JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk memperkuat penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya menyasar generasi Z dan milenial yang tengah merencanakan kepemilikan rumah pertama. Penurunan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen memberikan angin segar bagi sektor kredit perumahan di Indonesia.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengatakan, “Penurunan ini memberikan angin segar bagi masyarakat, terutama generasi muda yang sedang merencanakan kepemilikan rumah pertama. BNI siap mendukung kebutuhan tersebut dengan skema pembiayaan yang kompetitif.”
Strategi BNI dalam Mendukung KPR Gen Z dan Milenial
BNI menyadari pentingnya memberikan kepastian dalam perencanaan keuangan jangka panjang bagi para nasabah muda. Oleh karena itu, BNI menghadirkan program suku bunga berjenjang hingga 20 tahun untuk memberikan rasa aman dan stabilitas pembayaran cicilan KPR.
“Kami menyadari kepastian dalam perencanaan keuangan sangat penting bagi nasabah, khususnya generasi muda. Karena itu, kami hadirkan program suku bunga berjenjang hingga 20 tahun untuk memberi rasa aman dalam jangka panjang,” tambah Okki.
Selain itu, BNI juga meluncurkan program KPR Cermat yang menawarkan potongan suku bunga hingga 1 persen bagi nasabah yang menempatkan dana di rekening tabungan dengan nominal tertentu. Program ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan keuntungan tambahan dalam pengelolaan keuangan serta pembiayaan hunian.
Tren Positif Penyaluran KPR di Indonesia
Data Bank Indonesia mencatat bahwa penyaluran KPR mencapai Rp 777,3 triliun, meningkat 8,6 persen secara tahunan (year-on-year). Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan tren positif selama tiga tahun terakhir, yaitu 7,8 persen pada 2022, 12 persen pada 2023, dan 9,5 persen sepanjang 2024.
Okki menegaskan bahwa tren suku bunga yang semakin akomodatif serta pertumbuhan penyaluran KPR yang konsisten membuka peluang besar bagi BNI untuk memperluas pasar di sektor properti. “Melihat tren suku bunga yang lebih akomodatif dan pertumbuhan penyaluran KPR yang konsisten, BNI yakin peluang ekspansi di sektor properti semakin terbuka. Kami berkomitmen memperkuat peran dalam mendukung kepemilikan rumah melalui solusi pembiayaan yang kompetitif dan berkelanjutan,” katanya.
Fokus pada Gen Z dan Milenial sebagai Segmentasi Utama
Generasi Z dan milenial merupakan kelompok yang mulai memasuki masa produktif dan memiliki kebutuhan yang besar akan hunian pribadi. BNI melihat peluang besar untuk mengedukasi sekaligus mempermudah akses mereka ke produk KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial dan gaya hidup mereka.
Menurut Okki, pendekatan yang diterapkan BNI tidak hanya dari sisi suku bunga, tapi juga dengan memberikan layanan yang mudah diakses dan produk yang relevan dengan kebutuhan nasabah muda, seperti aplikasi digital yang memudahkan pengajuan dan pengelolaan kredit.
Inovasi Digital Mendukung KPR
BNI juga terus mengembangkan inovasi digital untuk mempermudah proses KPR. Layanan digital yang terpadu memungkinkan calon pemilik rumah untuk melakukan simulasi angsuran, pengajuan KPR, hingga pelacakan status pengajuan secara online. Hal ini semakin meningkatkan kenyamanan dan kecepatan layanan, yang menjadi nilai tambah bagi generasi muda yang sangat bergantung pada teknologi.
Dampak Positif bagi Sektor Properti Nasional
Peningkatan penyaluran KPR tidak hanya berdampak pada pertumbuhan BNI sebagai lembaga keuangan, tapi juga memberikan kontribusi signifikan pada sektor properti nasional. Dengan semakin banyak generasi muda yang mampu membeli rumah, permintaan akan hunian berkualitas di berbagai daerah juga meningkat.
“Dengan strategi ini, BNI berharap dapat menjadi mitra utama generasi muda dalam membangun masa depan, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor properti nasional,” tutup Okki.
Penurunan suku bunga acuan BI menjadi momentum bagi BNI untuk memperkuat layanan KPR dengan fokus pada generasi Z dan milenial. Melalui produk suku bunga berjenjang, program KPR Cermat, dan inovasi digital, BNI menargetkan peningkatan penetrasi pasar sekaligus mendukung terciptanya kepemilikan rumah yang lebih mudah dan terjangkau. Tren positif pertumbuhan KPR nasional menjadi sinyal kuat bahwa permintaan hunian oleh generasi muda akan terus meningkat, membuka peluang besar bagi pengembangan sektor properti dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.