Kemnaker dan Baznas Sinergi Buka Program Magang ke Jepang
JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus memperluas peluang kerja luar negeri melalui program magang ke Jepang.
Kali ini dengan kolaborasi strategis antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan International Manpower Japan (IM Japan).
Program ini resmi dibuka dengan skema pendanaan bersama untuk membantu calon peserta, terutama dari kalangan kurang mampu, agar dapat meniti karier internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Baca JugaPelatihan KP2MI Siapkan Ribuan Pekerja Indonesia Bersaing Global
Menurut informasi dari laman resmi Baznas, lembaga zakat nasional itu akan menanggung pembiayaan dan pembinaan pelatihan tahap pertama, sementara pelatihan tahap kedua dan keberangkatan ke Jepang akan difasilitasi oleh Kemnaker dan IM Japan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat ekosistem pemberdayaan zakat produktif dengan menjadikan mustahik (penerima zakat) bertransformasi menjadi muzakki (pembayar zakat) di masa depan.
Transformasi Sosial Lewat Pemberdayaan Mustahik
Baznas menegaskan bahwa tujuan utama program ini bukan hanya membuka akses kerja di luar negeri, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi umat.
“Program ini menjadi wadah agar penerima zakat memiliki kemampuan, pengalaman, dan peluang kerja global, sehingga kelak bisa menjadi pemberi zakat,” tulis Baznas dalam pernyataannya.
Program magang ke Jepang tersebut berlangsung selama tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga lima tahun jika disetujui oleh perusahaan mitra di Jepang.
Peserta akan menjalani pelatihan adaptasi selama bulan pertama di training center Jepang, sebelum memasuki fase magang teknis dengan perlindungan hukum penuh sesuai aturan di Jepang.
Tahapan Seleksi dan Alur Program Magang
Bagi calon peserta, proses seleksi program ini terdiri dari tujuh tahapan:
Seleksi daerah, mencakup tes fisik, wawancara, kemampuan bahasa Jepang, kesehatan, dan matematika.
Verifikasi berkas oleh Kemnaker.
Verifikasi lanjutan oleh Baznas.
Akad dan bimbingan teknis bagi peserta yang lolos verifikasi Baznas.
Pelatihan tahap pertama selama dua bulan sepuluh hari yang dibiayai Baznas.
Pelatihan tahap kedua selama dua bulan sepuluh hari yang dibiayai Kemnaker dan IM Japan.
Keberangkatan ke Jepang, seluruhnya dibiayai oleh Kemnaker dan IM Japan.
Namun, apabila peserta lolos seleksi Kemnaker tetapi tidak lolos verifikasi Baznas, maka biaya pelatihan tahap pertama ditanggung sendiri.
Persyaratan dan Berkas yang Wajib Disiapkan
Agar bisa mengikuti program ini, Baznas menetapkan sejumlah persyaratan administratif dan sosial, di antaranya:
Diutamakan bagi keluarga tidak mampu.
Lolos seleksi daerah Kemnaker dan IM Japan.
Mengisi proposal dan formulir pendaftaran yang tersedia di situs resmi Baznas.
Seluruh pengajuan dilakukan melalui Kemnaker.
Proposal harus memuat beberapa dokumen penting, termasuk surat permohonan, KTP, KK, rekening bank, surat kelulusan seleksi daerah, surat pembiayaan pelatihan, surat keterangan tidak mampu, foto kondisi rumah, akad program, serta esai “Peta Hidupku ke Depan” sepanjang 650 kata.
Bantuan Dana Hingga Rp15 Juta per Peserta
Baznas menyediakan bantuan dana maksimal Rp15 juta per peserta untuk mendukung pembiayaan tahap pertama. Dana tersebut digunakan untuk menutup biaya tetap seperti pembuatan paspor, visa Jepang, medical check-up, dan perlengkapan pelatihan.
Selain itu, bantuan juga mencakup biaya konsumsi, asuransi peserta, biaya asrama, alat tulis, modul pelatihan, transportasi, hingga perlengkapan pribadi peserta selama mengikuti pelatihan.
Program ini dirancang tidak hanya sebagai bantuan ekonomi, tetapi juga pembinaan moral dan spiritual bagi calon tenaga kerja yang akan tinggal di negara dengan budaya berbeda.
Materi Pembinaan dari Baznas
Para peserta magang juga mendapatkan pelatihan khusus dari Baznas yang mencakup tiga aspek penting:
Keimanan dan Etos Kerja Islami – Peserta dibimbing untuk memahami kerja sebagai bentuk ibadah dan menjunjung integritas sesuai prinsip syariah.
Menjaga Identitas Muslim di Jepang – Panduan praktis dalam menjalankan ibadah di lingkungan kerja non-Muslim, termasuk mencari makanan halal dan menghadapi perbedaan budaya.
Literasi Keuangan Syariah – Pelatihan pengelolaan keuangan untuk tabungan, investasi, serta kewajiban zakat setelah bekerja.
Pendekatan ini menjadikan program magang ke Jepang tak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga pembangunan karakter dan kesadaran spiritual peserta.
Konsekuensi dan Tanggung Jawab Peserta
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, Baznas menetapkan aturan bahwa peserta yang keluar tanpa alasan sah selain meninggal dunia atau sakit parah serta mereka yang bermasalah selama pelatihan, diwajibkan mengembalikan seluruh dana bantuan program.
Ketentuan ini diterapkan untuk memastikan bahwa dana zakat benar-benar digunakan secara amanah dan tepat sasaran bagi penerima manfaat yang serius menjalani proses magang hingga selesai.
Langkah Sinergis untuk Ekonomi Umat
Kolaborasi Kemnaker dan Baznas ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah dan lembaga zakat dalam memperluas akses kerja global.
Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat kompetensi tenaga kerja muda Indonesia, tetapi juga menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis zakat yang berkelanjutan.
Melalui kerja sama ini, para mustahik diberi kesempatan untuk belajar, bekerja, dan tumbuh hingga akhirnya mampu berkontribusi kembali pada masyarakat sebagai muzakki.
Seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan semangat kemandirian, langkah ini menjadi bagian penting dalam strategi nasional mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.
Informasi lebih lanjut mengenai tata cara pendaftaran dan format proposal dapat diakses melalui laman resmi baznas.go.id dan tautan pendaftaran yang tersedia di situs program magang Jepang.
Rekomendasi
Berita Lainnya
