JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina, mengumumkan strategi dekarbonisasi untuk menghadapi era transisi energi. Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, menyampaikan detail langkah strategis ini dalam Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung.
“Strategi operasional hijau adalah prioritas kami. PHE menerapkan transisi gas, dekarbonisasi, dan bisnis baru seperti carbon capture storage (CCS) serta carbon capture utilization & storage (CCUS),” jelas Arya.
Permintaan energi fosil yang meningkat hingga 2050 menjadikan gas sebagai energi transisi yang penting. PHE mengembangkan proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Regional Indonesia Timur yang kini mencapai produksi maksimal 192 MMSCFD.
Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani, menegaskan pentingnya industri hulu migas dalam pendapatan negara dan target produksi nasional. Arya juga melaporkan peningkatan produksi gas PHE sebesar 5,40% dibandingkan tahun sebelumnya.
PHE memperkuat komitmen pada prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dengan rating 22.5 dari Sustainalytics dan keanggotaan di United Nations Global Compact (UNGC). Implementasi teknologi CCUS di lapangan Pertamina EP Sukowati Field merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi PHE.