JAKARTA - Musim mudik dan libur Lebaran selalu menjadi momentum emas bagi industri otomotif di Indonesia. Peningkatan mobilitas masyarakat menjelang dan selama Idulfitri mendorong lonjakan permintaan kendaraan dan komponen pendukungnya. Sejumlah emiten di sektor otomotif diprediksi bakal meraup keuntungan dari fenomena tahunan ini.
Momen Lebaran yang identik dengan perjalanan mudik dan peningkatan konsumsi masyarakat selalu membawa berkah bagi berbagai sektor bisnis, termasuk industri otomotif. Kebutuhan masyarakat akan kendaraan baru, suku cadang, hingga layanan perawatan kendaraan mengalami lonjakan signifikan, yang pada akhirnya berdampak positif bagi kinerja emiten di sektor ini.
Industri Otomotif dan Komponen Berkah Lebaran
Lonjakan permintaan kendaraan menjelang Lebaran bukanlah hal baru. Setiap tahunnya, tren ini terus berulang seiring dengan kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan pribadi untuk pulang kampung. Tak hanya kendaraan roda empat, permintaan sepeda motor pun ikut terdongkrak selama periode ini.
Menurut analis pasar modal, emiten otomotif dan komponennya menjadi salah satu sektor yang paling diuntungkan selama periode Ramadan dan Idulfitri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, di antaranya:
1. Meningkatnya Permintaan Kendaraan Baru
Banyak masyarakat yang memanfaatkan momen menjelang Lebaran untuk membeli kendaraan baru, baik mobil maupun sepeda motor. Hal ini didorong oleh adanya tunjangan hari raya (THR) yang meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Peningkatan Penjualan Suku Cadang dan Aksesori
Selain kendaraan baru, suku cadang dan aksesori otomotif juga mengalami lonjakan permintaan. Banyak pemilik kendaraan yang melakukan servis dan penggantian komponen sebelum melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman.
3. Lonjakan Permintaan Ban dan Oli
Perjalanan mudik yang menempuh jarak ratusan hingga ribuan kilometer mendorong peningkatan permintaan ban dan oli. Perawatan kendaraan sebelum perjalanan jauh menjadi prioritas bagi banyak pemilik mobil dan sepeda motor.
3. Tingginya Permintaan Layanan Pembiayaan Kendaraan
Kredit kendaraan bermotor (KKB) juga mengalami peningkatan selama periode ini. Banyak konsumen yang memanfaatkan skema cicilan ringan untuk membeli kendaraan impian mereka menjelang Lebaran.
Kinerja Emiten Otomotif Diproyeksikan Menguat
Beberapa emiten yang bergerak di industri otomotif diprediksi akan mendapatkan manfaat dari momentum Lebaran ini. Analis menyebutkan bahwa saham-saham di sektor otomotif berpotensi mengalami penguatan seiring dengan peningkatan permintaan kendaraan dan komponen pendukungnya.
Analis dari PT XYZ Sekuritas, Andi Wijaya, mengungkapkan bahwa beberapa emiten otomotif memiliki prospek cerah menjelang Lebaran. "Kami melihat ada peluang pertumbuhan pada saham emiten otomotif, terutama yang memiliki eksposur tinggi terhadap pasar kendaraan roda empat dan suku cadang. Permintaan kendaraan yang meningkat sebelum Lebaran akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan mereka," ujar Andi.
Menurutnya, emiten yang bergerak di sektor kendaraan roda dua dan empat, seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), berpotensi mencatatkan kinerja lebih baik dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025.
Selain itu, emiten yang bergerak di sektor komponen otomotif, seperti PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang memproduksi ban, serta PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang bergerak di bidang suku cadang, juga diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan.
"Komponen otomotif seperti ban dan filter udara biasanya mengalami peningkatan permintaan yang cukup tinggi menjelang Lebaran. Ini menjadi sentimen positif bagi emiten di sektor ini," tambah Andi.
Rekomendasi Saham Otomotif dari Analis
Menilik peluang pertumbuhan sektor otomotif jelang Lebaran, beberapa analis memberikan rekomendasi saham yang patut diperhatikan investor. Berikut beberapa emiten yang mendapatkan sorotan positif:
1. PT Astra International Tbk (ASII)
- Emiten otomotif terbesar di Indonesia ini diperkirakan akan mengalami peningkatan penjualan kendaraan roda empat dan dua menjelang Lebaran.
- Astra juga memiliki jaringan diler dan layanan purna jual yang luas, sehingga diuntungkan dari peningkatan servis kendaraan sebelum mudik.
2. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
- Indomobil sebagai salah satu distributor kendaraan terbesar di Indonesia juga diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari lonjakan permintaan kendaraan baru.
- Perusahaan ini memiliki portofolio merek kendaraan yang cukup beragam, mulai dari kendaraan pribadi hingga kendaraan komersial.
3. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
- Emiten yang bergerak di sektor komponen otomotif ini berpotensi mendapatkan dampak positif dari peningkatan produksi kendaraan menjelang Lebaran.
- Produk yang dihasilkan, seperti suku cadang dan komponen otomotif, mengalami lonjakan permintaan sebelum musim mudik tiba.
4. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
- Sebagai salah satu produsen ban terbesar di Indonesia, Gajah Tunggal diprediksi akan mengalami peningkatan penjualan, terutama untuk kendaraan yang digunakan dalam perjalanan mudik.
- Kenaikan harga bahan baku global bisa menjadi tantangan, tetapi permintaan ban yang tinggi di dalam negeri bisa membantu menjaga stabilitas kinerja perusahaan.
5. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
- Perusahaan yang bergerak di bidang suku cadang otomotif ini diprediksi akan mengalami lonjakan permintaan produk, terutama filter udara dan oli kendaraan.
- Kinerja emiten ini didukung oleh jaringan distribusi yang luas dan permintaan yang stabil sepanjang tahun.
Momentum mudik dan libur Lebaran menjadi katalis positif bagi industri otomotif dan komponen pendukungnya. Permintaan kendaraan baru, suku cadang, ban, oli, serta layanan pembiayaan kendaraan mengalami lonjakan signifikan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Sejumlah emiten otomotif seperti ASII, IMAS, DRMA, GJTL, dan SMSM diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari tren ini. Analis merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham di sektor otomotif yang memiliki prospek cerah selama periode Lebaran.
Namun, investor tetap perlu mencermati faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku dan kebijakan pemerintah terkait industri otomotif sebelum mengambil keputusan investasi. Dengan potensi pertumbuhan yang cukup besar, sektor otomotif tetap menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang ingin mencari keuntungan dari momentum tahunan ini.