Ciri-ciri hamil muda seringkali menjadi hal yang paling dinanti oleh pasangan yang baru menikah, terutama bagi mereka yang ingin segera memiliki buah hati.
Mengetahui ciri-ciri hamil muda dapat membantu calon ibu untuk lebih siap dalam menjalani kehamilan dan menjaga kesehatannya. Tanda-tanda awal kehamilan ini penting untuk diperhatikan agar perawatan yang tepat bisa segera dilakukan.
Di bawah ini, kami akan menjelaskan berbagai ciri-ciri dari hamil muda yang perlu kamu ketahui. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami apa saja yang terjadi pada tubuh selama kehamilan awal.
Ciri-ciri Hamil Muda yang Sering Terjadi
Beberapa perubahan yang sering muncul di awal kehamilan bisa menjadi ciri-ciri hamil muda, seperti terlambat menstruasi, mual, dan pusing. Berikut adalah beberapa gejala yang umumnya dirasakan pada masa hamil muda:
1. Terlambat Menstruasi
Menstruasi adalah siklus yang biasa dialami oleh wanita setiap bulan. Selama siklus ini, tubuh mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan dengan menebalkan dinding rahim.
Namun, jika tidak ada pembuahan, lapisan ini akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi. Umumnya, menstruasi datang setiap 26 hingga 29 hari sekali. Ketika pembuahan terjadi, sel telur tidak akan pecah dan menstruasi pun tidak terjadi.
Oleh karena itu, salah satu tanda awal kehamilan adalah ketidakmunculan menstruasi pada periode yang seharusnya.
Untuk memastikan, cobalah menunggu beberapa hari setelah jadwal menstruasi yang terlambat. Jika menstruasi tetap tidak datang, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa penyebab keterlambatannya.
2. Mual dan Muntah pada Pagi Hari
Morning sickness, yaitu rasa mual dan muntah yang umumnya terjadi di pagi hari atau bahkan sepanjang hari, seringkali dialami pada trimester pertama kehamilan.
Gejala ini bisa sangat melemahkan tubuh ibu hamil. Untuk membantu meredakan morning sickness, berbagai metode bisa dicoba agar ibu hamil merasa lebih baik tanpa mengganggu kesehatan.
3. Perubahan pada Payudara dan Puting
Kehamilan muda sering menyebabkan perubahan pada payudara dan puting, dipicu oleh fluktuasi hormon. Payudara bisa membesar dan terasa lebih lembut, sementara area sekitar puting menjadi lebih gelap dan melebar.
Selain itu, puting bisa menjadi lebih sensitif dan terasa sakit ketika ditekan, sebagai tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk memproduksi ASI.
Rasa nyeri ini biasanya mulai muncul setelah 2 hingga 3 minggu masa kehamilan. Pilihlah pakaian yang nyaman dan bisa menyerap keringat untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan ini.
4. Sering Buang Air Kecil
Perubahan hormon pada awal kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil merasa lebih sering buang air kecil. Walaupun rahim belum cukup besar untuk menekan kandung kemih, keinginan untuk buang air kecil meningkat di awal kehamilan.
Meski sering ke kamar mandi, pastikan ibu hamil tidak menahan buang air kecil karena dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, seringnya buang air besar atau diare juga bisa terjadi, jadi perhatikan pola makan dan cukupkan asupan cairan.
5. Cepat Lemas dan Lelah
Salah satu gejala hamil muda yang sering dialami adalah tubuh yang cepat merasa lelah dan lemas. Peningkatan hormon progesteron yang membantu mempertahankan kehamilan menyebabkan tubuh bekerja lebih keras di minggu pertama.
Selain itu, tubuh mengalokasikan energi untuk membangun plasenta, yang menjadi prioritas dalam mendukung kehidupan janin. Pembesaran rahim juga dapat menyebabkan sesak, karena organ-organ di dalam tubuh bergeser.
Untuk mencegah ketidaknyamanan ini, latihan pernapasan yang benar bisa membantu ibu hamil merasa lebih baik.
Ciri Hamil Muda yang Kurang Umum Terjadi
1. Mengalami Mood Swing
Perubahan hormon yang terjadi pada awal kehamilan dapat mempengaruhi emosi ibu hamil, menjadikannya lebih sensitif dan mudah mengalami perubahan suasana hati.
Gejala mood swing yang terjadi mirip dengan yang dirasakan saat PMS, di mana seorang wanita cenderung lebih mudah marah, cemas, bahkan merasa depresi.
Hormon estrogen dan progesteron yang meningkat di minggu pertama kehamilan dapat memengaruhi sistem saraf otak, yang menyebabkan ibu hamil lebih cepat merasa tertekan atau tidak stabil emosinya.
2. Perubahan Warna Kulit
Selain perubahan pada area sekitar puting yang menjadi lebih gelap, kulit ibu hamil juga dapat mengalami perubahan warna.
Pigmentasi yang meningkat dapat muncul dalam bentuk kemerahan pada telapak tangan (palmar erythema), peningkatan pigmentasi wajah, dan garis linea alba yang membentang dari pusar ke area kemaluan menjadi lebih gelap.
Perubahan ini adalah respons tubuh terhadap peningkatan hormon selama kehamilan.
3. Sakit Kepala dan Pusing
Gejala pusing dan sakit kepala sering dialami oleh ibu hamil muda, yang biasanya disebabkan oleh fluktuasi hormon. Penurunan kadar gula darah pada awal kehamilan juga bisa menjadi faktor yang memicu rasa pusing ini.
Ibu hamil mungkin merasa lebih sering sakit kepala atau pusing, terutama pada trimester pertama.
4. Keluar Bercak Darah (Flek) dari Vagina
Salah satu tanda awal kehamilan yang bisa tidak disadari adalah keluarnya bercak darah dari vagina. Kondisi ini disebut pendarahan implantasi, yaitu saat sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.
Bercak darah ini biasanya berwarna kecoklatan atau merah muda dan lebih ringan daripada menstruasi.
Meskipun sering disalahartikan sebagai menstruasi, pendarahan implantasi berbeda karena biasanya tidak berlangsung lama dan tidak diikuti dengan haid. Bercak darah ini terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan.
5. Indera Penciuman Lebih Sensitif
Salah satu ciri hamil muda adalah meningkatnya sensitivitas indera penciuman. Ibu hamil sering kali merasa terkejut karena bau yang sebelumnya tidak mengganggu kini tercium lebih kuat dan bisa sangat mengganggu.
Bau yang tidak sedap bahkan bisa memicu rasa mual, khususnya pada awal kehamilan.
6. Kram Perut
Kram perut menjadi tanda umum lainnya pada kehamilan awal, mirip dengan kram yang dialami saat menstruasi. Namun, kram ini bisa lebih intens dan terasa pada bagian bawah perut.
Ibu hamil muda bisa merasakannya selama beberapa minggu atau bahkan bulan, terutama saat embrio menempel pada rahim dan saat rahim mulai membesar.
7. Rambut Rontok
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan kerontokan rambut pada sebagian ibu hamil. Diperkirakan sekitar 40-50% wanita hamil mengalami kondisi ini.
Penurunan suplai gizi atau perubahan hormon yang berhubungan dengan kehamilan bisa menjadi penyebabnya. Karena itu, beberapa wanita hamil memilih untuk memotong rambut mereka agar lebih mudah dikelola.
8. Perubahan Nafsu Makan
Kehamilan dapat memengaruhi nafsu makan ibu hamil, baik dalam hal frekuensi makan maupun selera makan. Beberapa ibu hamil akan merasa lebih lapar dan cenderung makan lebih banyak.
Selain itu, hormon yang berubah bisa membuat ibu hamil tidak menyukai makanan yang sebelumnya disukai atau bahkan mengidamkan jenis makanan tertentu.
9. Sakit Pinggang dan Punggung
Sakit pinggang dan punggung bawah merupakan salah satu ciri hamil muda yang sering diabaikan. Rasa sakit ini sering kali disebabkan oleh pembesaran rahim, sembelit, dan kembung yang terjadi pada trimester pertama.
Selain itu, posisi tidur yang kurang tepat juga bisa memperburuk kondisi ini. Penting untuk mengetahui bahwa ibu hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tanpa resep dokter, karena bisa membahayakan kehamilan.
10. Perut Kembung
Perut kembung juga bisa menjadi salah satu tanda kehamilan, meskipun sering kali disalahartikan sebagai gejala sebelum menstruasi.
Perut kembung pada ibu hamil disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron yang memperlambat proses pencernaan. Meskipun bisa menjadi tanda kehamilan, perut kembung sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya acuan untuk memastikan kehamilan.
Sebagai penutup, mengetahui ciri-ciri hamil muda sangat penting untuk membantu perempuan mengenali perubahan tubuh yang terjadi di awal kehamilan.