Ekspor Listrik RI ke Singapura Gunakan Kabel Bawah Laut

Kamis, 26 Juni 2025 | 07:54:49 WIB
Ekspor Listrik RI ke Singapura Gunakan Kabel Bawah Laut

JAKARTA – Pemerintah Indonesia resmi memastikan bahwa pengiriman ekspor listrik ke Singapura akan dilakukan menggunakan kabel listrik bawah laut berteknologi tinggi. Proyek ini merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Singapura yang ditandatangani sebagai bagian dari kerja sama energi lintas negara.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengonfirmasi bahwa kabel listrik bawah laut atau subsea power cable akan digunakan sebagai jalur transmisi antarnegara dari wilayah Kepulauan Riau menuju jaringan listrik Singapura. Jalur ini akan menjadi penghubung utama dalam upaya ekspor energi bersih dari Indonesia ke negara tetangga.

“Untuk mendukung distribusi listrik dari Indonesia ke Singapura, proyek ini akan memanfaatkan kabel listrik bawah laut (subsea power cable) berteknologi tinggi,” tulis pernyataan resmi Ditjen Ketenagalistrikan dalam unggahan @info.gatrik.

Teknologi HVDC untuk Efisiensi Transmisi

Dalam proyek ini, pemerintah Indonesia akan menggunakan sistem transmisi High Voltage Direct Current (HVDC), sebuah teknologi mutakhir yang mampu mengalirkan listrik jarak jauh secara efisien dengan kehilangan daya yang minimal. HVDC terbukti lebih unggul dibandingkan sistem AC (arus bolak-balik), khususnya dalam pengiriman listrik lintas laut dan antarbenua.

Penggunaan kabel bawah laut HVDC bukan hanya menjadi terobosan dalam pengiriman energi jarak jauh, tetapi juga mencerminkan keseriusan Indonesia dalam menyediakan energi bersih untuk kawasan Asia Tenggara. Teknologi ini dirancang untuk membawa arus listrik besar dengan stabilitas tinggi tanpa memerlukan pengulangan penguat sinyal, menjadikannya sangat cocok untuk ekspor listrik ke Singapura yang dipisahkan oleh perairan.

Bagian dari ASEAN Power Grid

Ekspor listrik ini bukan proyek tunggal, melainkan bagian dari roadmap integrasi energi lintas negara dalam kawasan Asia Tenggara melalui inisiatif ASEAN Power Grid. Proyek ini diposisikan sebagai batu loncatan menuju konektivitas energi regional, dengan Indonesia memainkan peran penting sebagai pemasok utama energi baru dan terbarukan (EBT).

Pembangunan konektivitas ini akan memperkuat posisi strategis Indonesia sebagai sentra produksi energi bersih di ASEAN, serta membuka peluang ekspor energi ke negara-negara lain yang tergabung dalam kerja sama energi kawasan.

3,4 Gigawatt Listrik Diekspor Hingga 2035

Dalam MoU yang telah disepakati antara Indonesia dan Singapura, pemerintah menargetkan pengiriman listrik sebesar 3,4 gigawatt (GW) hingga tahun 2035. Target ini menandakan komitmen jangka panjang dalam ekspor energi dan penguatan kerja sama bilateral antara kedua negara.

Untuk mendukung pengiriman listrik sebesar itu, dibutuhkan infrastruktur pembangkit energi yang masif dan berkelanjutan. Pemerintah Indonesia menyebutkan bahwa kebutuhan akan dipenuhi melalui kapasitas 18,7 gigawatt peak (GWp) dari pembangkit tenaga surya, serta penyimpanan daya sebesar 35,7 gigawatt hour (GWh) dari sistem baterai.

Hal ini mempertegas bahwa ekspor listrik bukan hanya bergantung pada transmisi, tetapi juga kesiapan pembangkitan dan penyimpanan energi dalam skala besar.

Potensi Kepulauan Riau Jadi Sentra Energi Surya

Kepulauan Riau dipilih sebagai lokasi utama pembangunan pembangkit karena letaknya yang strategis dan memiliki potensi besar dalam pengembangan energi surya. Wilayah ini juga berada dekat dengan Singapura, menjadikannya ideal sebagai titik awal distribusi listrik lintas negara.

Dengan luas lahan yang cukup untuk membangun instalasi panel surya dalam skala gigawatt, serta paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun, Kepulauan Riau diyakini mampu menjadi tulang punggung ekspor energi hijau ke Asia Tenggara.

Permintaan Mahar Investasi Infrastruktur Rp162 Triliun

Meski proyek ekspor listrik ini membuka peluang ekonomi besar, pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya komitmen Singapura untuk mendukung pengembangan infrastruktur di dalam negeri. Indonesia mengajukan kebutuhan investasi sekitar Rp162 triliun (setara lebih dari USD 10 miliar), sebagai mahar yang harus disiapkan oleh mitra internasional, termasuk Singapura, untuk membangun fasilitas pembangkit, baterai, serta jaringan transmisi.

Dana ini akan difokuskan pada pengembangan kawasan industri hijau di wilayah perbatasan, serta penyediaan teknologi baterai penyimpanan dan instalasi HVDC bawah laut. Pemerintah menyatakan bahwa dukungan investasi ini adalah syarat mutlak demi keberhasilan program jangka panjang.

Langkah Strategis Menuju Transisi Energi

Langkah ekspor listrik ke Singapura bukan sekadar kerja sama bilateral, tetapi bagian dari misi strategis Indonesia dalam mempercepat transisi energi nasional. Pemerintah terus mendorong penggunaan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi.

Dengan menjadikan energi sebagai komoditas ekspor utama, Indonesia tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga mendemonstrasikan komitmennya dalam mendukung pengurangan emisi karbon secara global.

Ekspor listrik ke Singapura melalui kabel bawah laut adalah langkah besar Indonesia dalam memperluas jaringan energi lintas negara dan memperkuat posisi sebagai produsen energi bersih di Asia Tenggara. Dengan target ekspor hingga 3,4 GW pada 2035, pemanfaatan teknologi HVDC dan subsea cable, serta dukungan dari sektor investasi, proyek ini membuka era baru dalam konektivitas energi regional.

Indonesia kini berdiri di garis depan dalam membangun infrastruktur energi hijau yang berkelanjutan, sambil memastikan bahwa kerja sama internasional berlangsung secara adil dan menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian, proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat pasokan energi regional, tetapi juga mempercepat visi Indonesia sebagai kekuatan energi bersih global.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB