
JAKARTA - Menjelang akhir Oktober 2025, PT Pertamina (Persero) resmi memperbarui harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia.
Penyesuaian harga ini berlaku serentak di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina mulai Kamis, 23 Oktober 2025, sebagaimana diumumkan melalui laman resmi https://mypertamina.id/fuels-harga.
Perubahan harga yang dilakukan Pertamina merupakan langkah rutin yang menyesuaikan dinamika harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta kebijakan energi nasional yang diarahkan pemerintah.
Baca JugaPelatihan KP2MI Siapkan Ribuan Pekerja Indonesia Bersaing Global
Dalam pembaruan kali ini, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95 tetap stabil, sementara Pertamina Dex dan Dexlite mengalami sedikit kenaikan masing-masing sebesar Rp150 dan Rp100 per liter.
Kebijakan ini menandai komitmen Pertamina menjaga keseimbangan antara stabilitas harga bagi masyarakat dan keberlanjutan operasional perusahaan, terutama di tengah fluktuasi pasar energi global yang masih tinggi.
Stabilitas Harga untuk BBM Populer: Pertalite dan Pertamax Tak Berubah
Bagi sebagian besar pengguna kendaraan roda dua dan empat, kabar baik datang dari Pertamina.
Harga Pertalite tetap di kisaran Rp10.000 per liter, tanpa ada perubahan sejak beberapa bulan terakhir. Begitu pula dengan Pertamax, yang harganya masih berada di rentang Rp12.200 hingga Rp12.800 per liter tergantung wilayah.
Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95, dua varian BBM dengan angka oktan tinggi yang menjadi pilihan bagi pengguna kendaraan modern, juga tidak mengalami perubahan harga pada bulan Oktober ini.
Pertamina menjelaskan bahwa keputusan mempertahankan harga sejumlah produk merupakan bentuk dukungan terhadap daya beli masyarakat sekaligus menjaga stabilitas sektor transportasi nasional menjelang akhir tahun.
Kenaikan Tipis untuk Jenis BBM Diesel
Berbeda dengan Pertalite dan Pertamax, dua jenis bahan bakar diesel Dexlite dan Pertamina Dex mengalami penyesuaian harga. Dexlite naik Rp100 per liter, sedangkan Pertamina Dex naik Rp150 per liter.
Kenaikan ini, menurut laman resmi Pertamina, merupakan hasil perhitungan cermat berdasarkan biaya produksi dan tren harga minyak mentah dunia yang mengalami kenaikan tipis sejak September 2025.
Meski demikian, harga BBM diesel di Indonesia masih relatif kompetitif dibandingkan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai contoh, harga Pertamina Dex di wilayah DKI Jakarta kini mencapai Rp14.000 per liter, sementara Dexlite dibanderol Rp13.700 per liter. Di sejumlah provinsi lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, harga dapat sedikit berbeda karena perbedaan biaya distribusi.
Rincian Harga BBM Oktober 2025 di 38 Provinsi
Berikut beberapa contoh harga BBM terbaru berdasarkan wilayah sebagaimana tercantum dalam pengumuman resmi Pertamina:
DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green 95: Rp13.000
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Pertalite: Rp10.000
Sumatera Utara dan Sumatera Selatan
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Pertalite: Rp10.000
Bali dan Jawa Timur
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green 95: Rp13.000
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Pertalite: Rp10.000
Kalimantan Selatan dan Timur
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.700
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.600
Pertalite: Rp10.000
Papua dan Papua Barat Daya
Pertamax: Rp12.500
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.450
Pertalite: Rp10.000
Harga BBM di wilayah-wilayah Indonesia memang berbeda, disebabkan faktor logistik, jarak distribusi, serta kondisi geografis yang memengaruhi biaya transportasi bahan bakar.
Kebijakan Harga BBM dan Komitmen Pertamina
Pertamina menegaskan bahwa setiap perubahan harga BBM dilakukan dengan mempertimbangkan transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
Penetapan harga dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengatur formula harga jual eceran bahan bakar umum non-subsidi.
Selain itu, perusahaan pelat merah ini memastikan stok BBM nasional dalam kondisi aman menjelang akhir tahun 2025, terutama untuk menghadapi potensi peningkatan permintaan pada periode libur Natal dan Tahun Baru.
“Pertamina senantiasa memastikan pasokan BBM tersedia dan terdistribusi dengan baik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal),” tulis pernyataan resmi dalam laman Pertamina.
Dampak terhadap Konsumen dan Sektor Transportasi
Kenaikan ringan pada jenis BBM diesel diyakini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap biaya logistik nasional. Pemerintah dan Pertamina terus menjaga keseimbangan harga agar sektor transportasi darat, laut, dan udara tetap kompetitif.
Bagi pengguna pribadi, terutama pemilik kendaraan diesel seperti SUV dan truk kecil, kenaikan Rp100–Rp150 per liter masih dianggap moderat.
Di sisi lain, keberlanjutan harga stabil untuk Pertalite dan Pertamax menjadi sinyal positif bagi jutaan pengendara harian yang bergantung pada kedua jenis bahan bakar tersebut.
Harga Stabil, Pasokan Aman, Konsumen Tetap Tenang
Secara keseluruhan, penyesuaian harga BBM Oktober 2025 menunjukkan strategi Pertamina dalam menjaga keseimbangan antara efisiensi bisnis dan stabilitas harga untuk masyarakat.
Dengan hanya menaikkan harga pada produk tertentu dan mempertahankan harga BBM populer, pemerintah melalui Pertamina berupaya melindungi daya beli konsumen sekaligus memastikan keberlanjutan pasokan energi nasional.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Pelatihan KP2MI Siapkan Ribuan Pekerja Indonesia Bersaing Global
- 23 Oktober 2025
3.
4.
KLH Dorong Energi Terbarukan dari Sampah untuk Masa Depan
- 23 Oktober 2025
5.
Kemendag Percepat Revisi Kebijakan MinyaKita Demi Konsumen
- 23 Oktober 2025