JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota besar di Indonesia akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan dan sedang pada Jumat, 20 Juni 2025. Beberapa wilayah bahkan diprediksi akan mengalami hujan lebat disertai petir, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada aktivitas harian.
Dalam siaran daring yang disampaikan pada Jumat pagi dari Jakarta, Prakirawati BMKG Ranti Kurniati mengungkapkan bahwa intensitas hujan yang terjadi bervariasi, mulai dari hujan ringan, sedang, hingga lebat disertai petir. Kondisi ini dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer serta transisi musim dari penghujan ke kemarau.
Hujan Ringan dan Berawan di Banyak Kota
Sejumlah kota besar diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, yaitu dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam. Kota-kota yang masuk dalam kategori ini antara lain:
Pekanbaru
Tanjung Pinang
Jambi
Palembang
Pangkal Pinang
Bandar Lampung
Serang
Bandung
Semarang
Surabaya
Denpasar
Mataram
Tanjung Selor
Samarinda
Palangka Raya
Gorontalo
Makassar
Kendari
Ambon
Ternate
Manokwari
Nabire
Jayapura
Jayawijaya
Merauke
“Kondisi cuaca di wilayah-wilayah ini diperkirakan berawan dan hujan ringan. Meskipun intensitasnya tidak tinggi, masyarakat tetap perlu waspada terhadap kemungkinan dampak lanjutan seperti genangan atau licinnya jalan,” ujar Ranti Kurniati.
Hujan Sedang hingga Lebat Disertai Petir
Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan akan mengguyur tiga kota besar, yakni:
Medan
Manado
Sorong
Tak hanya itu, sejumlah kota besar lainnya diperkirakan mengalami hujan lebat yang disertai petir, seperti:
Jakarta
Banjarmasin
Mamuju
Palu
“Hujan di kota-kota ini berpotensi lebih dari 5 mm per jam dan dapat disertai petir. Warga diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon, menjauh dari reklame atau baliho besar, dan memastikan peralatan elektronik aman dari sambaran petir,” jelas Ranti.
Kondisi Berawan Tebal dan Kabut
Di sisi lain, beberapa kota juga akan mengalami kondisi berawan tebal dan berkabut sepanjang hari. Wilayah-wilayah tersebut adalah:
Banda Aceh
Padang
Bengkulu
Yogyakarta
Kupang
Pontianak
Suhu udara di kota-kota ini diperkirakan berada pada kisaran 25–30 derajat Celsius. Cuaca berkabut dapat berdampak pada jarak pandang, terutama di pagi dan malam hari, yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas dan transportasi udara.
Pengaruh Dinamika Atmosfer
BMKG menjelaskan bahwa potensi hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor meteorologis. Salah satunya adalah dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Indonesia, termasuk proses transisi musim dan kondisi kelokalan cuaca di masing-masing wilayah.
“BMKG saat ini mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 97S yang berada di Samudera Hindia bagian barat daya Banten. Kecepatan angin maksimum bibit siklon ini mencapai 20 knot,” kata Ranti.
Keberadaan bibit siklon tropis tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan serta mempercepat angin permukaan hingga lebih dari 25 knot. Hal ini juga menyebabkan gelombang laut meningkat dengan tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter, terutama di wilayah perairan:
Samudera Hindia barat Aceh–Lampung
Samudera Hindia selatan Banten–Jawa Timur
“Ini tentu menjadi perhatian khusus bagi aktivitas pelayaran dan perikanan. Nelayan dan kapal penyeberangan diminta untuk memperhatikan informasi gelombang laut secara berkala dari BMKG,” tambahnya.
Potensi Banjir ROB di Wilayah Pesisir
Selain kondisi cuaca ekstrem di daratan dan laut, BMKG juga memberikan peringatan dini terkait potensi banjir rob di beberapa wilayah pesisir. Fenomena ini berpotensi terjadi karena pengaruh fase bulan purnama serta pasang laut tinggi yang bersamaan dengan hujan lebat.
Wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob antara lain:
Pesisir Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Pesisir Maluku
“Kami mengimbau masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir rob, terutama pada saat air laut pasang maksimum,” ucap Ranti.
Imbauan BMKG
Menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu dan berpotensi ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus memantau informasi cuaca terkini. Informasi resmi dari BMKG dapat diakses melalui berbagai kanal digital seperti aplikasi Info BMKG, website resmi, serta media sosial resmi BMKG.
“Kami terus mengupdate prakiraan dan peringatan dini setiap enam jam sekali. Masyarakat diharapkan aktif mengikuti perkembangan cuaca agar bisa melakukan langkah antisipatif, terutama dalam aktivitas luar ruangan maupun perjalanan,” tutup Ranti Kurniati.
Dengan tingginya dinamika atmosfer dan potensi cuaca ekstrem yang melanda banyak wilayah, kolaborasi antara pemerintah daerah, otoritas transportasi, serta masyarakat menjadi sangat penting dalam mengurangi dampak negatif dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.