BPJS Kesehatan Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat JKN

Kamis, 03 Juli 2025 | 10:11:25 WIB
BPJS Kesehatan Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat JKN

JAKARTA - BPJS Kesehatan Kalbar mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan dengan melakukan deteksi dini penyakit melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah IV, Elsa Novelia, menekankan bahwa gaya hidup modern yang kurang sehat, seperti pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan stres, menjadi penyebab utama meningkatnya kasus penyakit kronis.

“Pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik dan stres berkontribusi besar dalam peningkatan penyakit kronis, hal ini juga tentu akan semakin meningkatkan biaya pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Lonjakan Biaya Pembiayaan Kesehatan dan Tantangan JKN

Elsa mengungkapkan bahwa biaya pembiayaan program JKN terus meningkat setiap tahun, dengan 86 persen pembiayaan digunakan untuk layanan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 25 persen berasal dari biaya pengobatan penyakit katastropik seperti kanker, hipertensi, jantung, gagal ginjal, dan diabetes. Jika tren ini berlanjut, maka beban pembiayaan kesehatan akan semakin berat.

“Jika kondisi ini berlangsung terus menerus maka pembiayaan pelayanan kesehatan akan semakin terus meningkat,” kata Elsa.

Pentingnya Skrining Kesehatan Sebagai Upaya Deteksi Dini

Sebagai solusi, pemerintah menginisiasi program skrining kesehatan untuk mendeteksi 14 jenis penyakit yang berisiko. Skrining ini dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Melalui deteksi dini, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal dan melakukan tindakan preventif agar tidak jatuh pada penyakit berat.

“Program skrining ini bukan berarti biaya pelayanan kesehatan akan turun, justru berpotensi meningkat karena orang yang terdiagnosa sakit bisa lebih banyak tahu asal sakitnya. Tapi kenapa hal ini tetap dilakukan, agar masyarakat bisa tahu dan mencegah lebih awal dan tidak jatuh di kondisi penyakit yang sudah berat,” jelas Elsa.

Peran FKTP dan Klub Sehat dalam Pengendalian Penyakit

Setelah deteksi dini, FKTP tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga edukasi bagi pasien. Misalnya, pasien diabetes melitus yang terdeteksi bisa mengikuti klub-klub sehat di FKTP, belajar bagaimana mengubah gaya hidup agar penyakitnya tetap terkontrol dan tidak memburuk.

“Upaya promotif preventif inilah yang penting untuk kita lakukan agar terhindar dari kondisi penyakit berat,” ungkap Elsa.

Inovasi Digital Melalui Aplikasi Mobile JKN

Selain program kesehatan, BPJS Kesehatan juga memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan administrasi JKN melalui aplikasi Mobile JKN. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak, Evi Retno Nurlianti, menjelaskan bahwa aplikasi ini memungkinkan peserta melakukan berbagai pengurusan administrasi secara online, tanpa harus datang ke kantor.

“Transformasi digital melalui kanal layanan administrasi online, merupakan terobosan yang dihadirkan untuk meningkatkan kemudahan akses layanan bagi peserta Program JKN,” kata Evi.

Dengan Mobile JKN, peserta dapat mendaftar, mengubah data, mendaftar ke fasilitas kesehatan, konsultasi dokter, hingga menyampaikan pengaduan layanan dengan lebih cepat dan mudah. Inovasi ini mempercepat proses pelayanan dan memberikan akses yang efektif bagi masyarakat.

“Ini merupakan langkah nyata untuk menyederhanakan proses dan memberikan akses yang lebih efektif bagi peserta,” tambah Evi.A

Kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan program deteksi dini dan kemudahan layanan digital dari BPJS Kesehatan menjadi kunci dalam mengendalikan peningkatan penyakit kronis. Dengan langkah promotif dan preventif, diharapkan beban pembiayaan kesehatan nasional dapat ditekan, serta kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.

Terkini