JAKARTA - Anak perusahaan Pertamina yang menjadi anggota subholding upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam menghadapi era energi transisi. Dalam sebuah acara Media Gathering Pertamina EP Cepu di Bandung, Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, mengungkapkan strategi dekarbonisasi yang telah mereka terapkan sebagai bagian dari upaya menjawab peluang dalam industri hulu migas yang sedang berubah.
PHE menyadari pentingnya menjalankan operasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Strategi energi transisi mereka meliputi langkah-langkah seperti gas transition, dekarbonisasi, serta potensi bisnis baru seperti carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization & storage (CCUS). Langkah-langkah ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, tetapi juga mendukung target-target nasional untuk produksi minyak dan gas.
Salah satu proyek penting yang telah mereka jalankan adalah Jambaran-Tiung Biru (JTB) di wilayah kerja Zona 12 Regional Indonesia Timur. Capaian produksi penuh proyek ini mencapai 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dan telah stabil dalam jangka waktu yang panjang, menunjukkan komitmen PHE dalam mengembangkan sumber daya gas.
Selain itu, PHE juga berhasil mencatatkan pencapaian yang signifikan pada tahun 2023, dengan peningkatan produksi gas sebesar 5,40% dari tahun sebelumnya. Seluruh pencapaian ini tidak hanya berkat kerja keras PHE, tetapi juga dukungan dari berbagai entitas afiliasi seperti regional Sumatera, Jawa, Kalimantan, Indonesia Timur, Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.
PHE juga memberikan perhatian yang serius pada aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Mereka telah berhasil mendapatkan rating yang baik dalam hal ini, menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab. PHE juga telah mengimplementasikan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di lapangan Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi emisi karbon.
Melalui komitmen pada Prinsip-prinsip Universal PBB dan prinsip-prinsip dari United Nations Global Compact (UNGC), serta penerapan Zero Tolerance on Bribery, PHE menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam industri migas yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Dengan terus mengembangkan praktik-praktik operasional yang profesional dan bertanggung jawab, PHE bertekad untuk menjadi pemimpin dalam industri minyak dan gas yang ramah lingkungan serta berkelas dunia.