JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus maju dalam pelaksanaan proyek "Green Refinery Cilacap", yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional dengan target kapasitas produksi biofuel mencapai 6.000 barrel. Hal ini sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Isnanto Nugroho, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPI, menyatakan bahwa KPI sedang melakukan seleksi mitra strategis untuk proyek ini.
Isnanto menegaskan bahwa Green Refinery Cilacap terus berjalan sesuai rencana dan KPI sedang mencari kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk bank, lembaga kredit ekspor, dan lembaga multilateral. Presentasi ini disampaikan dalam acara Pertamina Investor Day bulan Juni, yang dihadiri oleh ratusan investor domestik dan internasional. Proyek ini tidak hanya memberikan peluang kerjasama yang luas, tetapi juga menawarkan keunggulan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan dukungan kebijakan yang kuat serta lokasi strategis di lahan eksisting Pertamina.
Hermansyah Y Nasroen, Sekretaris Perusahaan KPI, mengamini nilai strategis Green Refinery Cilacap sebagai investasi yang menjanjikan. Kilang ini mampu menghasilkan Hydrotreated Vegetable Oil, Sustainable Aviation Fuel, dan Bionafta, produk yang ramah lingkungan. Selain itu, proyek ini akan memberikan nilai tambah signifikan dengan memanfaatkan sumber daya biofuel yang melimpah di Indonesia, didukung oleh pengalaman KPI dalam industri kilang dan petrokimia.
Green Refinery Cilacap juga sedang mengembangkan infrastruktur baru, termasuk Palm Oil Treater, Faractionator, dan fasilitas Offsite, untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 3.000 barrel menjadi 6.000 barrel. Kilang ini merupakan contoh terbaik kilang terintegrasi yang mendukung transisi energi, dengan fase pengembangan berikutnya yang akan meningkatkan kapasitas produksi HVO dan meningkatkan komponen nabati pada SAF hingga mencapai 100%.
Sebagai anak perusahaan Pertamina, KPI berkomitmen pada prinsip ESG (Environment, Social & Governance) dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC). Dengan prinsip-prinsip ini, KPI bertekad untuk menjalankan bisnisnya dengan profesionalisme tinggi, mempertahankan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Visi KPI adalah menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan.