JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Zona 14 Papua Field (PEP Papua) yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, telah memulai eksplorasi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Kabupaten Sorong, melalui pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 di Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Langkah ini, yang berjarak sekitar 42 km dari Aimas, menjadi bagian dari kampanye pengeboran di wilayah timur Indonesia untuk mendukung target produksi nasional.
Operasi pengeboran sumur BMR-001 dimulai pada minggu ke-4 bulan April 2024 dengan fokus pada kedalaman dangkal dan menggunakan land rig. Tujuan utamanya adalah untuk memverifikasi keberadaan cadangan migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pemangku kepentingan di daerah, termasuk Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Pj. Bupati Sorong, dan masyarakat pemilik hak ulayat yang selalu mendukung aktivitas hulu migas. Dia menekankan pentingnya dukungan dari pihak berwenang setempat dan menyatakan bahwa pengeboran sumur BMR-001 adalah hasil dari sinergi antara SKK Migas, Pemerintah Daerah, dan masyarakat setempat.
Subagyo menekankan pentingnya program pengeboran sumur eksplorasi di kawasan timur Indonesia karena potensi cadangan migas yang besar di wilayah tersebut. Dia juga mengumumkan rencana pengeboran sumur eksplorasi di wilayah Pamalu sebanyak 8 sumur pada tahun 2024.
Dalam konteks ini, Subagyo menekankan pentingnya memprioritaskan aspek kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (K3L) dalam persiapan dan pelaksanaan pengeboran sumur. Hal ini bertujuan untuk memastikan operasional berjalan lancar dan memberikan hasil yang positif.
Vice President Exploration Regional Indonesia Timur, Dedi Yusmen, menjelaskan bahwa pengeboran eksplorasi ini adalah bagian dari komitmen Pertamina dalam meningkatkan cadangan migas dan memenuhi kebutuhan energi yang semakin tinggi. Dia menekankan pentingnya menjalankan operasi migas yang aman dan unggul untuk memberikan kontribusi signifikan dan berkelanjutan.
Dedi berharap bahwa pengeboran sumur eksplorasi BMR-1, sebagai bagian dari program kerja Pertamina, akan membawa penemuan cadangan migas baru. Dia mengapresiasi dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam memastikan kelancaran operasi perusahaan dan pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia.
General Manager Zona 14, Zulfikar Akbar, mengakui bahwa operasi hulu migas Pertamina di wilayah ujung timur memiliki tantangan tersendiri, termasuk jaraknya yang jauh dari infrastruktur dan pertimbangan ekonomi. Namun, dia menegaskan bahwa Pertamina akan terus berusaha untuk mendukung pencapaian produksi migas nasional dan berharap keberadaannya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.