JAKARTA - Air merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat ditawar. Tubuh manusia membutuhkan air untuk menjaga keseimbangan cairan, metabolisme, hingga fungsi kognitif.
Sayangnya, kualitas air minum seringkali diabaikan. Banyak orang masih mengonsumsi air mentah atau tanpa melalui proses sterilisasi. Padahal, konsumsi air yang belum dimasak berisiko membawa mikroorganisme berbahaya, termasuk bakteri, virus, dan zat kimia yang dapat mengancam kesehatan.
Dokter gizi, Johanes Chandrawinata, menekankan bahwa air minum harus tidak hanya matang, tetapi juga steril agar aman dikonsumsi.
“Air dapat disterilkan dengan berbagai cara, mulai dari dididihkan, destilasi, hingga menggunakan filtrasi dan radiasi,” jelasnya.
Risiko Air Mentah bagi Kesehatan
Air yang tidak dimasak dapat menjadi sarang penyakit. Contohnya, air ledeng dan air permukaan di Indonesia belum dijamin bebas bakteri atau kontaminan lain. “Air ledeng dan air permukaan di Indonesia tentunya harus dididihkan terlebih dahulu sebelum diminum karena belum terjamin bebas bakteri kontaminan,” ungkap Johannes.
Selain itu, kekurangan konsumsi air juga berdampak pada kesehatan fisik dan kemampuan kognitif, terutama pada anak-anak. Dehidrasi ringan dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, mudah lelah, dan penurunan daya belajar.
Hasil penelitian Journal of the American Nutrition Association (2023) menunjukkan sekitar 22 persen anak di Indonesia mengalami dehidrasi.
Studi lain, The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST), menyebut hampir separuh siswa sekolah mengalami dehidrasi ringan akibat kurang minum sebelum dan saat aktivitas belajar di sekolah.
Peran Ketersediaan Air Matang di Rumah
Johannes menekankan bahwa ketersediaan air minum yang berkualitas di rumah sangat menentukan kecukupan asupan air, terutama bagi anak-anak.
“Jika akses air matang atau air minum yang layak terjaga, risiko dehidrasi dapat ditekan, sehingga kesehatan fisik dan kemampuan kognitif anak juga lebih optimal,” jelasnya.
Menurutnya, air yang aman diminum adalah air yang telah melalui proses pemasakan. Didihkan air hingga suhu tinggi agar mikroorganisme berbahaya dapat dimusnahkan. Proses ini sederhana namun sangat krusial, terutama di Indonesia yang masih menghadapi tantangan kualitas air bersih.
Teknologi Pemurnian Modern untuk Air Minum
Selain memasak air secara tradisional, teknologi modern kini menawarkan proses pemurnian yang lebih canggih. Astrid Adelaide Siregar, Head of Marketing Amidis, menjelaskan bahwa proses distilasi dapat memastikan air benar-benar aman dikonsumsi.
“Air yang dimasak dengan teknologi distilasi dipanaskan hingga lebih dari 110 derajat Celcius, menghasilkan uap yang murni, kemudian dikondensasikan kembali menjadi air. Hasilnya adalah air dengan tingkat kemurnian tinggi, bebas dari kontaminan kimia maupun mikroorganisme,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Pemurnian modern ini memberikan alternatif bagi keluarga yang ingin memastikan air minum selalu bersih dan sehat, terutama bagi anak-anak dan anggota keluarga yang rentan terhadap infeksi.
Air Kemasan Sebagai Alternatif Aman
Selain memasak air sendiri, air kemasan juga menjadi pilihan populer di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan lebih dari 40 persen rumah tangga memilih air kemasan bermerek atau isi ulang sebagai sumber air minum utama.
Johannes menyebutkan, baik air matang maupun air kemasan, prinsip utamanya sama: pastikan aman, bersih, dan sehat.
“Mau minum air dengan memasak sendiri atau memilih air dalam kemasan, prinsip utamanya tetap sama. Pastikan air yang diminum aman, bersih, dan sehat. Sebab, air matang bukan hanya sekadar pelepas dahaga, melainkan juga kunci penting untuk menjaga kesehatan tubuh serta mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Dampak Positif Air Minum Matang pada Kesehatan Anak
Mengonsumsi air matang secara rutin dapat menekan risiko dehidrasi dan gangguan kesehatan lain pada anak. Selain itu, air matang yang bersih juga mendukung perkembangan otak dan daya konsentrasi anak di sekolah.
Dengan memastikan asupan air yang cukup, anak-anak memiliki energi yang optimal, daya pikir lebih tajam, dan risiko sakit lebih rendah.
Ketersediaan air minum yang berkualitas di rumah memegang peranan penting hingga 80 persen dalam menentukan kecukupan konsumsi air anak. Orang tua disarankan selalu menyediakan air matang yang aman atau air kemasan yang terjamin kualitasnya untuk anggota keluarga.
Tips Menyediakan Air Minum Aman di Rumah
Didihkan air hingga mendidih sempurna: Proses ini membunuh mikroorganisme berbahaya.
Gunakan filtrasi atau saringan: Jika air ledeng digunakan, saring terlebih dahulu sebelum direbus.
Simpan air di wadah bersih: Gunakan botol atau dispenser yang tertutup rapat agar tetap steril.
Pertimbangkan air kemasan atau distilasi: Alternatif ini cocok untuk keluarga yang ingin kualitas air maksimal.
Pantau asupan harian anak: Pastikan anak minum cukup, terutama saat beraktivitas di sekolah.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, risiko dehidrasi dan gangguan kesehatan dapat ditekan. Anak-anak pun akan lebih sehat, aktif, dan siap belajar.
Konsumsi air matang dan steril sangat penting untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Baik melalui proses didih tradisional, teknologi distilasi modern, maupun air kemasan yang terjamin, prinsip utamanya tetap sama pastikan air aman dan bersih. O
rang tua memiliki peran krusial dalam memastikan ketersediaan air minum berkualitas di rumah, terutama untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Air matang bukan hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga kunci untuk mencegah dehidrasi, menjaga kesehatan tubuh, dan meningkatkan kemampuan kognitif. Dengan memperhatikan kualitas air minum, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko penyakit yang disebabkan oleh air mentah atau tercemar.