JAKARTA - PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini. Dalam acara pencatatan perdana saham tersebut, sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, dan Franky O. Widjaja, bos Grup Sinar Mas. Kehadiran mereka menambah kemeriahan acara dan menunjukkan dukungan kuat terhadap perkembangan industri startup di Indonesia.
Peningkatan Bisnis Emas PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam bisnis emasnya. Hingga Desember 2024, total nilai bisnis emas BSI mencapai Rp12,82 triliun, meningkat 78,18% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh produk cicil emas yang melonjak 177,42% menjadi Rp6,4 triliun dan produk gadai emas yang naik 31,33% menjadi Rp6,42 triliun.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai instrumen yang aman dan stabil. "Harga emas terus mengalami tren peningkatan dengan rerata pertumbuhan 20-30 persen per tahun," ujarnya.
Selain itu, pada Februari 2025, BSI mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bullion, yang mencakup perdagangan dan penitipan emas. Izin ini membuka peluang bagi BSI untuk memperluas layanan emas digital dan fisik kepada nasabah.
Perkembangan IPO FORE dan Prospeknya
PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) menawarkan tiga kategori lomba dalam acara maraton perdananya, yaitu Le Minerale 10K, Half Marathon, dan BTN Marathon. Tahun ini, jumlah peserta meningkat dua kali lipat menjadi 30.000 pelari, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap acara ini.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmennya untuk mendukung BTN Jakim sebagai agenda tahunan yang telah ditetapkan dalam kalender pariwisata resmi Jakarta. "Ke depan, kami berharap BTN Jakim bisa menembus World Marathon Majors (WMM), yang merupakan penghargaan paling prestisius dalam penyelenggaraan maraton dunia," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa acara ini memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Jakarta, mendorong gaya hidup sehat dan memberikan kontribusi signifikan bagi sektor perhotelan, kuliner, transportasi, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Inovasi dan Kolaborasi dalam Industri Perbankan dan Startup
Kehadiran tokoh-tokoh besar seperti Pandu Sjahrir dan Franky O. Widjaja dalam acara IPO FORE mencerminkan kolaborasi yang kuat antara sektor perbankan dan startup di Indonesia. Pandu Sjahrir, sebagai Chief Investment Officer Danantara, menunjukkan dukungan terhadap inovasi dan perkembangan teknologi finansial. Franky O. Widjaja, sebagai bos Grup Sinar Mas, menekankan pentingnya diversifikasi investasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Sementara itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) terus berinovasi dalam layanan emas digital. Peluncuran produk BSI Gold, bekerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk., menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan investasi emas yang semakin diminati masyarakat. "Kami ingin memastikan BTN Jakim tidak hanya ramah bagi peserta dan penonton, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," kata Pramono.
Prospek Masa Depan dan Tantangan
Dengan izin usaha bullion yang telah diperoleh, BSI memiliki peluang untuk mengembangkan ekosistem bisnis emas dari hulu ke hilir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan memberikan akses lebih luas bagi masyarakat dalam berinvestasi emas. "Lewat sistem ini, kami membangun jembatan antara PLTU dan petani. Energi tak lagi sekadar urusan teknologi, tapi juga gotong royong," ujar Iwan.
Namun, tantangan seperti fluktuasi harga emas global dan dinamika pasar investasi harus dihadapi dengan strategi yang tepat. BSI perlu terus meningkatkan literasi keuangan dan memperkuat jaringan distribusi untuk menjaga pertumbuhan bisnis emasnya.
Secara keseluruhan, baik PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) maupun PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam industri masing-masing. Kolaborasi antara sektor perbankan dan startup diharapkan dapat mendorong inovasi, meningkatkan layanan kepada masyarakat, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.