JAKARTA-PT Pertamina (Persero) telah memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan fokus yang kuat pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Mereka bertekad untuk menjadikan SDM sebagai pendorong utama keberlanjutan di Indonesia. Sebagai pemimpin dalam energi transisi, Pertamina telah aktif membangun ekosistem untuk mengembangkan SDM di bidang keberlanjutan melalui berbagai inisiatif, termasuk kolaborasi dengan berbagai pihak.
Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, Pertamina telah melakukan transformasi bisnis dan organisasi untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam mempersiapkan SDM berkualitas sebagai penggerak keberlanjutan di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pendirian Pertamina Sustainability Academy (PSA), yang merupakan lembaga pendidikan keberlanjutan pertama di Asia dengan program-program yang mengedukasi para talenta untuk mengelola energi secara berkelanjutan.
PSA telah sukses menyelenggarakan berbagai program pelatihan, terutama untuk internal Perwira Pertamina dari berbagai tingkatan. Selain itu, Pertamina juga membuka kesempatan bagi pemerintah, kementerian, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum untuk ikut serta dalam memperdalam pengetahuan di bidang keberlanjutan, dengan tujuan bersama mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Pertamina juga telah menjalin berbagai kemitraan strategis dengan lembaga pemerintah, perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri, perusahaan nasional, dan mitra kerja sama untuk menguatkan posisi Indonesia sebagai pusat transisi energi global. Semua upaya ini bertujuan untuk menyongsong masa depan di mana Indonesia dapat mencapai pembangunan berkelanjutan.
Fadjar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun SDM dan infrastruktur keberlanjutan sebagai kunci sukses dalam mencapai tujuan tersebut. Selain PSA, Pertamina juga mendorong edukasi keberlanjutan melalui komunitas internal seperti PERTIWI Pertamina, yang aktif mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan.
Selain aspek edukasi, melalui program Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina juga telah melibatkan masyarakat desa untuk mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan di lingkungannya. Program ini tidak hanya berhasil menurunkan emisi CO2 yang signifikan tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Pertamina mengakui bahwa untuk mencapai tujuan keberlanjutan, kolaborasi yang erat antara semua pihak dari masyarakat dan lembaga sangatlah penting. Hanya dengan demikian, Indonesia dapat berhasil mencapai target energi berkelanjutan sambil mempromosikan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Secara keseluruhan, Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mengedepankan program-program yang berdampak langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasional dan bisnis mereka.