9 Resep Serabi Solo Autentik, Cita Rasa Tradisional yang Melegenda
- Kamis, 23 Oktober 2025

JAKARTA - Serabi Solo bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari kisah panjang kuliner Jawa yang masih bertahan hingga kini. Dengan teksturnya yang lembut, wangi santan yang khas, dan rasa manis gurih yang menggoda, jajanan ini selalu berhasil memikat siapa pun yang mencicipinya.
Keunikan serabi Solo terletak pada cara pembuatannya yang tetap mempertahankan teknik tradisional menggunakan tungku tanah liat. Proses ini menghasilkan aroma harum yang sulit ditandingi oleh metode modern. Tak heran jika hingga kini, serabi Solo menjadi salah satu ikon kuliner yang paling dicari wisatawan saat berkunjung ke Surakarta.
Kini, resep serabi Solo cita rasa otentik dapat dibuat di rumah dengan bahan yang sederhana namun hasil yang istimewa. Dengan sedikit kesabaran dan ketelatenan, kamu bisa menghadirkan camilan klasik yang menggugah nostalgia masa lalu.
Baca JugaPemerintah Tambah Rp330 Miliar untuk Perluas Akses Kontrasepsi Nasional
Sejarah dan Keunikan Serabi Solo
Menurut kajian yang dikutip dari Journal of Applied Culinary Arts Volume XX, Issue X (2024) oleh Agustin Tri Wardani (2023), Serabi Solo sudah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram dan disebutkan dalam naskah Serat Centini yang ditulis antara tahun 1814 hingga 1823. Ini menunjukkan bahwa serabi telah menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Jawa sejak berabad-abad lalu.
Serabi Solo dikenal dengan bentuknya yang tipis menyerupai piring kecil, berwarna putih dengan pinggiran sedikit garing. Teksturnya lembut dan kenyal, sementara rasanya memadukan manis serta gurih dari santan dan gula. Berbeda dengan Surabi Bandung yang biasa disajikan bersama kuah kinca dari gula merah, serabi Solo lebih sederhana dan biasanya dinikmati tanpa saus tambahan, hanya dengan beberapa variasi topping seperti cokelat, keju, atau pandan.
Pembuatan serabi Solo menggunakan bahan dasar tepung beras, santan, gula, dan daun pandan untuk menambah aroma. Adonan dimasak di atas wajan kecil yang diletakkan di atas bara arang selama beberapa menit. Setelah matang, serabi dibungkus daun pisang agar tetap lembut dan harum — sebuah sentuhan khas tradisi yang menambah daya tariknya.
Resep Dasar Serabi Solo yang Lembut dan Legit
Mengutip buku Kumpulan Resep Masakan Tradisional dari Sabang sampai Merauke (2009) karya Badiatul Muchlisin Asti dan Laela Nurisysyafa’ah, berikut resep dasar serabi Solo cita rasa otentik yang mudah dibuat:
Bahan-bahan:
300 gram tepung beras
150 gram kelapa parut (dari ½ butir kelapa muda)
¼ sendok teh garam
600 cc santan cair
20 cc minyak kemiri (untuk memoles wajan)
Cara membuat:
Campur tepung beras, kelapa parut, dan garam, aduk hingga rata.
Tuangkan santan sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai tercampur halus.
Pukul adonan selama 15 menit hingga terasa ringan.
Panaskan wajan kecil, olesi dengan minyak kemiri.
Tuang 3–4 sendok adonan, biarkan berlubang-lubang, tutup wajan dan panggang sampai matang.
Angkat, bungkus dengan daun pisang, dan sajikan hangat.
Teknik pemanggangan yang perlahan membuat serabi matang merata, lembut di tengah, namun memiliki sedikit kerak tipis di pinggiran yang menambah sensasi renyah saat dikunyah.
Variasi Kreasi Serabi Solo yang Menggugah Selera
Selain versi klasik, ada berbagai kreasi serabi Solo yang bisa disesuaikan dengan selera modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya. Berikut beberapa di antaranya:
Serabi Solo Kinca Nangka
Menggunakan potongan buah nangka dan kuah kinca dari gula merah, memberikan aroma tropis dan rasa manis yang legit.
Serabi Solo Gula Merah Cair
Disajikan dengan siraman gula merah cair yang kental, cocok bagi pencinta rasa manis tradisional.
Serabi Solo Kuah Santan Pandan
Perpaduan santan kental dan daun pandan menciptakan rasa gurih wangi yang menenangkan.
Serabi Solo Durian Legit
Dibalut dengan daging durian dan santan, menghadirkan rasa kaya dan lembut bagi pecinta buah tropis.
Serabi Solo Pandan Wangi
Beraroma segar dari pasta pandan, menambah kelezatan dan tampilan hijau alami pada serabi.
Serabi Solo Keju Lumer
Inovasi modern dengan lelehan keju parut di atas serabi panas, menghasilkan kombinasi gurih dan manis yang seimbang.
Serabi Solo Cokelat Klasik
Bubuk cokelat dan gula tambahan memberikan sensasi rasa modern tanpa kehilangan nuansa tradisi.
Serabi Solo Pisang Karamel
Topping irisan pisang dan gula pasir yang dilelehkan membentuk karamel lembut di atas serabi hangat.
Setiap varian menghadirkan pengalaman rasa berbeda namun tetap mempertahankan ciri khas serabi Solo yang lembut, gurih, dan wangi.
Menjaga Cita Rasa Tradisi di Era Modern
Di tengah banyaknya inovasi kuliner modern, serabi Solo tetap menjadi ikon makanan tradisional yang tak tergantikan. Nilai sejarah, proses pembuatan alami, serta rasa yang tak lekang oleh waktu menjadikan jajanan ini simbol kekayaan kuliner Jawa.
Membuat serabi Solo di rumah bukan hanya soal memasak, tetapi juga upaya melestarikan warisan budaya yang sudah ada selama berabad-abad. Dari adonan sederhana hingga aroma santan yang merebak di dapur, setiap langkah pembuatan serabi Solo membawa kita kembali pada kehangatan dan kesederhanaan masa lalu.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
9 Oseng Mercon Terenak di Jogja, Legendaris dan Pedasnya Meledak di Lidah
- Kamis, 23 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Pelatihan KP2MI Siapkan Ribuan Pekerja Indonesia Bersaing Global
- 23 Oktober 2025
3.
4.
KLH Dorong Energi Terbarukan dari Sampah untuk Masa Depan
- 23 Oktober 2025
5.
Kemendag Percepat Revisi Kebijakan MinyaKita Demi Konsumen
- 23 Oktober 2025