BMKG Imbau Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi Sampai Tiga Hari

Jumat, 27 Juni 2025 | 11:08:00 WIB
BMKG Imbau Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi Sampai Tiga Hari

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malikussaleh mengeluarkan imbauan penting bagi para nelayan yang beraktivitas di perairan lepas pantai. Dalam peringatan yang disampaikan pada Jumat, 27 Juni 2025, BMKG mengingatkan potensi gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian hingga 1,5 meter. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga hari ke depan dan harus menjadi perhatian serius bagi para pelaku usaha kelautan di wilayah tersebut.

Kharendra Muiz, prakirawan BMKG Malikussaleh, menjelaskan bahwa cuaca selama tiga hari ke depan diperkirakan cukup bervariasi. "Potensi cuaca dari pagi hingga siang hari akan cerah berawan dengan suhu udara berkisar antara 30 sampai 33 derajat Celsius," ujarnya kepada AJNN.

Perubahan Cuaca Sore Hari dan Potensi Awan Konvektif

Menurut Kharendra Muiz, meskipun pagi hingga siang hari relatif cerah, perubahan cuaca akan mulai terjadi pada sore hari. "Sore hari akan terjadi pertumbuhan awan konvektif di wilayah hulu seperti Bener Meriah, Aceh Utara, Bireuen bagian selatan, dan Aceh Timur bagian tengah," jelasnya.

Awan konvektif ini berpotensi menimbulkan cuaca yang kurang stabil dengan hujan lokal dan angin kencang yang dapat memperburuk kondisi laut di sekitar wilayah tersebut. Oleh karena itu, para nelayan dan masyarakat yang berada di pesisir diharapkan untuk selalu memantau perkembangan cuaca secara berkala.

Tinggi Gelombang di Pesisir dan Lepas Pantai

Kharendra menjelaskan kondisi gelombang laut yang saat ini terjadi di wilayah pesisir dan lepas pantai. "Gelombang di wilayah pesisir diperkirakan berkisar antara 0,1 hingga 0,5 meter. Namun, di jarak 20 kilometer lepas pantai, tinggi gelombang dapat mencapai 0,5 sampai 1,5 meter," ungkapnya.

Gelombang setinggi ini bisa sangat berbahaya bagi kapal nelayan kecil yang biasa beroperasi di perairan tersebut. Kharendra mengingatkan agar nelayan mempertimbangkan dengan matang kondisi cuaca sebelum melaut, terutama saat gelombang tinggi masih berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan.

Kecepatan Angin Meningkat pada Sore Hari

Selain gelombang tinggi, kecepatan angin juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Saat kondisi cerah berawan, kecepatan angin diperkirakan berada pada rentang 6 sampai 18 kilometer per jam. Namun, saat awan konvektif mulai terbentuk, kecepatan angin diperkirakan meningkat signifikan menjadi 20 sampai 38 kilometer per jam.

"Potensi kondisi ini sangat berbahaya bagi nelayan yang hendak melaut di perairan lepas pantai. Angin kencang dan gelombang tinggi bisa menimbulkan risiko kecelakaan dan kerusakan kapal," kata Kharendra.

Imbauan untuk Nelayan dan Masyarakat Pesisir

BMKG Malikussaleh memberikan sejumlah imbauan kepada nelayan dan masyarakat pesisir agar lebih waspada dan mengambil langkah antisipasi saat kondisi cuaca dan gelombang laut sedang tidak bersahabat.

"Nelayan diimbau untuk menunda keberangkatan melaut jika kondisi gelombang dan angin dirasa berbahaya. Pastikan selalu membawa alat komunikasi dan alat keselamatan ketika beraktivitas di laut," pesan Kharendra.

Selain itu, bagi masyarakat umum yang beraktivitas di luar ruangan, terutama saat siang hari yang panas, BMKG juga mengingatkan pentingnya penggunaan tabir surya (sunscreen) untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang intens.

Potensi Gelombang Tinggi di Wilayah Lain

Sebelumnya, BMKG juga mengeluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 4 meter di wilayah perairan Sabang, yang menambah daftar wilayah yang harus diwaspadai masyarakat pesisir. Fenomena gelombang tinggi ini disebabkan oleh dinamika angin dan perubahan cuaca yang sedang berlangsung di kawasan Indonesia bagian barat.

Harapan BMKG

Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang diprediksi oleh BMKG Malikussaleh selama tiga hari ke depan merupakan sinyal penting bagi nelayan dan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah antisipasi serta pemantauan kondisi secara berkala menjadi kunci utama agar aktivitas kelautan tetap berjalan aman dan lancar.

"Kami berharap masyarakat, terutama nelayan, dapat mengikuti imbauan ini demi keselamatan bersama. Dengan kesadaran dan kehati-hatian, potensi bahaya dari gelombang tinggi dan angin kencang dapat diminimalisir," tutup Kharendra Muiz.

Terkini

Masyarakat Kini Mudah Cek Bansos BPNT Lewat HP

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:58 WIB

Mobil Listrik Suzuki eVitara Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:57 WIB

Super Air Jet Hadirkan Penerbangan Harian Jakarta Kupang

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:55 WIB

Transaksi Digital Jadi Kunci Kemajuan UMKM di Indonesia

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:54 WIB