Tiga BUMN Karya Bertransformasi Jadi Agrinas, Fokus ke Sektor Pangan dan Perikanan

Selasa, 18 Maret 2025 | 13:11:35 WIB
Tiga BUMN Karya Bertransformasi Jadi Agrinas, Fokus ke Sektor Pangan dan Perikanan

JAKARTA - Pemerintah resmi mengubah fungsi tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya menjadi perusahaan yang bergerak di sektor pangan, perkebunan, dan perikanan. Transformasi ini dilakukan dengan membentuk entitas baru bernama Agrinas.

Ketiga BUMN yang mengalami perubahan fungsi tersebut adalah Virama Karya, Yodya Karya, dan Indra Karya. Setelah transformasi, mereka akan beroperasi dengan nama baru: PT Agrinas Jaladri Nusantara yang berfokus pada perikanan, PT Agrinas Pangan Nusantara untuk sektor padi, dan PT Agrinas Palma Nusantara yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Kebijakan ini dijadwalkan efektif mulai awal 2025.

Transformasi Terencana, Bukan Langkah Mendadak

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa keputusan ini telah melalui pertimbangan yang matang. Ia juga menegaskan bahwa pertanyaan lebih lanjut mengenai kebijakan ini dapat ditujukan kepada Kementerian BUMN sebagai pihak yang berwenang mengelola perusahaan negara.

"Kan sudah ada direncanakan, tiga BUMN (Jadi Agrinas) itu tentunya sudah dengan pertimbangan, sudah ada perencanaan. Nanti mungkin spesifik bisa tanya ke Kementerian BUMN," ujar Arief dalam keterangannya di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Arief menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia meminta agar publik tidak meragukan langkah pemerintah dalam mengalihkan ketiga BUMN tersebut ke sektor pangan.

"Kan ada tiga, untuk sawit, untuk padi, dan untuk perikanan. Tanyanya sama Menteri BUMN. Tapi itu pasti untuk kemaslahatan," tegasnya.

BUMN Karya Beralih ke Sektor Pangan, Upaya Baru Pemerintah

Arief menambahkan bahwa transformasi ini merupakan langkah baru, mengingat sebelumnya belum ada BUMN karya yang dialihkan ke sektor pangan. Namun, ia mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki beberapa BUMN lain yang bergerak di bidang pangan, seperti ID Food dan Perum Bulog.

"Belum, kan ini kan baru tiga. Di samping itu kan ada BUMN pangan lainnya, ada ID Food beserta anak perusahaannya, ada BUMN lain, Bulog," jelasnya.

Dukungan Pemerintah dalam Bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelumnya menyatakan akan menambah penyertaan modal negara (PMN) guna mendukung transformasi tiga BUMN karya ini menjadi Agrinas. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa dana PMN tersebut akan digunakan untuk pengembangan tambak budidaya, perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan, serta revitalisasi perkebunan kelapa sawit.

"Pemerintah merencanakan pengalokasian penambahan PMN kepada PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara," ujar Thomas.

Namun, hingga saat ini, besaran tambahan PMN yang akan dialokasikan masih dalam tahap perencanaan dan belum diumumkan secara rinci oleh pemerintah.

Dampak bagi Ketahanan Pangan dan Sektor Perikanan

Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor pangan Indonesia, yang selama ini masih menghadapi tantangan dalam hal ketahanan dan produktivitas. Dengan dialihkannya ketiga BUMN karya ini ke sektor pangan dan perikanan, pemerintah berharap dapat meningkatkan efisiensi produksi serta mendorong swasembada pangan di Indonesia.

Langkah ini juga dinilai sebagai strategi pemerintah dalam menghadapi dinamika global, khususnya terkait dengan ketersediaan pangan. Dengan adanya BUMN yang lebih fokus pada produksi pangan dan perikanan, diharapkan kebutuhan dalam negeri dapat lebih terjamin serta dapat mengurangi ketergantungan pada impor.

Meskipun begitu, tantangan dalam implementasi kebijakan ini masih ada, terutama dalam hal adaptasi operasional dari ketiga BUMN tersebut. Masyarakat dan para pemangku kepentingan pun menantikan bagaimana transformasi ini akan berjalan dan apakah mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Pemerintah memastikan bahwa perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi juga mencakup perubahan strategi bisnis yang lebih berorientasi pada ketahanan pangan dan keberlanjutan sumber daya. Ke depan, publik akan terus memantau bagaimana Agrinas dapat berkontribusi secara nyata dalam memperkuat sektor pangan Indonesia.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB