IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini

Kamis, 23 Oktober 2025 | 13:55:37 WIB
IHSG Diproyeksi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini

JAKARTA - Setelah sempat terkoreksi pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penguatan terbatas pada perdagangan hari ini. Sejumlah analis memperkirakan adanya peluang rebound di tengah sentimen positif yang mulai kembali mewarnai pasar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada perdagangan ditutup melemah sebesar 1,04% ke level 8.152,55 setelah dibuka di 8.235,70. Dalam sesi perdagangan tersebut, indeks sempat mencapai level tertinggi 8.261,84 dan terendah 8.141,99. Nilai transaksi mencapai Rp23,06 triliun dengan volume 29,02 miliar lembar saham dan 2,43 juta kali transaksi.

Sebanyak 363 saham melemah, 342 saham menguat, dan 251 saham stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.037 triliun. Meski sempat tertekan, sejumlah analis menilai pelemahan ini masih dalam tahap wajar dan membuka peluang bagi aksi beli di harga bawah (buy on weakness).

Proyeksi Teknis dan Skenario Pergerakan IHSG

Tim Analis MNC Sekuritas menilai IHSG sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5, yang menunjukkan potensi penguatan ke area 8.228–8.365 sebagai skenario terbaik. Namun, investor tetap diimbau untuk berhati-hati karena potensi koreksi jangka pendek masih terbuka.

“Namun, waspadai akan penguatan terbatas dari IHSG dan menimbulkan koreksi ke area 8.033–8.120,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Adapun, rentang pergerakan IHSG hari ini diperkirakan berada pada support 8.107–8.022 dan resistance 8.250–8.288.

Dalam pandangan teknikal ini, arah IHSG masih cenderung positif selama mampu bertahan di atas area support utama. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi saham-saham berfundamental kuat dengan valuasi menarik.

Saham-Saham Rekomendasi Hari Ini

Dalam riset yang sama, MNC Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk strategi buy on weakness dan speculative buy.
Beberapa di antaranya adalah:

Buy on Weakness:

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO)

PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA)

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)

Speculative Buy:

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

Saham-saham tersebut dinilai memiliki potensi penguatan seiring pergerakan IHSG yang mulai stabil serta dukungan dari kinerja keuangan yang masih solid.

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan pandangan serupa bahwa IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Kamis (23/10/2025). Beberapa saham yang menjadi pilihan utama mereka antara lain CPIN, PTRO, dan ADHI.

“Secara teknikal, IHSG diproyeksikan bergerak terbatas dalam jangka pendek dengan area support di 8.117 dan resistance di 8.270,” ujar Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, pelaku pasar akan mencermati rilis data M2 Money Supply Indonesia sebagai salah satu katalis tambahan yang dapat memengaruhi arah pergerakan indeks sepanjang sesi perdagangan.

Waspadai Saham dalam Fase Bearish

Selain rekomendasi saham potensial, BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan peringatan terhadap saham-saham yang masih menunjukkan pola penurunan. Salah satunya adalah PT Primadaya Plastisindo Tbk. (PDPP) yang direkomendasikan untuk sell.

PDPP dinilai masih dalam fase bearish yang berkelanjutan setelah breakdown di level Rp456 per saham. Berdasarkan analisis teknikal, potensi pelemahan masih bisa berlanjut hingga Rp368, sehingga investor disarankan untuk melakukan aksi jual terlebih dahulu sebelum terjadi tekanan lanjutan.

Langkah kehati-hatian ini penting mengingat volatilitas pasar yang masih cukup tinggi di tengah berbagai faktor eksternal seperti arah suku bunga global, pergerakan rupiah, serta rilis data ekonomi domestik.

Momentum Rebound Masih Terbuka

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini diproyeksikan akan bergerak menguat terbatas dengan kecenderungan positif selama indeks bertahan di atas area support utama. Potensi rebound teknikal menjadi peluang menarik bagi investor jangka pendek untuk melakukan aksi beli selektif.

Namun, disiplin dalam pengelolaan risiko tetap menjadi kunci utama, terutama mengingat potensi koreksi masih bisa terjadi di tengah fluktuasi pasar.
Dengan mempertimbangkan rekomendasi dari MNC Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas, investor diharapkan mampu mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dan terukur sesuai profil risikonya masing-masing.

Terkini