Friedrich Merz, calon kanselir Jerman, menilai kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat

Senin, 14 April 2025 | 22:31:32 WIB
Friedrich Merz, calon kanselir Jerman, menilai kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat

JAKARTA - Merz mengusulkan pembentukan perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Uni Eropa (UE) sebagai solusi untuk meredakan ketegangan perdagangan dan mendorong stabilitas ekonomi.

Kebijakan Tarif AS dan Dampaknya

Pada awal tahun 2025, pemerintah AS memberlakukan tarif baru terhadap impor baja, aluminium, dan kendaraan dari UE. Langkah ini memicu ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak. Komisi Eropa menanggapi dengan rencana penerapan tarif balasan senilai €26 miliar terhadap barang-barang AS, termasuk produk-produk seperti daging, susu, dan pakaian. 

Friedrich Merz mengkritik kebijakan tarif tersebut, menyatakan bahwa langkah tersebut dapat mempercepat terjadinya krisis keuangan. Ia menekankan pentingnya respons Eropa yang persuasif terhadap kebijakan perdagangan AS. 

Usulan Perjanjian Perdagangan Bebas AS-UE

Sebagai alternatif terhadap kebijakan tarif, Merz mengusulkan pembentukan perjanjian perdagangan bebas antara AS dan UE dengan tujuan menghilangkan tarif perdagangan. Ia berpendapat bahwa perjanjian semacam itu akan menguntungkan kedua belah pihak dan dapat mencegah eskalasi ketegangan perdagangan lebih lanjut.

Merz menyatakan, “Ya, saya berharap untuk perjanjian perdagangan bebas transatlantik baru. Tarif nol persen untuk semuanya. Itu akan lebih baik bagi kedua belah pihak.”

Pentingnya Solidaritas Eropa

Merz juga menyoroti bahwa kebijakan perdagangan AS menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara Eropa. Ia percaya bahwa respons bersama terhadap kebijakan tarif AS dapat menunjukkan manfaat dari kesatuan Eropa dalam negosiasi perdagangan global. 

Langkah Uni Eropa dalam Menanggapi Tarif AS

Komisi Eropa telah mengumumkan rencana untuk memberlakukan serangkaian tarif terhadap barang-barang AS sebagai respons terhadap tarif yang diterapkan oleh AS. Langkah ini bertujuan untuk melindungi bisnis, pekerja, dan konsumen Eropa dari dampak pembatasan perdagangan yang dianggap tidak adil. 

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan bahwa UE tetap terbuka untuk negosiasi dan tidak ingin terlibat dalam eskalasi perang dagang. Namun, jika AS melanjutkan kebijakan tarifnya, UE siap mengambil tindakan balasan yang sesuai. 

Peluang Perdagangan Global bagi Uni Eropa

Selain menanggapi kebijakan AS, Uni Eropa juga melihat peluang untuk memperluas hubungan perdagangan dengan mitra global lainnya. Komisi Eropa menyatakan kesiapan untuk membahas pemotongan tarif pada mobil dan barang-barang lainnya sebagai upaya untuk mencegah eskalasi perang dagang dan mempromosikan perdagangan bebas. 

Terkini

Prabowo Subianto Komitmen Dirikan 500 Sekolah Rakyat

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:05 WIB

Kemenpar Dorong Bangka Belitung Jadi Destinasi Wisata Dunia

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:03 WIB

Menbud Umumkan 27 September Sebagai Hari Komedi Nasional

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:02 WIB

Cara Praktis Menonaktifkan WhatsApp Akun 2025

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:00 WIB

Hari Ini Keenam Shio Raih Keberuntungan Luar Biasa

Jumat, 12 September 2025 | 12:03:59 WIB