JAKARTA - Amanda Nunes, juara dua divisi wanita UFC, tidak dapat menahan emosinya saat diumumkan sebagai penerima penghargaan Hall of Fame 2025 UFC. Dalam acara UFC 314 yang digelar di Kaseya Center, Miami, Amerika Serikat, pada malam yang penuh emosional tersebut, Nunes tampak terharu dan menangis bahagia saat menerima penghargaan yang mengakui kontribusinya luar biasa dalam dunia seni bela diri campuran (MMA).
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi saya. Saya merasa sangat diberkati," ucap Amanda Nunes dalam pidato singkatnya usai menerima penghargaan tersebut, dengan air mata yang berlinang.
UFC Hall of Fame adalah salah satu penghargaan paling bergengsi dalam dunia MMA yang diberikan oleh Ultimate Fighting Championship (UFC). Penghargaan ini pertama kali didirikan pada 2003, dan sejak saat itu telah menjadi simbol pengakuan tertinggi bagi petarung, pelatih, dan individu yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan UFC. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah menjadi legenda dalam olahraga seni bela diri campuran.
Momen Penuh Emosi dan Makna
Pada acara yang diselenggarakan di Kaseya Center tersebut, Amanda Nunes, petarung asal Brasil berusia 36 tahun, secara resmi dinyatakan sebagai bagian dari Hall of Fame UFC 2025. Penghargaan ini tidak hanya mengakui pencapaian luar biasa Nunes selama kariernya, tetapi juga menandai statusnya sebagai salah satu petarung paling dominan dalam sejarah MMA wanita. Seperti yang dilaporkan oleh MMA Fighting, penonton di Kaseya Center dapat melihat betapa emosionalnya momen tersebut bagi Nunes, yang telah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk mengukir namanya sebagai salah satu ikon terbesar dalam dunia olahraga bela diri.
Rekor Karier dan Pencapaian
Nunes yang memiliki rekor 23 kemenangan dan 5 kekalahan dalam karier MMA-nya, diakui secara luas sebagai Greatest of All Time (GOAT) dalam kategori wanita. Dari tahun 2015 hingga 2021, Nunes dikenal sebagai sosok yang tak terkalahkan. Dia berhasil merebut dan mempertahankan gelar juara dunia di dua divisi, yaitu kelas bantam (135 pound) dan kelas bulu (145 pound). Selama periode tersebut, Nunes tidak hanya memenangkan pertarungan, tetapi juga menundukkan sejumlah nama besar dalam dunia MMA, yang membuatnya semakin dihormati oleh penggemar dan rekan sesama petarung.
Beberapa nama besar yang berhasil ditaklukkan oleh Nunes termasuk Ronda Rousey, Cris Cyborg, Valentina Shevchenko, Holly Holm, Miesha Tate, dan Germaine de Randamie. Kemenangan demi kemenangan yang dicatatkan Nunes tidak hanya menambah trofi di koleksinya, tetapi juga mengokohkan statusnya sebagai petarung yang tak terhentikan di dua divisi UFC.
"Setiap kali saya memasuki oktagon, saya tahu saya harus memberikan segalanya. Ini adalah olahraga yang penuh tantangan, dan saya selalu siap untuk menghadapi siapa saja yang ada di hadapan saya. Menjadi yang terbaik tidak pernah mudah, tetapi saya merasa sangat diberkati karena bisa berada di posisi ini sekarang," ujar Nunes dalam wawancara setelah pengumuman penghargaan tersebut.
Kekalahan dan Kembali Bangkit
Meski memiliki karier yang cemerlang, perjalanan Nunes tidak selalu mulus. Salah satu momen mengejutkan dalam kariernya terjadi ketika ia mengalami kekalahan dari Julianna Pena pada UFC 269. Kekalahan tersebut menjadi sorotan besar karena banyak yang tidak menyangka bahwa Nunes yang selama ini tak terkalahkan bisa mengalami kekalahan.
Namun, Nunes segera membuktikan ketangguhannya dengan bangkit dari kekalahan tersebut. Dalam UFC 277, ia berhasil mengalahkan Pena dalam pertandingan ulang dengan keputusan bulat setelah lima ronde yang mendebarkan. Kemenangan ini mengembalikan status Nunes sebagai ratu dua divisi yang tak tergoyahkan. Setelah itu, ia kembali mengalahkan Irene Aldana pada UFC 289 pada Juni 2023, sebelum akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia MMA.
Meski mengumumkan pensiun, Nunes tidak menutup kemungkinan untuk kembali berkompetisi, bahkan sempat menyatakan keinginannya untuk menghadapi pemenang laga kejuaraan bantamweight antara Julianna Pena dan Kayla Harrison di UFC 316 pada Juni mendatang. Namun, untuk saat ini, Nunes memilih untuk menikmati momen bersejarah ini di Hall of Fame UFC.
Proses Penghargaan dan Rencana Pelantikan
Nunes menjadi salah satu dari sekian banyak petarung yang akan dilantik dalam Hall of Fame UFC 2025. Pelantikan ini dijadwalkan akan berlangsung pada 28 Juni di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat. Selain Nunes, beberapa legenda lainnya juga akan dilantik pada kesempatan yang sama, termasuk Robbie Lawler, mantan juara kelas welter UFC, yang akan dilantik ke dalam Modern Wing Hall of Fame.
Sejumlah pertarungan legendaris juga akan mendapatkan penghargaan di acara yang sama, termasuk UFC 236 antara Israel Adesanya dan Kelvin Gastelum, yang akan dimasukkan dalam kategori Fight Wing. Di sisi lain, Craig Piligian, produser yang telah berkontribusi pada kesuksesan UFC, juga akan menerima penghargaan dalam kategori Contributor Wing.
Warisan yang Akan Dikenang
Dengan diumumkannya Nunes sebagai anggota Hall of Fame UFC 2025, ia menambah daftar panjang petarung legendaris yang telah berkontribusi besar terhadap perkembangan olahraga MMA, khususnya dalam kategori wanita. Bergabung dengan Hall of Fame mengukuhkan posisinya di antara para legenda lainnya seperti Ronda Rousey, Georges St-Pierre, B.J. Penn, Khabib Nurmagomedov, Joanna Jedrzejczyk, dan Daniel Cormier.
"Melihat nama-nama besar yang sebelumnya dilantik ke Hall of Fame, saya merasa sangat terhormat bisa bergabung dengan mereka. Ini adalah pengakuan atas kerja keras dan dedikasi saya selama bertahun-tahun," kata Nunes dengan penuh rasa syukur.
Sebagai seorang atlet, perjalanan karier Amanda Nunes telah membuktikan bahwa dia bukan hanya seorang petarung tangguh, tetapi juga simbol inspirasi bagi banyak orang. Dengan memasuki UFC Hall of Fame, The Lioness telah menciptakan warisan yang akan dikenang sepanjang masa dalam sejarah MMA.