyambungan jembatan dapat selesai tepat waktu. Hutama Karya mengimbau pengguna jalan untuk menghindari melintas selama periode kerja dan selalu mematuhi arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
Pekerjaan erection girder ini menandai salah satu tahap penting dalam pengembangan Tol Lingkar Pekanbaru, yang nantinya akan memberikan dampak ekonomi, logistik, dan sosial bagi masyarakat Riau.