JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Menteri Keuangan Arab Saudi Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari dalam perhelatan tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pertemuan ini menjadi ajang diplomasi fiskal guna membahas dampak serius konflik bersenjata yang terjadi di Timur Tengah.
Isu Kemanusiaan dan Ketidakpastian Ekonomi Global
Sri Mulyani menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi perang di Timur Tengah yang memicu krisis kemanusiaan serta menciptakan ketidakpastian ekonomi. "Kemarin sore bertemu Menteri Keuangan Saudi Arabia Muhammad Al Jadaan dan Menteri Keuangan Qatar Ali Alkuwari di sela Pertemuan Tahunan AIIB," tulisnya dalam unggahan Instagram @smindrawati.
Dalam kesempatan tersebut, ketiganya menegaskan harapan agar konflik segera mereda dan tercapai kesepakatan perdamaian demi stabilitas global. Konflik yang melibatkan Israel dan Iran ini telah memprovokasi serangan balasan dari kedua sisi dan mengguncang geostrategi kawasan.
Lonjakan Harga Energi dan Ancaman Jalur Perdagangan
Konflik ini berdampak pada sektor energi dunia. Harga minyak mentah jenis WTI dan Brent mengalami lonjakan hampir 7?% dalam sepekan terakhir. Selain itu, jalur Selat Hormuz yang dilewati 30?% volume perdagangan minyak laut global menghadapi risiko gangguan signifikan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa dinamika geopolitik ini bisa mengganggu pasokan energi ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dan memicu inflasi serta ketidakpastian keuangan global.
Koordinasi Fiskal Antar Negara
Dalam pertemuan ini, para Menteri Keuangan membahas strategi fiskal bersama untuk memperkuat ketahanan ekonomi negara masing-masing. Diskusi mencakup kemungkinan langkah koordinasi untuk men Stabilkan pasar energi dan mengantisipasi gejolak harga.
Ali Alkuwari mengatakan bahwa Qatar siap berkolaborasi dengan negara-negara mitra untuk mendorong stabilitas pasar dan mendukung pemulihan ekonomi global. Sementara Muhammad Al Jadaan juga menyatakan bahwa Arab Saudi akan terus memantau situasi dan berkoordinasi melalui forum bilateral serta multilateral guna menjaga stabilitas.
Signifikansi Diplomasi AIIB
AIIB bukan hanya tempat pembiayaan infrastruktur, tetapi juga forum strategis untuk diplomasi ekonomi. Pertemuan tahunan AIIB kali ini menjadi saluran efektif bagi para pemimpin keuangan dunia untuk membahas isu-isu global terkini, termasuk konflik Timur Tengah dan dampaknya ke stabilitas finansial negara berkembang seperti Indonesia.
Sri Mulyani menjelaskan, “Kami memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga ekonomi global tetap kondusif. Krisis energi dan geopolitik di Timur Tengah harus dikelola lewat kerja sama fiskal dan investasi bersama,” ungkapnya.
Ancaman Global dan Tindakan Nyata
Ketidakstabilan geopolitik Timur Tengah tidak hanya berdampak pada negara produsen energi, tetapi juga memiliki implikasi luas terhadap rantai pasok global, perdagangan, dan tekanan inflasi. Untuk itu, diskusi intensif antar Menteri Keuangan ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah pencegahan seperti:
Monitoring harga energi dan mitigasi dampak inflasi
Diversifikasi sumber energi dan investasi di energi baru terbarukan
Perlindungan sektor transportasi laut di Jalur Hormuz
Strategi bersama ini juga akan membantu negara berkembang dalam menghadapi ketidakpastian pasar global.
Langkah Selanjutnya
Sri Mulyani menyatakan bahwa AIIB akan menerbitkan rekomendasi hasil pertukaran pandangan ini, khususnya terkait ketahanan fiskal dan energi bagi negara anggotanya. Selain itu, Indonesia sebagai presidensi AIIB pada periode ini akan mendorong dialog multilaterl dengan para lembaga keuangan internasional.
Pertemuan antara Sri Mulyani, Muhammad Al Jadaan, dan Ali Alkuwari menjadi bukti nyata bahwa sektor keuangan global tidak bisa lepas dari gejolak geopolitik. Diplomasi fiskal semacam ini diharapkan membantu memperkuat ketahanan ekonomi global di tengah tekanan energi dan konflik yang kian dinamis.
Indonesia, melalui Kemenkeu, juga menunjukkan perannya dalam menjaga stabilitas ekonomi global, sekaligus memitigasi risiko bagi perekonomian domestik. Momentum AIIB kali ini menjadi cerminan pentingnya kerja sama negara-negara anggota untuk menghadapi tantangan bersama di era globalisasi.
Dengan rencana strategi fiskal bersama dan pemantauan ketat atas krisis energi, diharapkan gejolak akibat konflik Timur Tengah bisa diredam. Meski situasi masih dinamis dan penuh ketidakpastian, sinergi antar negara menjadi kunci utama menuju stabilitas ekonomi dunia.