JAKARTA – Pertamina EP Sukowati Field memulai pengeboran sumur SKW-38 di Bojonegoro, menandai langkah penting dalam upaya mencapai target produksi migas nasional. Sumur SKW-38, yang terletak di Desa Ngampel, Kabupaten Bojonegoro, akan dibor hingga kedalaman 8.000 kaki (2.439 meter) menggunakan rig TMMJ #18. Sumur ini merupakan sumur directional dengan kemiringan 43 derajat, difokuskan pada lapisan Tuban Clastic. General Manager Zona 11 Regional Indonesia Timur, Zulfikar Akbar, menyatakan, "Kami bersyukur semua persiapan untuk pengeboran sumur SKW-38 telah selesai. Ini menunjukkan komitmen kuat kami dalam mendukung target produksi migas nasional. Terima kasih kepada tim yang telah bekerja keras, dengan harapan sumur ini dapat menghasilkan produksi dalam 54 hari sesuai kesepakatan dengan SKK Migas." Zulfikar juga menekankan pentingnya budaya kerja bersih dan sehat selama proses pengeboran. "Kami menerapkan tindakan tegas terhadap pelanggaran keselamatan, dengan reward dan punishment, serta zero tolerance terhadap pelanggaran safety. Disiplin waktu dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dijalankan secara ketat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan seluruh tim," tambahnya. Seremoni dimulainya pengeboran sumur SKW-38 dihadiri oleh Pj. Bupati Bojonegoro Adrianto, Kapolres Bojonegoro Mario Prahatinto, serta Dandim 0813 Bojonegoro, Arief Rochman Hakim. Proyek ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dengan mempekerjakan 174 tenaga kerja lokal dan mendapatkan dukungan penuh dari pemangku kepentingan. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PEP Sukowati memberikan bantuan sembako untuk 900 rumah dan sumbangan renovasi masjid untuk mendukung peribadatan warga sekitar. Selain itu, doa bersama dan santunan untuk anak yatim di sekitar wilayah operasi juga digelar sebagai ungkapan syukur dan komitmen perusahaan terhadap kegiatan sosial. Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina mengelola wilayah operasi yang tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. Wilayah kerja ini terdiri dari asset offshore dan onshore, meliputi Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makassar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).