JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan salah satu prioritas utama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang bertujuan untuk memastikan anak-anak dan masyarakat Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup melalui distribusi makanan bergizi secara gratis. Komitmen ini terwujud melalui penandatanganan dua perjanjian kerja sama (MoU) antara Hutama Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Penandatanganan MoU ini adalah bagian dari Asta Cita dan program 150 hari kerja Kabinet Merah Putih, yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial di Indonesia. Melalui kerja sama ini, Hutama Karya akan berperan aktif dalam menyediakan infrastruktur pendukung, yaitu dapur umum dan fasilitas lainnya, serta mendukung program MBG yang dicanangkan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat.
Kerja Sama Strategis untuk Mendukung Program MBG
Sebagai langkah awal, Hutama Karya menjalin kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun dapur umum beserta fasilitas pendukung lainnya untuk pelaksanaan program MBG. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk penyediaan peralatan dapur yang akan digunakan dalam distribusi makanan bergizi ke masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendukung yang dapat mengoptimalkan pelaksanaan program MBG di berbagai daerah. Dody juga menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam memastikan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat.
“Kesepakatan ini adalah bentuk sinergi antar lembaga untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” kata Dody Hanggodo.
Dapur Umum di Jambi: Pilihan Lokasi Strategis untuk Pilot Project
Jambi dipilih sebagai lokasi pertama pembangunan dapur umum yang akan menjadi pilot project untuk program MBG. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa dapur umum yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk ruang serbaguna, tempat parkir, serta sistem sanitasi yang memadai. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keberlanjutan program MBG, baik dalam hal kualitas gizi yang diberikan kepada masyarakat maupun kemudahan distribusi bahan makanan.
“Jambi dipilih sebagai lokasi pilot project karena memenuhi berbagai kriteria yang mendukung keberlanjutan program ini, terutama dalam hal ketersediaan bahan pangan yang melimpah, seperti singkong, padi, jagung, nanas, serta peternakan ayam, sapi, dan kambing. Keberadaan bahan baku ini tentunya sangat menunjang kelancaran pasokan makanan bergizi untuk masyarakat,” ujar Adjib Al Hakim.
Rencana Pembangunan Dapur Umum dengan Fasilitas Lengkap
Pembangunan dapur umum di Desa Pasir Putih, Jambi, akan mencakup beberapa infrastruktur vital untuk memastikan kelancaran operasional dan distribusi makanan. Proyek ini melibatkan pembangunan bangunan dapur dan ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan lainnya, serta tempat parkir dan akses masuk yang memadai. Selain itu, fasilitas pendukung lainnya termasuk jaringan air bersih, sanitasi, serta instalasi pengolahan air limbah (IPAL) akan dibangun untuk mendukung operasional dapur umum.
Proyek ini juga melibatkan total investasi senilai Rp 3,6 miliar, yang mencakup biaya untuk pembangunan fisik serta fasilitas yang mendukung keberlanjutan program. Dengan begitu, program ini tidak hanya akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat yang menerima bantuan makanan, tetapi juga menciptakan infrastruktur yang bisa digunakan dalam jangka panjang.
“Kami sangat berkomitmen untuk memastikan pembangunan dapur umum ini berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan, sehingga dalam waktu dekat dapat dioperasikan oleh BGN dan memberikan manfaat maksimal, khususnya bagi ratusan ribu siswa di Jambi yang akan menjadi penerima manfaat program ini,” lanjut Adjib Al Hakim.
Dukungan Peralatan Dapur dan Kendaraan Distribusi untuk Program MBG
Selain bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur dapur umum, Hutama Karya juga bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam penyediaan peralatan dapur umum yang dibutuhkan untuk mendukung distribusi makanan bergizi ke masyarakat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Hutama Karya memberikan bantuan berupa peralatan dapur senilai Rp 835 juta, yang mencakup berbagai peralatan masak serta kendaraan pengangkut bahan makanan.
Peralatan ini sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional dapur umum, serta memastikan bahwa bahan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh program MBG. Selain itu, dengan adanya kendaraan distribusi yang memadai, pengiriman bahan makanan dari dapur umum ke lokasi yang membutuhkan bisa dilakukan dengan lebih efisien.
Tahapan Lanjutan Pembangunan dan Implementasi Program
Setelah penandatanganan perjanjian kerja sama ini, sejumlah tahapan lanjutan akan segera dilakukan. Tahapan tersebut antara lain meliputi pendetailan administrasi, survei lokasi, dan persiapan konstruksi. Proses ini diharapkan dapat segera dilaksanakan agar dapur umum di Jambi dapat segera beroperasi dan mendukung keberhasilan program MBG.
Adjib Al Hakim menegaskan bahwa Hutama Karya akan terus memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan rencana, sehingga dapur umum yang dibangun dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Jambi dan sekitarnya.
“Kami siap memastikan bahwa pembangunan dapur umum ini berjalan sesuai target, sehingga bisa segera dioperasikan oleh BGN dan memberikan manfaat maksimal bagi ratusan ribu siswa di Jambi yang akan menerima makanan bergizi gratis,” tegas Adjib.
Program Makan Bergizi Gratis: Prioritas Pemerintah Prabowo-Gibran
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu agenda utama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa seluruh anak-anak Indonesia, terutama yang berada di daerah-daerah yang kurang berkembang, mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bergizi.
Presiden Prabowo Subianto, dalam sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara pada 23 Maret 2025, menekankan pentingnya implementasi program ini sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi masalah gizi buruk dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia.
“Melalui Program Makan Bergizi Gratis, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan makanan bergizi yang cukup untuk mendukung perkembangan mereka. Program ini adalah bagian dari upaya kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan lebih maju,” ujar Presiden Prabowo.
Dampak Positif Jangka Panjang untuk Masyarakat
Program MBG diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif secara langsung dalam meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Dengan makanan bergizi yang cukup, anak-anak Indonesia akan dapat berkembang lebih baik, baik dari segi fisik maupun kognitif, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih baik di masa depan.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Hutama Karya yang turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dapur umum, program ini diharapkan dapat menjadi model keberhasilan bagi program-program sosial lainnya yang berfokus pada kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Kami berharap, melalui kerja sama ini, program MBG tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia,” tutup Adjib Al Hakim.
Dengan semangat sinergi antar lembaga dan sektor swasta, pembangunan dapur umum di Jambi ini menjadi langkah nyata dalam mendukung program MBG, yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan asupan gizi untuk masa depan yang lebih baik.