Prabowo Dorong Proyek Sampah Jadi Listrik Rampung Dua Tahun

Rabu, 22 Oktober 2025 | 10:25:33 WIB
Prabowo Dorong Proyek Sampah Jadi Listrik Rampung Dua Tahun

JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan proyek waste to energy (WTE) atau pengolahan sampah menjadi energi listrik di 34 titik wilayah Indonesia.

Proyek ini diharapkan dapat rampung dalam waktu dua tahun dan menjadi solusi strategis untuk mengatasi persoalan sampah sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 20 Oktober 2025, yang juga bertepatan dengan satu tahun masa pemerintahannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa program tersebut harus segera dieksekusi setelah proses lelang dan pemilihan teknologi terbaik selesai dilakukan. Ia menilai, persoalan sampah di berbagai daerah kini sudah sangat mendesak dan membutuhkan langkah cepat serta terukur.

“Sekarang Danantara proyek dia di antaranya pertama adalah akan segera membangun 34 pembersihan limbah sampah dari kota-kota besar, alatnya atau pabrik pembersihannya dan bisa mengolah ini menjadi energi listrik,” ujar Prabowo.

Menurutnya, proyek ini tidak hanya menjadi bagian dari program kebersihan dan kesehatan lingkungan, tetapi juga menjadi penopang pembangunan sektor energi dan pariwisata nasional.

Sampah Menggunung Jadi Tantangan Serius di Daerah Besar

Prabowo menyoroti bahwa beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Bali menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, yang disebut telah menampung lebih dari 55 juta ton limbah. Kondisi tersebut dinilai berpotensi menimbulkan dampak lingkungan serius jika tidak segera ditangani.

“Ini sudah menjadi sesuatu yang sangat mendesak. Kalau tidak salah di Bantar Gebang sudah mencapai puluhan juta ton, 55 juta ton. Limbahnya 55 juta ton sudah menggunung, kalau terjadi hujan deras dia bisa membahayakan banyak kampung di sekitar situ,” ujar Prabowo.

Dengan dibangunnya pembangkit listrik berbasis sampah di berbagai kota, pemerintah berharap beban TPA dapat berkurang signifikan, sekaligus membuka peluang bagi daerah untuk menghasilkan energi listrik dari limbah domestik.

Danantara Siap Jalankan Proyek di 34 Titik

Sebagai pelaksana proyek, Danantara Indonesia akan memulai pembangunan WTE di 34 titik wilayah, dengan sepuluh kota sebagai proyek awal berdasarkan hasil penilaian Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH).

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa proyek WTE ini akan diluncurkan pada awal November 2025. “Salah satu program yang insyaallah akan segera kami launching di awal bulan November adalah waste to energy atau pengolahan sampah menjadi energi listrik,” ujarnya saat menghadiri Indonesia International Sustainability (ISS) Forum 2025 di Jakarta International Convention Center (JCC).

Rosan menambahkan, pemilihan kota dilakukan berdasarkan ketersediaan pasokan sampah dan sumber air. Danantara juga telah berkoordinasi dengan gubernur, wali kota, dan bupati di 10 daerah awal untuk memastikan kesiapan proyek.

Proyek Strategis Nasional Undang Minat Investor

Rosan mengungkapkan bahwa kebutuhan pendanaan untuk pembangunan proyek waste to energy di 33 titik wilayah mencapai sekitar Rp91 triliun. Proyek ini telah menarik minat tinggi dari para pelaku usaha, baik domestik maupun internasional.

“Dan ini ternyata mengundang appetite dari para investor dalam dan luar negeri, sangat-sangat luar biasa. Tadi saya disampaikan, yang ingin ikut program itu terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program WTE,” kata Rosan.

Ia menilai, proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik bukan hanya menjadi solusi bagi penanganan limbah perkotaan, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Selain berdampak ekonomi, proyek ini juga mendukung pencapaian target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon dan peralihan menuju energi bersih.

Presiden Prabowo menutup arahannya dengan optimisme bahwa proyek strategis ini akan memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, lingkungan, dan dunia usaha. “Insyaallah dalam dua tahun kita selesaikan 34 kota, ini sangat strategis karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan, dan bagaimana kita berharap pariwisata naik. Kalau Bali tidak bisa bersihkan sampahnya, bisa kita bayangkan mau enggak turis datang ke tempat kotor dan jorok. Jadi ini strategis,” tegasnya.

Terkini