Ciri-ciri Sinusitis, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya

Bru
Senin, 07 Juli 2025 | 10:39:04 WIB
ciri-ciri sinusitis

Ciri-ciri sinusitis bisa dikenali sejak awal, terutama jika kamu mengalami hidung tersumbat yang tak kunjung membaik dalam waktu lama. 

Kondisi ini merupakan salah satu bentuk infeksi yang menyerang rongga sekitar hidung dan berpotensi mengganggu sistem pernapasan bagian atas.

Manusia memiliki empat jenis sinus yang terhubung langsung dengan rongga hidung. Berdasarkan penjelasan dari Henson dan rekan-rekannya dalam buku Anatomi, Kepala dan Leher, Sinus Hidung (2021), keempat sinus tersebut meliputi sinus maksila, etmoid, sfenoid, dan frontal.

Infeksi biasanya terjadi karena adanya penumpukan cairan dalam kantong udara di wajah yang kemudian menjadi tempat ideal bagi bakteri maupun virus untuk berkembang biak, sehingga memicu peradangan di sinus.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko infeksi sinus meliputi alergi, kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok, gangguan struktur seperti polip, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Yuk, kenali lebih dalam mengenai ciri-ciri sinusitis dan bagaimana cara mengidentifikasinya sejak awal agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Ciri-ciri Sinusitis yang Umum

Berdasarkan sejumlah referensi medis, ciri-ciri sinusitis yang muncul kembali umumnya ditandai dengan gejala khas yang dapat dikenali secara langsung.

Saluran hidung terasa tersumbat

Kondisi di mana hidung sulit dilalui udara bisa menandakan adanya gangguan pada rongga sinus, mulai dari tahap ringan hingga berat. 

Hal ini biasanya terjadi akibat pembengkakan pada rongga sinus dan saluran pernapasan, sehingga membuat kamu merasa seperti ada tekanan di bagian hidung dan kesulitan bernapas secara lega.

Lendir keluar dari hidung

Tanda berikutnya adalah munculnya cairan dari hidung yang tampak kental dan memiliki warna tidak jernih, bisa kehijauan, kuning, atau keruh. 

Lendir tersebut merupakan respon tubuh terhadap infeksi di rongga sinus, dan menjadi gejala yang umum ketika sistem pernapasan atas mengalami peradangan.

Tenggorokan terasa gatal atau nyeri

Cairan dari hidung tidak hanya keluar ke luar, tetapi juga dapat mengalir ke bagian belakang tenggorokan. 

Aliran ini bisa memicu rasa tidak nyaman seperti gatal atau perih, yang dapat berkembang menjadi rasa nyeri saat menelan atau berbicara dalam waktu lama.

Muncul nyeri di sekitar wajah

Sensasi nyeri merupakan salah satu reaksi alami tubuh terhadap infeksi. Pada kondisi ini, tekanan dari sinus yang meradang bisa menyebar ke area di sekitarnya. 

Akibatnya, kamu bisa merasakan sakit di bagian dahi, sekitar hidung, rahang atas, area di antara kedua mata, hingga ke bagian gigi atas.

Sakit kepala

Rasa nyeri yang muncul di area wajah, serta pembengkakan yang terjadi, dapat berkembang menjadi sakit kepala. Umumnya, nyeri kepala ini lebih terasa di pagi hari dan bisa semakin berat jika kepala digerakkan ke arah tertentu.

Batuk

Ketika infeksi sinus menjalar ke bagian tenggorokan, seperti dijelaskan sebelumnya, maka gejala batuk juga bisa muncul. Hal ini terjadi karena rasa gatal yang ditimbulkan oleh lendir yang mengalir ke belakang tenggorokan.

Mulut berbau tak sedap

Lendir yang dihasilkan akibat infeksi sinus kadang memiliki bau yang tidak enak. Hal ini dapat menyebabkan nafas berbau. 

Untuk mengurangi kondisi tersebut, kamu bisa minum cukup air, berkumur secara rutin, dan membersihkan lidah saat menyikat gigi.

Menurunnya kepekaan penciuman

Pembengkakan pada rongga hidung serta banyaknya lendir bisa berdampak pada kemampuan mencium aroma. Biasanya, ketika sinus sedang kambuh, kemampuan penciuman akan menurun atau tidak sepeka biasanya.

Demam

Tanda lain dari infeksi sinus adalah meningkatnya suhu tubuh. Demam merupakan respon alami tubuh terhadap infeksi. 

Jadi, bila kamu mengalami peningkatan suhu tubuh bersamaan dengan gejala lain seperti di atas, bisa jadi kamu sedang mengalami gangguan pada rongga sinus.

Ciri Sinusitis Berdasarkan Jenisnya

Ada beberapa bentuk infeksi yang menyerang rongga sinus. Dua di antaranya adalah jenis akut dan kronis, yang masing-masing menunjukkan tanda-tanda berbeda. Berikut penjelasannya.

Tanda-tanda sinusitis akut

Apa saja tanda yang muncul pada sinusitis akut? Jenis infeksi ini bersifat sementara. Menurut American Academy of Otolaryngology, durasi gangguan ini biasanya tidak lebih dari empat minggu.

Dalam banyak kasus, infeksi jangka pendek ini merupakan bagian dari pilek biasa atau infeksi saluran pernapasan atas.

Selain itu, infeksi ini juga bisa disebabkan oleh bakteri, dan kondisi tersebut dikenal sebagai sinusitis bakterial akut.

Ada pula kondisi yang disebut sinusitis subakut, yaitu infeksi yang berlangsung antara empat hingga 12 minggu. Bila infeksi ini terus muncul hingga empat kali atau lebih dalam satu tahun, maka disebut sinusitis akut berulang.

Setiap kali infeksi muncul kembali, biasanya akan berlangsung selama tujuh hari atau lebih.

Tanda-tanda sinusitis kronis atau berat

Tanda utama sinusitis kronis adalah infeksi yang bertahan lama. Berdasarkan American College of Allergy Asthma and Immunology (ACAAI), jika infeksi berlangsung lebih dari delapan minggu, maka termasuk kronis.

Sementara itu, American Academy of Otolaryngology mengklasifikasikan infeksi sinus yang berjalan lebih dari 12 minggu sebagai kasus kronis.

Gejalanya meliputi peradangan pada saluran hidung hingga keluarnya lendir kental. Fungsi indera penciuman pun terganggu sehingga sulit bernapas melalui hidung.

Dalam kasus kronis, gejala tersebut biasanya tidak kunjung hilang dan dapat terjadi berulang kali, bahkan lebih dari empat kali dalam setahun jika tidak diobati dengan baik. 

Jika pengobatan biasa tidak memberikan hasil, maka prosedur operasi mungkin diperlukan.

Apakah Ciri Sinusitis pada Anak Sama dengan Dewasa?

Anak-anak sering mengalami alergi dan rentan terkena infeksi pada hidung dan telinga. Hal ini membuat mereka juga berisiko mengalami sinusitis. Lalu, apakah tanda-tanda sinusitis pada anak mirip dengan orang dewasa?

Secara garis besar, berikut beberapa tanda sinusitis pada anak yang penting untuk diketahui:

  • Pilek yang berlangsung lebih dari tujuh hari, disertai demam.
  • Pembengkakan di sekitar mata.
  • Hidung mengeluarkan lendir kental berwarna.
  • Rasa lendir berlebih di belakang hidung dan tenggorokan (postnasal drip), yang bisa menyebabkan bau mulut, batuk, mual, dan muntah.
  • Sakit kepala.
  • Sakit pada telinga.

Selain itu, Pusat Kesehatan Nasional Inggris (NHS UK) mengungkapkan bahwa anak kecil dengan sinusitis biasanya menjadi mudah rewel, sulit makan, dan mengalami kesulitan bernapas melalui mulut.

Cara Mengatasi Penyakit Sinusitis

Terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi infeksi sinus, baik melalui perawatan mandiri di rumah maupun pengobatan medis.

1. Cara mengatasi sinusitis di rumah

Sinusitis ringan biasanya bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah. 

Kamu dianjurkan untuk banyak beristirahat, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa nyeri, menghindari pemicu alergi serta asap rokok, dan membersihkan hidung dengan larutan air garam agar hidung yang tersumbat bisa lega. Berikut langkah membuat larutan air garam:

  • Rebus satu liter air lalu biarkan hingga suhunya menjadi dingin.
  • Tambahkan satu sendok teh garam dan satu sendok teh soda kue ke dalam air tersebut.
  • Cuci tangan terlebih dahulu.
  • Tuangkan larutan ke telapak tangan.
  • Hirup larutan melalui satu lubang hidung secara perlahan dan keluarkan lewat mulut—jangan sampai tertelan.
  • Ulangi proses ini tiga kali sehari sampai hidung terasa lebih lega.

Selain mengonsumsi obat, rasa nyeri dan tekanan pada sinus bisa dikurangi dengan:

  • Mengompres hangat area hidung dan dahi.
  • Menggunakan semprotan hidung dekongestan atau saline (harus dengan resep dokter).
  • Menghirup uap dari semangkuk air panas.

Kamu juga bisa mencoba bahan alami seperti madu, nanas, dan lain-lain sebagai alternatif.

Obat sinusitis untuk anak

Berdasarkan rekomendasi CDC, obat yang aman diberikan kepada anak dengan sinusitis adalah:

Obat pereda nyeri

  • Anak di bawah usia 6 bulan hanya diberikan parasetamol.
  • Anak berusia 6 bulan ke atas bisa diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
  • Hindari pemberian aspirin pada anak karena berisiko menimbulkan sindrom Reye, penyakit langka yang dapat merusak hati dan otak.

Obat batuk dan pilek

  • Anak di bawah 4 tahun sebaiknya tidak diberikan obat tanpa resep dokter.
  • Anak berusia 4 tahun ke atas perlu konsultasi dengan dokter anak mengenai obat yang sesuai.

2. Cara Mengatasi Sinusitis dengan Perawatan Medis

Namun, untuk kasus sinusitis yang lebih serius, penanganan oleh dokter sangat diperlukan. Kamu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami hal-hal berikut:

  • Sakit kepala atau nyeri pada wajah yang intens.
  • Gejala yang sempat membaik kemudian kembali memburuk.
  • Keluhan berlangsung lebih dari 10 hari tanpa tanda-tanda membaik meskipun sudah mengonsumsi obat pereda nyeri.
  • Demam yang berlangsung selama lebih dari tiga sampai empat hari.
  • Mengalami tanda-tanda sinusitis selama setahun terakhir.

Tergantung kondisi masing-masing pasien, dokter akan memberikan resep obat seperti semprotan atau tetes hidung untuk mengurangi pembengkakan, antihistamin bila infeksi terkait alergi, dan antibiotik jika ada potensi komplikasi.

Jika sinusitis tetap berlanjut setelah tiga bulan pengobatan, sering kambuh, atau hanya terjadi di satu sisi wajah, dokter umum biasanya akan merujuk ke spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan).

Jika operasi diperlukan, pastikan untuk mencari informasi terkait biaya prosedur tersebut sebagai persiapan.

Menurut NHS UK, operasi untuk mengatasi sinusitis kronis dikenal sebagai operasi sinus endoskopi fungsional (FESS) yang dilakukan dengan anestesi umum. Prosedur ini biasanya dilakukan minimal 18 minggu setelah janji dengan dokter umum.

Dalam operasi, dokter bedah akan mengangkat jaringan yang menyumbat sinus dan memasukkan balon kecil untuk melebarkan saluran sinus yang tersumbat, kemudian mengeluarkannya.

Cara Mencegah Sinusitis

Selalu biasakan membersihkan tangan sebelum melakukan aktivitas apapun. Selain itu, pastikan kamu sudah mendapatkan vaksin flu dan vaksin pneumokokus. 

Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang pilek atau mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Jauhi kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok. Gunakan pelembap udara untuk menjaga tingkat kelembapan di dalam rumah.

Perlu diingat, banyak gejala sinusitis yang serupa dengan kondisi medis lain, jadi jangan sembarangan mendiagnosis dan mengonsumsi obat tanpa saran dokter.

Jika perawatan mandiri di rumah selama beberapa hari menunjukkan perbaikan gejala, ini bisa menjadi tanda sinusitis mulai membaik. Namun, bila tidak ada perubahan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Sebagai penutup, itulah beberapa ciri-ciri sinusitis beserta cara pengobatannya yang penting untuk diketahui. 

Terkini