Jumat, 24 Oktober 2025

Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp 446 Triliun 2025

Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp 446 Triliun 2025
Transaksi Kripto Indonesia Tembus Rp 446 Triliun 2025

JAKARTA - Nilai transaksi aset kripto di Indonesia sepanjang sembilan bulan pertama 2025 mencapai Rp 446,55 triliun, mencakup transaksi pasar spot dan derivatif. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pasar domestik semakin matang, baik dari sisi volume transaksi maupun jumlah pengguna aktif, yang mencapai 18,08 juta pada Agustus 2025.

Vice President INDODAX, Antony Kusuma, menekankan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap mekanisme investasi kripto yang aman dan transparan. “Pertumbuhan pasar kripto bukan sekadar angka transaksi. Ini cerminan dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme investasi kripto yang aman dan transparan,” ujar Antony melalui siaran pers.

Lonjakan Transaksi Spot dan Derivatif

Baca Juga

IMF: Pertumbuhan Ekonomi Asia Diprediksi Melambat 2025

Transaksi pasar spot pada kuartal III 2025 tercatat Rp 136,31 triliun, meningkat 16% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pasar derivatif mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yakni 118% menjadi Rp 52,71 triliun. Lonjakan transaksi derivatif menunjukkan semakin besarnya adopsi instrumen kompleks, yang memungkinkan investor melakukan strategi hedging dan diversifikasi portofolio.

Gabungan transaksi spot dan derivatif ini menandai pendewasaan ekosistem kripto domestik. Antony menjelaskan bahwa diversifikasi produk dan layanan, termasuk tokenisasi aset riil, stablecoin lokal, dan instrumen derivatif, semakin memperkaya pilihan investor. “Pasar derivatif yang tumbuh signifikan menandai bahwa investor mulai mencari alat lebih fleksibel untuk memaksimalkan peluang,” ujarnya.

Pentingnya Regulasi dan Pengawasan

Seiring pertumbuhan transaksi, Antony menekankan bahwa regulasi adaptif menjadi fondasi pertumbuhan industri berkelanjutan. Kepastian hukum terhadap platform berizin sangat penting agar industri aset kripto mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Ia juga menekankan pengawasan terhadap platform ilegal sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat dan mencegah praktik merugikan investor. “Pengawasan proaktif bukan sekadar kewajiban regulator, tapi juga tanggung jawab ekosistem untuk memastikan investor terlindungi dan pasar tetap sehat,” tegas Antony.

Selain itu, pasar global turut memengaruhi sentimen investor lokal. Volatilitas aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum dipengaruhi oleh dinamika geopolitik, kebijakan moneter internasional, dan hubungan dagang AS-China. Menurut Antony, investor cerdas harus adaptif terhadap fluktuasi global sebagai bagian dari literasi finansial modern.

Inovasi Teknologi dan Literasi Pasar

Infrastruktur teknologi yang andal menjadi kunci agar investor dapat bertransaksi cepat dan nyaman meskipun volume transaksi tinggi. Antony menekankan, Indodax terus memperkuat platform trading untuk memberikan pengalaman pengguna optimal dan aman.

Selain itu, literasi pasar tetap menjadi fokus. Program edukasi yang menyasar akademisi dan masyarakat luas diyakini dapat mengurangi risiko kesalahan investasi akibat kurang pemahaman produk. Investor yang memahami risiko dan peluang pasar akan membuat keputusan lebih rasional dan terukur, bukan berdasarkan emosi pasar.

Antony menyimpulkan bahwa kombinasi regulasi adaptif, literasi masyarakat, inovasi produk, dan kolaborasi strategis menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang industri kripto Indonesia. “Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan secara bijak agar industri kripto tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, namun juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” tambahnya.

Outlook Industri Kripto Indonesia

Dengan transaksi yang terus meningkat, pasar kripto Indonesia menunjukkan tren positif dari sisi kedewasaan investor dan penetrasi ke berbagai segmen masyarakat, dari ritel hingga institusi. Keberadaan instrumen derivatif yang semakin diminati menandai bahwa ekosistem kripto mulai menyediakan alat finansial yang kompleks, sejalan dengan pertumbuhan literasi investor.

Industri kripto yang sehat membutuhkan sinergi antara regulasi adaptif, pengawasan proaktif, inovasi teknologi, serta edukasi pasar. Langkah-langkah ini dipandang vital untuk memastikan ekosistem tidak hanya tumbuh secara kuantitatif, tetapi juga berkualitas, aman, dan berkelanjutan.

Dengan strategi tersebut, Indonesia mampu memaksimalkan potensi ekonomi digital melalui aset kripto sambil menjaga stabilitas pasar dan perlindungan investor, sekaligus menciptakan inovasi finansial yang inklusif untuk jangka panjang.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menkeu Purbaya Jelaskan Syarat Kenaikan Iuran BPJS

Menkeu Purbaya Jelaskan Syarat Kenaikan Iuran BPJS

Menkeu Purbaya Soroti Rendahnya Kepatuhan Pajak Perhiasan

Menkeu Purbaya Soroti Rendahnya Kepatuhan Pajak Perhiasan

5 Tips Memilih Asuransi Untuk Keluarga Muda Ala Astra

5 Tips Memilih Asuransi Untuk Keluarga Muda Ala Astra

Harga Emas Berakhir Sembilan Minggu Naik, Turun Pekan Ini

Harga Emas Berakhir Sembilan Minggu Naik, Turun Pekan Ini

IHSG Menguat ke Level 8.300, Saham Blue Chip Cerah

IHSG Menguat ke Level 8.300, Saham Blue Chip Cerah