Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB
Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

JAKARTA - Bagi masyarakat Kota Serang dan sekitarnya, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten membuka layanan penukaran uang rusak yang memudahkan warga menjaga nilai Rupiah tetap beredar dengan layak. Layanan ini menjadi bagian dari program edukasi “Cinta Rupiah”, yang bertujuan mendorong masyarakat agar tidak membuang uang rusak begitu saja, melainkan menukarkannya sehingga tetap memiliki nilai. Program ini sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya merawat uang sebagai simbol kedaulatan negara.

Menurut Teddy Wahyudi, Administrator Perkasan BI Banten, syarat utama penukaran uang rusak adalah keaslian dan kondisi fisik uang. “Selama uangnya asli dan masih ada lebih dari dua pertiga fisiknya, pasti kita ganti. Itu syarat utamanya,” jelas Teddy. Dengan prosedur ini, masyarakat dapat memperoleh penggantian uang yang masih layak walaupun mengalami kerusakan.

Prosedur Penukaran Uang Rusak

Layanan penukaran uang rusak di BI Banten tersedia setiap Selasa dan Kamis di kantor perwakilan. Masyarakat cukup mendaftar terlebih dahulu melalui pintar.bi.go.id, kemudian membawa uang rusak beserta identitas diri. Selain itu, BI juga menyediakan layanan kas keliling di sejumlah titik wilayah Banten, sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat. Program ini dirancang agar penukaran uang rusak dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa kendala jarak maupun waktu.

Berbagai kondisi kerusakan uang tetap dapat diterima selama keasliannya dapat diverifikasi. Menurut Teddy, “Misalnya uang terbakar sebagian, sobek, atau basah, selama masih bisa diidentifikasi keasliannya, akan kami layani penukarannya.” Hal ini menunjukkan bahwa program ini fleksibel dan dirancang untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang tanpa kesulitan.

Edukasi dan Kesadaran Cinta Rupiah

Program penukaran uang rusak ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk lebih menghargai Rupiah. Teddy menekankan, “Cinta Rupiah itu juga soal menjaga kondisi fisik uang. Jangan sampai uang rusak dibuang, padahal masih punya nilai dan bisa ditukar.” Dengan kesadaran ini, masyarakat diharapkan lebih bertanggung jawab terhadap uang yang dimilikinya dan memahami nilai simbolik Rupiah sebagai mata uang nasional.

Selain itu, layanan ini sekaligus menjadi edukasi publik agar masyarakat tidak menunda penukaran uang rusak. “Jangan simpan uang rusak di laci atau dompet terus-menerus. Segera ditukar, biar tetap berputar di masyarakat,” imbuh Teddy. Dengan begitu, perputaran uang di masyarakat tetap lancar, kualitas Rupiah yang beredar terjaga, dan masyarakat tidak kehilangan nilai dari uang yang dimiliki.

Jenis Uang Rusak yang Dapat Ditukar

Bank Indonesia menerima berbagai jenis uang rusak selama masih dapat diidentifikasi. Uang yang terbakar sebagian, sobek, basah, atau robek tetap diterima jika kondisi fisiknya memenuhi ketentuan lebih dari dua pertiga. Sistem ini memastikan bahwa uang yang beredar tetap layak, dan masyarakat mendapatkan penggantian secara adil. Program ini juga menekankan pentingnya merawat uang agar dapat digunakan kembali dan mengurangi risiko kerugian akibat uang rusak yang tidak segera ditukarkan.

Dampak Positif Layanan Penukaran

Program penukaran uang rusak di BI Banten memberikan beberapa manfaat konkret bagi masyarakat. Pertama, menjaga kualitas uang yang beredar, sehingga transaksi ekonomi tetap lancar dan masyarakat memperoleh uang layak pakai. Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya merawat Rupiah. Ketiga, memberikan edukasi langsung mengenai prosedur perbankan dan layanan Bank Indonesia. Keempat, memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap mata uang nasional.

Dengan langkah ini, Bank Indonesia berperan tidak hanya sebagai lembaga moneter, tetapi juga sebagai fasilitator edukasi publik. Masyarakat diingatkan agar memahami nilai Rupiah, prosedur penukaran, dan pentingnya menjaga kualitas uang yang beredar. Layanan ini memberikan kemudahan sekaligus mengajarkan disiplin finansial dalam menjaga aset berupa uang fisik.

Langkah Bijak Menjaga Rupiah

Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk tidak menunda penukaran uang rusak. Segera menukarkan uang dengan kondisi fisik yang masih layak akan menjaga nilai Rupiah tetap beredar. Program ini menjadi sarana untuk menanamkan kesadaran finansial sejak dini, agar masyarakat lebih menghargai uang yang dimilikinya.

Dengan kesadaran ini, masyarakat dapat memanfaatkan uang secara maksimal, mengurangi kerugian akibat uang rusak, dan mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas. Edukasi seperti ini sejalan dengan misi Cinta Rupiah, yakni membangun masyarakat yang paham dan peduli terhadap kualitas uang.

Bank Indonesia berharap melalui layanan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara. Penukaran uang rusak bukan sekadar prosedur administratif, tetapi langkah nyata untuk memastikan mata uang tetap berkualitas dan masyarakat memperoleh nilai penuh dari uang yang dimilikinya.

Melalui layanan ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya menukarkan uang, tetapi juga memahami pentingnya merawat Rupiah sebagai aset berharga. Upaya menjaga uang yang beredar sekaligus memperkuat rasa percaya masyarakat terhadap stabilitas mata uang nasional, sehingga Rupiah tetap menjadi simbol kepercayaan ekonomi yang kokoh.

Terkini

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Senin, 08 September 2025 | 17:27:30 WIB

Gen Z Indonesia Didorong Cerdas Atur Finansial

Senin, 08 September 2025 | 17:27:27 WIB

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Senin, 08 September 2025 | 17:27:24 WIB

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Senin, 08 September 2025 | 17:27:21 WIB

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Senin, 08 September 2025 | 17:27:17 WIB