Kinerja Positif Perusahaan Asuransi Global: Siapa yang Paling Untung di Kuartal I 2025?

Senin, 14 April 2025 | 22:33:28 WIB
Kinerja Positif Perusahaan Asuransi Global: Siapa yang Paling Untung di Kuartal I 2025?

JAKARTA - Perusahaan asuransi global mencatatkan pertumbuhan yang sangat positif pada kuartal pertama tahun 2025, dengan kapitalisasi pasar gabungan dari 25 perusahaan asuransi terbesar dunia melesat 17 persen secara tahunan, mencapai angka 3,5 triliun dolar Amerika Serikat. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru dari GlobalData, yang mencatatkan bahwa sektor asuransi global mengalami masa keemasan pada awal tahun ini, berkat beberapa faktor pendukung utama.

Laporan yang dirilis oleh Insurance Asia menjelaskan bahwa kenaikan signifikan ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya premi yang lebih tinggi seiring dengan laju inflasi global, pendapatan investasi yang meningkat berkat suku bunga yang tetap tinggi, serta minimnya bencana besar yang mengakibatkan klaim dalam jumlah besar. Kondisi ini memberikan dorongan positif bagi seluruh sektor asuransi, yang dihadapkan pada tantangan baru dalam beberapa tahun terakhir.

PICC Property and Casualty: Sang Bintang Baru

Salah satu perusahaan asuransi yang mencuri perhatian di kuartal pertama 2025 adalah PICC Property and Casualty asal Tiongkok. Perusahaan ini membukukan lonjakan kapitalisasi pasar yang sangat signifikan, mencapai 40,5 persen, berkat kinerja luar biasa sepanjang tahun 2024 serta efisiensi operasional yang ditopang oleh penggunaan teknologi untuk pengendalian biaya. Di sektor asuransi kendaraan bermotor rumah tangga, PICC juga sukses menguasai 38,8 persen pangsa pasar.

Seperti yang diungkapkan oleh Murthy Grandhi, analis dari GlobalData, "PICC Property and Casualty menunjukkan kinerja luar biasa berkat penggunaan teknologi yang efektif dalam mengelola biaya dan memaksimalkan keuntungan. Perusahaan ini juga berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan di sektor kendaraan bermotor, yang menjadi salah satu pendorong utama kenaikan kapitalisasi pasar mereka."

Assicurazioni Generali: Kinerja Solid dari Italia

Selain PICC, perusahaan asuransi Assicurazioni Generali yang berbasis di Italia juga berhasil mencatatkan kinerja yang solid, dengan peningkatan valuasi sebesar 39,5 persen. Pada akhir Maret 2025, kapitalisasi pasar Generali tercatat mencapai 55,1 miliar dolar AS. Peningkatan ini didorong oleh strategi diversifikasi portofolio investasi yang efektif serta kinerja positif dari unit bisnis asuransi jiwa dan kesehatan mereka.

"Generali menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, berkat fokus mereka pada diversifikasi produk dan pengelolaan portofolio investasi yang sangat baik. Perusahaan ini juga terus memperkuat posisinya di pasar asuransi Eropa dan global," ujar Grandhi.

Berkshire Hathaway: Tumbuh Berkat Investasi di Energi dan Infrastruktur

Di sisi lain, Berkshire Hathaway, perusahaan konglomerat milik investor legendaris Warren Buffett, mencatatkan kenaikan kapitalisasi pasar sebesar 25,7 persen. Kenaikan ini didorong oleh investasi besar yang dilakukan perusahaan di sektor energi dan infrastruktur, yang memberikan dampak positif pada kinerja keuangan mereka.

Berkshire Hathaway dikenal dengan portofolio investasi yang sangat beragam, termasuk saham-saham di sektor energi, perawatan kesehatan, dan keuangan. Investasi besar di sektor energi, khususnya dalam energi terbarukan dan infrastruktur, semakin meningkatkan nilai kapitalisasi perusahaan ini.

Perusahaan yang Mengalami Penurunan

Namun, tidak semua perusahaan asuransi mencatatkan hasil yang positif pada kuartal pertama 2025. Elevance Health dan The Cigna Group masing-masing mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar sebesar 18,6 persen dan 17 persen. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya jumlah pelanggan, tingginya rasio kerugian medis, dan pengawasan regulasi yang semakin ketat di pasar asuransi kesehatan.

Life Insurance Corporation of India (LIC), salah satu pemain besar di pasar asuransi jiwa global, juga tidak luput dari tekanan. Kapitalisasi pasar mereka mengalami penurunan 15,4 persen, yang dipengaruhi oleh lemahnya pertumbuhan polis, performa buruk pasar saham domestik India, serta keterbatasan investasi asing di sektor asuransi.

Tantangan dan Prospek ke Depan

Melihat ke depan, beberapa tantangan besar diperkirakan akan mempengaruhi kinerja sektor asuransi global. Analis dari GlobalData, Murthy Grandhi, memprediksi bahwa penghentian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dapat menstabilkan imbal hasil dan memperkuat portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa. Namun, ketegangan perdagangan antara AS dan China serta pengetatan kebijakan moneter di Eropa dan Asia tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh banyak perusahaan asuransi.

"Sektor asuransi akan tetap menghadapi tantangan besar, terutama dari ketegangan perdagangan AS-China yang dapat memengaruhi stabilitas pasar global. Selain itu, pengetatan moneter yang terjadi di Eropa dan Asia dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk asuransi," jelas Grandhi.

Di sisi lain, permintaan untuk produk asuransi yang lebih spesifik, seperti asuransi risiko iklim dan siber, diperkirakan akan meningkat. Dengan semakin banyaknya bencana alam dan ancaman terhadap keamanan dunia maya, perusahaan asuransi akan semakin berfokus pada pengembangan produk yang dapat memenuhi kebutuhan baru ini.

Terkini

Prabowo Subianto Komitmen Dirikan 500 Sekolah Rakyat

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:05 WIB

Kemenpar Dorong Bangka Belitung Jadi Destinasi Wisata Dunia

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:03 WIB

Menbud Umumkan 27 September Sebagai Hari Komedi Nasional

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:02 WIB

Cara Praktis Menonaktifkan WhatsApp Akun 2025

Jumat, 12 September 2025 | 12:04:00 WIB

Hari Ini Keenam Shio Raih Keberuntungan Luar Biasa

Jumat, 12 September 2025 | 12:03:59 WIB