CDIA Perkuat Bisnis Laut dengan Akuisisi Saham Anak

Senin, 06 Oktober 2025 | 15:20:46 WIB
CDIA Perkuat Bisnis Laut dengan Akuisisi Saham Anak

JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), emiten milik pengusaha Prajogo Pangestu, mengambil langkah strategis untuk memperkuat bisnis angkutan laut melalui serangkaian transaksi korporasi bernilai Rp2,68 triliun. Manuver ini dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan saham di dua anak usaha, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), sehingga kedua perusahaan kini berada di bawah pengendalian penuh CDIA.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi ini terdiri dari empat objek terpisah yang saling terkait, yang dilaksanakan secara bersamaan pada 1 Oktober 2025.

Rincian Empat Objek Transaksi

Objek transaksi pertama berupa pemberian pinjaman oleh CDIA kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN) senilai maksimum Rp1 triliun dengan bunga JIBOR 3 bulan + 1,75%, tenor hingga 31 Desember 2032, dan pembayaran bunga dijadwalkan setiap Maret, Juni, September, dan Desember.

Objek transaksi kedua adalah penerbitan saham baru oleh PT CSI sebanyak 18.138.724 lembar dengan nilai total Rp2,72 triliun, yang diambil bagian oleh CDIA dan BPN. Sementara itu, PT MIM menerbitkan 18.027.795 saham baru senilai Rp1,80 triliun sebagai bagian dari objek transaksi ketiga.

Objek transaksi keempat mencakup pengambilalihan saham PT CSI dan PT MIM yang dimiliki BPN oleh CDIA beserta anak usahanya, PT Chandra Samudera Port (CSP), dengan total nilai Rp2,68 triliun. Setelah transaksi ini, BPN melunasi pinjaman awalnya kepada CDIA.

“Dengan telah terlaksananya Objek Transaksi IV, maka kemudian PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan atas objek transaksi I sehingga, seluruh kewajiban PT BPN atas pinjaman kepada perseroan telah terlunasi,” jelas manajemen CDIA.

Konsolidasi Saham Anak Usaha

Setelah seluruh rangkaian transaksi tuntas, CDIA menguasai 99% saham di PT CSI dan PT MIM, sedangkan 1 lembar saham di masing-masing entitas dimiliki CSP. Dengan penguasaan ini, kedua perusahaan resmi menjadi anak usaha terkonsolidasi penuh di bawah CDIA, memperkuat posisi CDIA di sektor pelayaran dan logistik laut.

Selain itu, CDIA juga memberikan pinjaman sebesar Rp11 miliar kepada PT Redeco Petrolin Utama dengan tingkat bunga 8,11% per tahun dan tenor 36 bulan yang dapat diperpanjang. Entitas ini bergerak di bisnis perdagangan besar (bukan mobil dan sepeda motor), pergudangan, serta aktivitas pendukung angkutan, termasuk perdagangan bahan dan barang kimia serta penyimpanan.

Strategi Ekspansi dan Sinergi

Manuver ini menegaskan strategi CDIA untuk mengonsolidasikan anak usaha, memperluas pengaruh di sektor angkutan laut, dan memperkuat ekosistem logistik. Dengan kepemilikan penuh di CSI dan MIM, CDIA dapat lebih fleksibel dalam penentuan kebijakan operasional, efisiensi biaya, dan peningkatan kapasitas layanan pelayaran.

Langkah ini juga menyoroti peran holding company CDIA sebagai pengendali yang mampu memanfaatkan pinjaman internal dan penerbitan saham baru untuk memperkuat struktur modal anak usaha.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi kami untuk memperkuat posisi di sektor angkutan laut, sekaligus memperkuat sinergi antar anak usaha di bawah CDIA,” ungkap manajemen.

Dampak pada Industri Pelayaran dan Logistik

Dengan penguasaan penuh terhadap CSI dan MIM, CDIA kini memiliki kendali lebih besar dalam mengelola armada, ekspansi rute, dan integrasi layanan logistik. Hal ini diproyeksikan akan meningkatkan daya saing perusahaan di tengah persaingan industri pelayaran nasional yang semakin ketat.

Selain memperkuat bisnis utama, pinjaman kepada Redeco Petrolin Utama menunjukkan diversifikasi pendapatan CDIA melalui sektor perdagangan dan pergudangan, yang menjadi penopang tambahan di luar bisnis laut.

Strategi ini sejalan dengan visi Prajogo Pangestu untuk memperkuat ekosistem bisnis yang saling terintegrasi, mulai dari angkutan laut, logistik, hingga perdagangan dan pergudangan.

Manuver CDIA di awal Oktober 2025 menandai fase konsolidasi strategis yang signifikan, dengan kepemilikan saham di anak usaha meningkat, pinjaman internal terselesaikan, dan kontrol penuh atas operasional. Langkah ini memperkuat posisi CDIA sebagai pemain kunci dalam sektor pelayaran dan logistik Indonesia, sambil membuka peluang bagi ekspansi lebih lanjut ke sektor perdagangan dan pergudangan.

Terkini